Timnas Hoki Es Indonesia Didiskualifikasi, KONI Akan Turun Tangan
Budi Santoso
Selasa, 30 April 2024 12:29:00
Murianews, Jakarta – Timnas Hoki Es Indonesia U18 secara mendadak didiskualifikasi di ajang Asia & Oceania Cup 2024. Padahal mereka sudah melaju hingga ke pertandingan semifinal.
Keputusan dari pihak penyelenggara diketahui membuat Federasi Hoki Es Indonesia (FHEI) kecewa. Melalui unggahan di akun media sosialnya, mereka merasa mendapatkan perlakuan semena-mena.
FHEI merasa sangat kecewa dengan keputusan panitia yang dinilai semena-mena itu. Apalagi alasan diskualifikasi dianggap tidak berdasar, hanya karena ada dua anggota timnas yang belum pernah bertanding selama dua musim di liga di Indonesia.
Lebih anehnya, permasalahan itu baru dibahas dan diputuskan saat timnas sudah mencapai babak semifinal di turnamen itu. Padahal daftar nama pemain sudah disampaikan ke pihak penyelenggara sepekan sebelum pertandingan pertama timnas HOKI Es Indonesia U18.
Sehingga seharusnya, jika memang ada masalah mengenai daftar pemain itu, sudah ada keputusan untuk meresponnya sejak awal. Tidak malah disaat Timnas Hoki Es Indonesia U18 sudah mencapai semifinal.
Timnas Hoki Es Indonesia U18 seharusnya akan menghadapi Uzbekistan di semifinal Asia & Oceania Cup 2024. Namun, akibat diskualifikasi itu tempat timnas harus digantikan oleh Uni Emirat Arab (UEA).
Terkait hal ini, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat siap membantu Federasi Hoki Es Indonesia (FHEI). Sekretaris Jenderal KONI Pusat, Lukman Djajadikusuma, mengatakan pihaknya menunggu surat atau laporan resmi dari FHEI.
Selanjutnya, setelah mempelajari semua yang terjadi akan dirumskan bagaimana langkah-langkah selanjutnya. KONI siap membantu menindaklanjuti permasalahan yang merugikan olahraga hoki es Indonesia itu.
"Kami coba koordinasi dengan FHEI. Harapannya ada surat atau laporan resmi ke KONI Pusat biar bisa ditindaklanjuti," kata Lukman dilansir dari Antara, Selasa (30/4/2024).
KONI Pusat pasti membantu untuk mendorong, agar permasalahan itu bisa diselesaikan dengan adil oleh pihak-pihak yang bersangkutan. Untuk tahap awal FHEI bisa mengajukan keberatan ke dewan arbitrase terkait olahraga tersebut.
Namun, jika dinilai masih merugikan FHEI bisa ke tingkat lebih tinggi, yaitu Pengadilan Arbitrase Olahraga Internasional (CAS). Sementara KONI juga akan ikut membantu untuk mengajukan keberatan.
"Permasalahannya harus runut kembali dari awal, khususnya dari federasi hoki es Asia atau dunia terkait keabsahan pemain Indonesia yang dipermasalahkan," ujar Lukman.



