Pada final sepak bola putra SEA Games 2023 yang menegangkan, Timnas Thailand menelan kekalahan dari Timnas Indonesia. Pada pertandingan itu terjadi insiden memalukan yang meninggalkan citra buruk bagi sepak bola Asia Tenggara.
Seperti dilansir The Thao247, baru-baru ini Federasi Sepak Bola Thailand (FAT) menerima kabar buruk dengan tentang pencopotan Presiden FAT, Somyot Poompanmoung. Keputusan ini secara jelas memang terkait skandal Thailand U22 di SEA Games ke-32.
Somyot Poompanmoung diminta mengundurkan diri sebagai Presiden Federasi Sepak Bola Thailand. Permintaan ini disampaikan oleh perintah Jenderal Prawit Wongsuwan, Wakil Perdana Menteri Thailand yang sekaligus Presiden Komite Olimpiade Thailand.
Keputusan ini diambil setelah rapat Komite Olimpiade Thailand pada 30 Juni 2023. Setelah berdiskusi dan mengevaluasi dengan banyak pihak, Jenderal Prawit Wongsuwan memberikan hukuman itu kepada presiden FAT.
Somyot Poompanmoung, selanjutnya juga diminta untuk mengundurkan diri dari perannya di Konfederasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF), Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) dan Konfederasi Sepak Bola Dunia.( FIFA).“Saya tidak ingin negara didiskreditkan karena asosiasi olahraga. Jadi presiden Federasi Sepak Bola harus mengundurkan diri. Termasuk pelatih yang terlibat tawuran dan kontroversi itu ," ujar Jenderal Prawit dalam rapat Komite Olimpiade Thailand.Sebelumnya, Federasi Sepak Bola Thailand (FAT) telah mengeluarkan hukuman berat bagi mereka yang menyebabkan huru-hara di final SEA Games ke-32. Pelatih kiper Prasadchok Chokmoh dan dua ofisial tim termasuk Mayed Madada dan Patrawut Wongsripuek dilarang bertugas di tim Thailand selama 1 tahun.Selain itu, penjaga gawang Sophonwit Rakyath dan pemain pengganti Teerapak Pruengna dilarang bergabung di tim nasional Thailand selama enam bulan. Sedangkan di Timnas Indonesia, tidak ada sanksi yang diberikan oleh federasi sepak bola Indonesia (PSSI), terkait insiden ini.
Murianews, Bangkok – Presiden Federasi Sepak Bola Thailand (FAT) Somyot Poompanmoung dimundurkan, buntut geger Timnas Thailand vs Timnas Indonesia di Final SEA Games lalu. Meski sudah kejadiannya sudah berlalu, namun masalah itu dianggap serius oleh kubu Thailand.
Pada final sepak bola putra SEA Games 2023 yang menegangkan, Timnas Thailand menelan kekalahan dari Timnas Indonesia. Pada pertandingan itu terjadi insiden memalukan yang meninggalkan citra buruk bagi sepak bola Asia Tenggara.
Seperti dilansir The Thao247, baru-baru ini Federasi Sepak Bola Thailand (FAT) menerima kabar buruk dengan tentang pencopotan Presiden FAT, Somyot Poompanmoung. Keputusan ini secara jelas memang terkait skandal Thailand U22 di SEA Games ke-32.
Somyot Poompanmoung diminta mengundurkan diri sebagai Presiden Federasi Sepak Bola Thailand. Permintaan ini disampaikan oleh perintah Jenderal Prawit Wongsuwan, Wakil Perdana Menteri Thailand yang sekaligus Presiden Komite Olimpiade Thailand.
Keputusan ini diambil setelah rapat Komite Olimpiade Thailand pada 30 Juni 2023. Setelah berdiskusi dan mengevaluasi dengan banyak pihak, Jenderal Prawit Wongsuwan memberikan hukuman itu kepada presiden FAT.
BACA JUGA: Tawuran Indonesia vs Thailand Jadi Pembicaraan di Eropa
Somyot Poompanmoung, selanjutnya juga diminta untuk mengundurkan diri dari perannya di Konfederasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF), Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) dan Konfederasi Sepak Bola Dunia.( FIFA).
“Saya tidak ingin negara didiskreditkan karena asosiasi olahraga. Jadi presiden Federasi Sepak Bola harus mengundurkan diri. Termasuk pelatih yang terlibat tawuran dan kontroversi itu ," ujar Jenderal Prawit dalam rapat Komite Olimpiade Thailand.
Sebelumnya, Federasi Sepak Bola Thailand (FAT) telah mengeluarkan hukuman berat bagi mereka yang menyebabkan huru-hara di final SEA Games ke-32. Pelatih kiper Prasadchok Chokmoh dan dua ofisial tim termasuk Mayed Madada dan Patrawut Wongsripuek dilarang bertugas di tim Thailand selama 1 tahun.
Selain itu, penjaga gawang Sophonwit Rakyath dan pemain pengganti Teerapak Pruengna dilarang bergabung di tim nasional Thailand selama enam bulan. Sedangkan di Timnas Indonesia, tidak ada sanksi yang diberikan oleh federasi sepak bola Indonesia (PSSI), terkait insiden ini.