Dalam laga yang berlangsung di Stadion Wergu Wetan Kudus, Selasa (25/2/2025), Persiku Kudus tampil full skuad. Seluruh pemain utama dari Laskar Macan Muria diturunkan di menit awal dengan harapan bisa mengamankan satu atau dua gol cepat.
Jajang Mulyana ditanam di bagian belakang pertahanan. Ia ditandemkan dengan Murod dan Angger.
Di lini tengah, Richard, Genta, Irvan dan Renshi saling tambal sulam menyuplai bola ke depan dan menyetop pergerakan lawan.
Sedang di lini depan, ada nama Antoni dan Elfateh yang bertugas menyisir samping lapangan dan menusuk diam-diam. Kito Chandra lagi-lagi masih mendapat kepercayaan di tengah mandeknya performa.
Ini memang laga hidup mati Persiku. Meski hanya butuh imbang, namun Persiku harus menang untuk melangkah dengan tenang. Sedang Persekat, mereka sudah memastikan diri bertahan terlepas bagaiama hasil akhir di laga nanti.
Hal inilah yang kemudian membuat anak asuhan Alfiat mengganas. Permainan dari kaki ke kaki pun ditunjukkan anak-anak Kudus. Mereka ingin mengunci kemenangan lebih awal agar bisa bertahan di Liga 2.
Peluang pertama Persiku hadir lewat kepala Jajang Mulyana di menit 10. Andai saja Ia menyundul dengan sempurna, maka Persiku bisa unggul dari tamunya.
Persiku terus mengurung sepanjang laga, namun Persekat yang tak ingin bermain aman juga membalas dengan serangan cepat.
Namun demikian hingga turun minum skor kacamata tak berubah. Kedudukan sama kuat 0-0 di babak pertama Persiku vs Persekat.
Murianews, Kudus – Hasil Persiku vs Persekat di babak pertama berakhir dengan sama kuat 0-0. Tuan rumah masih ditahan imbang tamunya Persekat Tegal.
Dalam laga yang berlangsung di Stadion Wergu Wetan Kudus, Selasa (25/2/2025), Persiku Kudus tampil full skuad. Seluruh pemain utama dari Laskar Macan Muria diturunkan di menit awal dengan harapan bisa mengamankan satu atau dua gol cepat.
Jajang Mulyana ditanam di bagian belakang pertahanan. Ia ditandemkan dengan Murod dan Angger.
Di lini tengah, Richard, Genta, Irvan dan Renshi saling tambal sulam menyuplai bola ke depan dan menyetop pergerakan lawan.
Sedang di lini depan, ada nama Antoni dan Elfateh yang bertugas menyisir samping lapangan dan menusuk diam-diam. Kito Chandra lagi-lagi masih mendapat kepercayaan di tengah mandeknya performa.
Ini memang laga hidup mati Persiku. Meski hanya butuh imbang, namun Persiku harus menang untuk melangkah dengan tenang. Sedang Persekat, mereka sudah memastikan diri bertahan terlepas bagaiama hasil akhir di laga nanti.
Hal inilah yang kemudian membuat anak asuhan Alfiat mengganas. Permainan dari kaki ke kaki pun ditunjukkan anak-anak Kudus. Mereka ingin mengunci kemenangan lebih awal agar bisa bertahan di Liga 2.
Peluang pertama Persiku hadir lewat kepala Jajang Mulyana di menit 10. Andai saja Ia menyundul dengan sempurna, maka Persiku bisa unggul dari tamunya.
Persiku terus mengurung sepanjang laga, namun Persekat yang tak ingin bermain aman juga membalas dengan serangan cepat.
Namun demikian hingga turun minum skor kacamata tak berubah. Kedudukan sama kuat 0-0 di babak pertama Persiku vs Persekat.
Laga pamungkas...
Laga ini memang laga pamungkas. Pelatih Persiku Alfiat bahkan menyebutnya sebagai laga hidup-mati. Tidak salah memang, karena jika Persiku tergelincir, mereka bisa saja masuk ke jurang play-off kembali.
Itu artinya mereka harus berusaha lebih keras lagi untuk mencoba bertahan di Liga 2.
Persiku Kudus memang dapat keuntungan. Mereka akan bermain di hadapan pendukungnya sendiri. Alfiat pun berharap suporter mau memenuhi stadion dan mendukung Persiku di laga tersebut.
”Kami mohon doa dan dukungannya dari para suporter, datang ke stadion dan dukung kami supaya kami bisa punya tenaga lebih dan Persiku bisa bertahan di Liga 2,” tuturnya.
Meski hanya membutuhkan satu poin saja, Alfiat tetap menolak bersantai. Ia tidak ingin menganggap enteng pertandingan tersebut.
”Saya tidak mikir poinnya bagaimana, yang penting besok anak-anak harus fokus, harus main nggetih, saya kasih strategi dan semoga Allah mengizinkan,” tekannya.