Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Turnamen sepak bola tertua di dunia, Copa America 2024, yang merupakan turnamen ke-48, akan memasuki puncak. Pertandingan Final Copa America 2024, akan mempertemukan Argetina vs Kolombia.

Sejauh turnamen berlangsung, kedua tim yang akan berlaga di Final Copa America 2024, Argentina dan Kolombia diakui telah membawa antusias besar di turnamen. Mereka membawa warna timnas mereka di stadion seluruh Amerika Serikat.

Menurut Forbes, beberapa pertandingan telah menarik banyak orang untuk datang ke Amerika Serikat. Namun demikian, Copa America 2024 dinilai masih jauh dari ekspetasi soal penjualan tiket pertandingan.

Mejelang akhir turnamen, hanya pendukung Argentina dan Kolombia yang telah mengisi tribun stadion dengan warna nasional mereka. Kedatangan mereka juga membawa kebisingan dan semangat di turnamen disebut-sebut hilang di banyak pertandingan di Copa America 2024.

Penonton yang berada di rumah, melalui siaran TV mungkin jumlahya banyak. Namun, Forber menyebut hal itu tidak cukup menunjukkan bahwa demam sepakbola terjadi di AS menjelang penyelenggaraan Piala Dunia FIFA 2026 mendatang.

Wilayah AS yang mendominasi di benua itu sendiri, membuat jarak antara kota-kota penyelenggaraan menjadi jauh. Sehingga menimbulkan biaya besar bagi para pendukung untuk membanjiri stadion.

Sebagian besar stadion yang dipakai juga merupakan stadion NFL berkapasitas besar. Sehingga menjadikan jumlah penonton sangat sulit untuk bisa selalu membuat penuh kapasitasnya.

Forbes juga menyebutkan, rata-rata pendukung Timnas dari Amerika Selatan membutuhkan waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun untuk menabung. Mereka butuh biaya besar saat mengikuti timnas mereka bertanding di seluruh wilayah AS yang luas.

Selain itu, Forbes juga menyebut, harga tiket pertandingan juga melambung tinggi jika dibandingkan saat AS menjadi tuan rumah Copa America 2016 lalu. Apalagi transaksi ‘penjualan tiket kembali’ di pasar tiket adalah hal biasa di AS.

Beberapa statistik mengenai tiket yang dijual kembali menunjukkan kenaikan harga yang sangat besar. Forbes yang menyadur dari TickPick menyebut harga pembelian rata-rata untuk fase Grup Copa America 2024 adalah $187 (sekitar Rp 3 juta), atau meningkat 61 % dibanding Copa America 2016 yang mencapai $116 (Rp 1,8 juta).

Tiket fase grup paling mahal terjadi pada saat bentrokan antara Argentina vs Peru. Tentu saja, Lionel Messi dan Argentina yang merupakan Juara Piala Dunia adalah faktor besar mengapa hal ini terjadi.

Pada pertadingan ini, harga pembelian tiket rata-rata mencapai $478 (sekitar Rp 7,7 Juta) di situs online. Harga yang terbentuk ini jelas lebih mahal jika dibandingkan tiket pertandingan kompetisi lokal di Argentina atau tiket Liga Premier sekalipun.

Padahal harga tiket Copa America untuk fase grup awalnya berkisar antara $45 dan $60 (sekitar Rp 700 ribu – Rp 1 juta). Sebelum bentrokan Brasil vs Kolombia, situs resmi Copa Ticketmaster, menyebut tiket pertandingan ini banyak yang tidak terjual. Penyebabnya bisa karena harga tiket yang terbentuk kembali mencapai $400 (Rp 6,4 juta) selembarnya.

StubHub, salah satu pihak yang menjual ulang tiket Copa America 2024, disebutkan memiliki pembeli dari 88 negara. Tetapi 90 persen diantaranya adalah pembeli dari AS sendiri.

Kesimpulannya menunjukkan bahwa harga tiket yang terbentuk lebih sesuai untuk kemampuan membeli warga AS ketimbang, warga Amerika Selatan lainnya. Meski ini adalah turnamen Copa America, tetapi harga tiket yang terjadi di Copa America 2024, tidak bersahabat bagi pendukung dari luar AS.

Apalagi, pendukung dari luar AS harus mengeluarka biaya lain, seperti biaya penerbangan, akomodasi dan biaya lainnya. Itulah yang membuat tiket Copa America 2024 tidak selaris seperti di Euro 2024 yang secara bersamaan digelar di Jerman.

Komentar

Terpopuler