Xabi Alonso Akhirnya Mengalami Rasanya Kalah!
Budi Santoso
Kamis, 23 Mei 2024 20:11:00
Murianews, Kudus – Xabi Alonso dan timnya, Bayer Leverkusen, akhirnya menggalami bagaimana rasanya kalah. Mereka dipukul telak Atalanta di Final Piala Liga Europa, Kamis (23/5/2024) dinihari WIB.
Setelah kisah sukses panjang Leverkusen terjadi di Liga Jerman, mereka akhirnya harus tetap bisa menerima kekalahan. Berlaga di final Liga Europa, mereka terhempas dengan sangat keras saat dihajar Atalanta 0-3.
Kekalahan ini memupus mimpi Leverkusen untuk mencetak treble musim ini, dan sekaligus menganggalkan usaha mereka mencetak sejarah baru. Kekalahan ini juga mengakhiri rekor tanpa kalah mereka di 51 pertandingan.
Mimpi dan ambisi Xabi Alonso untuk menjadi pelatih pertama yang melewatkan satu musim kompetisi di Eropa tak terkalahkan buyar. Kekalahan akhirnya menghampirinya setelah 361 hari.
Meski demikian, Xabi Alonso tetap beusaha untuk berbesar hati menerima hasil menyakitkan ini. Bagaimanapun pendekatan Atalanta dalam pertandingan ini terbukti membuat timnya mati kutu.
"Kami tidak berencana untuk mengalami hari buruk seperti ini. Kami tidak dapat mengatasi banyak situasi sulit yang sebenarnya telah kami persiapkan karena Atalanta menuntut banyak dari kami,” ujarnya mencoba memberi kesan baik, seperti dilansir TNT Sports, usai laga.
”Situasi satu lawan satu, duel-duel, kami tidak mendapatkan bola dalam situasi yang tepat untuk mengambil keuntungan. Mereka bermain dengan sangat bagus," demikian puja-pujinya untuk Atalanta.
Xabi Alonso dengan terbuka menyatakan, timnya tidak mampu bangkit dan memutar balik skor. Rekor tak terkalahkan telah berakhir, dan Atalanta bagaimanapun layak mendapatkan ucapan selamat.
Xabi juga memuji keberanian Atalanta yang menyajikan keberanian dalam duel satu lawan satu. Menurutnya tidak ada lagi yang bisa dikatakan untuk memberikan alasan mengenai kekalahan ini.
"Ini bukan suatu hal yang mereka lakukan hanya tahun ini, tetapi sudah bertahun-tahun," ujarnya lagi.
"Mereka adalah tim spesial. Normalnya kami dapat mengubah keadaan tetapi tidak hari ini," tutupnya.
Diluar hasil mengecewakan, Xabi Alonso tetap menyatakan tidak sedikitpun mengubah rasa bangganya terhadap para pemainnya. Kini mereka akan bersiap memperbaiki diri untuk final DFB Pokal melawan Kaiserlautern Sabtu (25/5/2024) akhir pekan ini.
Murianews, Kudus – Xabi Alonso dan timnya, Bayer Leverkusen, akhirnya menggalami bagaimana rasanya kalah. Mereka dipukul telak Atalanta di Final Piala Liga Europa, Kamis (23/5/2024) dinihari WIB.
Setelah kisah sukses panjang Leverkusen terjadi di Liga Jerman, mereka akhirnya harus tetap bisa menerima kekalahan. Berlaga di final Liga Europa, mereka terhempas dengan sangat keras saat dihajar Atalanta 0-3.
Kekalahan ini memupus mimpi Leverkusen untuk mencetak treble musim ini, dan sekaligus menganggalkan usaha mereka mencetak sejarah baru. Kekalahan ini juga mengakhiri rekor tanpa kalah mereka di 51 pertandingan.
Mimpi dan ambisi Xabi Alonso untuk menjadi pelatih pertama yang melewatkan satu musim kompetisi di Eropa tak terkalahkan buyar. Kekalahan akhirnya menghampirinya setelah 361 hari.
Meski demikian, Xabi Alonso tetap beusaha untuk berbesar hati menerima hasil menyakitkan ini. Bagaimanapun pendekatan Atalanta dalam pertandingan ini terbukti membuat timnya mati kutu.
"Kami tidak berencana untuk mengalami hari buruk seperti ini. Kami tidak dapat mengatasi banyak situasi sulit yang sebenarnya telah kami persiapkan karena Atalanta menuntut banyak dari kami,” ujarnya mencoba memberi kesan baik, seperti dilansir TNT Sports, usai laga.
”Situasi satu lawan satu, duel-duel, kami tidak mendapatkan bola dalam situasi yang tepat untuk mengambil keuntungan. Mereka bermain dengan sangat bagus," demikian puja-pujinya untuk Atalanta.
Xabi Alonso dengan terbuka menyatakan, timnya tidak mampu bangkit dan memutar balik skor. Rekor tak terkalahkan telah berakhir, dan Atalanta bagaimanapun layak mendapatkan ucapan selamat.
Xabi juga memuji keberanian Atalanta yang menyajikan keberanian dalam duel satu lawan satu. Menurutnya tidak ada lagi yang bisa dikatakan untuk memberikan alasan mengenai kekalahan ini.
"Ini bukan suatu hal yang mereka lakukan hanya tahun ini, tetapi sudah bertahun-tahun," ujarnya lagi.
"Mereka adalah tim spesial. Normalnya kami dapat mengubah keadaan tetapi tidak hari ini," tutupnya.
Diluar hasil mengecewakan, Xabi Alonso tetap menyatakan tidak sedikitpun mengubah rasa bangganya terhadap para pemainnya. Kini mereka akan bersiap memperbaiki diri untuk final DFB Pokal melawan Kaiserlautern Sabtu (25/5/2024) akhir pekan ini.