Aturan Bosman, Kenapa Diterapkan di Sepak Bola Profesional?
Budi Santoso
Kamis, 16 Mei 2024 22:14:00
Murianews, Kudus – Aturan Bosman merupakan salah satu aturan yang ada di dunia sepak profesional. Aturan ini berlaku dan diadopsi di seluruh dunia, setelah diratifikasi pada 1995.
Semua bermula dari Jean-Marc Bosman, seorang pemain sepak bola asal Belgia. Dari perjuangan hukumnyalah, yang akhirnya melahirkan aturan baru berkaitan transfer pemain akhirnya diberlakukan.
Ceritanya, Jean-Marc Bosman pada 1990 dilarang pindah oleh klubnya RFC de Liege, ke Dunkerque, yang ada di lingkup Liga Prancis. Padahal saat itu, perjanjian kontrak dirinya dengan RFC de Liege berakhir.
Kegagalan transfer disebabkan karena RFC de Liege menginginkan Dunkerque membayar biaya transfer atas kepindahan Bosman. Namun, Dunkerque keberatan dengan nilai transfer yang ditawarkan RFC de Liege.
Situasi ini tentu saja membuat Bosman berada dalam posisi yang dirugikan, karena akhirnya tidak bisa pindah klub disaat kontraknya habis. RFC de Liege kemudian hanya memberikan gaji sebesar 25 persen untuk Bosman selama kontraknya berakhir.
Hal seperti ini berlaku pada Bosman, sampai ada klub baru yang bersedia membayar transfer sesuai keinginan RFC de Liege. Jelas saja hal ini membuat Bosman akhirnya melakukan gugatan hukum ke Pengadilan Eropa di Luksemburg.
Dalam persidangan ini, Bosman harus menghadapi RFC de Liege dan Federasi Sepak Bola Belgia serta UEFA sekaligus. Persidangan ini tidak berlagsung cepat, bahkan harus memakan waktu sampai lima tahun.
Baru pada 15 Desember 1995, Bosman mendapatkan kepastian atas nasib yang dialaminya. Pengadilan Eropa memenangkan gugatannya, dan membuat dirinya berhak atas ganti rugi.
Sejak itu akhirnya muncul tiga aturan baru mengenai transfer pemain yang dikeluaran FIFA. Aturan ini akhirnya lebih dikenal sebagai aturan Bosman.
Aturan tersebut mencakup larangan adanya nilai transfer untuk pemain yang kontraknya sudah berakhir. Sebelumnya, klub masih bisa mendapatkan kompensasi dari transfer pemain, meskipun pemain tersebut telah habis kontraknya.
Pada beberapa kasus, klub juga bisa mengganjal kepindahan pemain yang habis masa kontraknya ke klub lain. Situasi inilah yang dinilai tidak adil bagi pemain, karena membuat rugi secara finansial dan menganggu pemain untuk bisa berkembang.
Kemudian dalam Aturan Bosman juga melarang klub menahan pemain yang masa kontraknya selesai, dengan tujuan untuk mendapatkan kompensasi. Pemain dalam situasi ini dikategorikan sebagai pemain bebas transfer dan bisa bernegosiasi dengan calon klub baru.
Posisi bebas transfer bagi pemain akan terjadi saat kontrak bersama klub sebelumnya tersisa enam bulan. Jika pemain tersebut menandatangani kontrak dengan klub lain, klub sebelumnya tidak mendapatkan uang sepeserpun.
Klub pembelinya bisa menjadikan nilai transaksi tersebut sebagai gaji bagi pemain itu dalam masa kontrak. Sehingga jika ingin menjual pemain, klub hanya bisa melakukannya ketika kontrak masih tersisa lebih dari 6 bulan.
Aturan Bosman juga mengatur masalah batasan pemain asing yang boleh dimainkan dalam satu pertandingan di liga negara-negara Eropa. UEFA awalnya membatasi pemain asing dengan formulasi 3+2, dengan 3 pemain non Eropa dan 2 pemain asing lingkup Eropa.
Untuk aturan ini, penerapannya masih berlaku di Eropa, namun untuk bagian lain di dunia tergantung liga di negara masing-masing. Semua disesuaikan kebutuhan dan kepentingan sepak bola di negara masing-masing.
Setelah diberlakukan, David Beckham pernah merasakan situasi ini saat masih bermain di Real Madrid. Saat kontraknya bersisa 6 bulan, dia menandatangani kontrak dengan klub MLS, LA Galaxy.
Akibatnya, Beckham sempat tidak dimainkan Real Madrid disisa waktu kontraknya. Meski demikian, pemain asal Inggris ini bersikap profesional dengan tetap berlatih bersama Real Madrid.
Dalam kasus terkini, Kylian Mbappe di sisa musimnya bersama PSG memilih menolak tawaran perpanjangan kontrak. Pemain ini memilih untuk mendapatkan status bebas transfer untuk pindah klub.
Dalam 6 bulan terakhir sisa kotraknya, Kylian Mbappe melakukan sejumlah negosiasi dengan beberapa klub. Meski sampai saat ini belum ada kepastian, namun PSG dipastikan tidak akan mendapatkan kompensasi dari kepindahan Mbappe.
Demikianlah, kini aturan Bosman sudah 20 tahun diberlakukan untuk sepak bola dunia. Marselino Ferdinan dan Pelatih Shin Tae-yong, juga berada dalam posisi bebas transfer jika didasarkan aturan ini. Karena kontrak resmi mereka tidak ada 6 bulan lagi berakhir.



