Tidak Hanya di Indonesia, Sepak Bola Gajah Juga Ada di Belgia
Budi Santoso
Jumat, 29 Maret 2024 11:31:00
Murianews, Kudus – Skandal sepak bola gajah ternyata tidak hanya terjadi di Indonesia, di Belgia hal yang sama juga ada. Pada pertandingan terakhir Liga Belgia, skandal sepak bola gajah terjadi.
Hukuman untuk 21 pemain yang bermain di lapangan menanti setelah kejadian menghebohkan ini. Sepak bola Belgia terguncang setelah pada pertandingan Westerlo vs Genk di Liga Belgia seperti dirancang untuk hasil imbang bagi kedua tim.
Tuan rumah Wastelo sebelumnya sempat unggul pada menit ke-80 di pertandingan yang digelar di Stadion Het Kuipje (18/3/2024). Namun pada menit ke-86 Bryan Heynen mencetak gol penyama, hingga akhirnya skor berubah menjadi 1-1.
Kejadian yang janggal terjadi dan membuat kesal para pendukung yang menonton pertandingan ini. Para pemain bahkan sudah berjabat tangan sebelum peluit akhir dibunyikan, dan sama sekali tidak ingin mencoba untuk menang.
Westerlo pada pertandingan ini disebutkan hanya butuh satu poin untuk lolos dari degradasi. Sementara Genk hanya juga hanya membutuhkan satu poin untuk finis keenam di klasemen dan bisa melaju ke play-off Liga Champions 2024-2025.
Kejadian ini segera mematik reaksi dari PSSI-nya Belgia, dengan menyatakan pertandingan ini layak diduga telah terjadi pengaturan skor. Match fixing, atau sepak bola gajah diduga terjadi pada pertandingan ini.
PSSI-nya Belgia menyatakan akan melakukan penyelidikan atas pertandingan ini. Dengan demikian sanksi terhadap 21 pemain di lapangan, pelatih dan pihak-pihak yang terlibat akan mengancam mereka yang terlibat.
Ancaman denda sebesar £ 8.500 juga berpeluang dijatuhkan pada mereka yang terlibat. Kantor Kejaksaan Federal Belgia bahkan menganggapnya sebagai pertandingan penipuan yang terang-terangan, yang bisa dibawa ke rana pidana umum.
Seperti dilansir dari OneFootball, paska pertadingan ini Westerlo sudah melakukan langkah disiplin. Pelatih mereka Rik De Mil secara resmi langsung dipecat karena dianggap melakukan kesalahan fatal.
"Klub telah mengakhiri kontrak pelatih kepala Rik De Mil dengan segera. Meskipun kami telah mempertimbangkan kemitraan jangka panjang, kami merasa perlu untuk membuat keputusan ini," demikian pernyataan resmi Westerlo.
"Klub menyesal harus mengambil langkah ini tetapi tidak dapat menerima bahwa nilai-nilai dan norma-normanya akan dipertanyakan. Kami berterima kasih kepada Rik atas kinerja dan dedikasinya, dan berharap dia sukses di masa depan," tambah pernyataan itu.
Kantor Jaksa Penuntut Umum Belgia, dalam kasus ini mengkritik peran kedua pelatih masing-masing tim. Seharusnya mereka bisa menjadi orang yang bisa mencegah hal itu terjadi.
Sementara itu para penggemar sepak bola di Belgia mengeluarkan kemarahan mereka melalui media sosial. Mereka merasa malu dan muak dengan skandal yang tidak patut terjadi dalam dunia olahraga yang menjunjung sportifitas.



