Murianews, Kudus – Akademi sepak bola ASTI Kudus, Jawa Tengah, memecat tiga pelatihnya usai melakukan pelanggaran etika yang tak bisa ditolerir. Tiga oknum pelatih itu diberhentikan secara tidak hormat sepekan sebelum Lebaran 2024 ini.
Chief Executive Officer (CEO) ASTI Kudus Arif Budianto mengungkapkan, ketiga pelatih terbukti melanggar etika dalam pengelolaan akademi. Parahnya, mereka bahkan melakukan hal ini dalam setahun ke belakang.
”Bisa kami sampaikan mereka menghasut para siswa untuk pergi dari ASTI dan pindah ke akademi lain, ini sudah terjadi selama setahun ini,” kata dia Jumat (12/4/2024).
Arif menyampaikan, pihaknya sama sekali tidak melarang siswanya untuk pindah dan bergabung di akademi manapun, namun tidak dengan cara seperti ini. Apalagi para oknum pelatih tersebut merekomendasikan untuk pindah ke akademi di bawah ASTI.
Terlebih selama ini, sambung dia, siswa yang bergabung dengan ASTI selalu dibekali banyak hal. Mulai dari pendidikan akademik hingga ilmu agama juga ditekankan.
”Kami sangat mendukung mereka berkembang, mereka pindah ke akademi yang lebih baik juga akan kami dukung, namun jika mereka dihasut untuk pindah ke akademi yang kualitasnya belum teruji tentu kami geram, nasibnya terombang-ambing nanti,” tegas Arif.
Dia menambahkan, meski telah memecat tiga pelatihnya, ASTI saat ini masih memiliki enam orang pelatih. Mereka adalah pelatih yang siap mengembangkan bakat olahraga sepakbola para siswa ASTI.
”Dengan kejadian sebelumnya, kami akan lebih selektif lagi memilih pelatih. Harapan kami latihan siswa ASTI tidak terdampak, supaya tetap berprestasi dengan berlatih lebih maksimal,” ungkapnya.



