Dilansir dari The Miror, dari total 105 pemain yang direkrutnya antara 1986 hingga 2013, banyak yang berakhir sebagai bintang utama klub. Seperti Mark Hughes, yang menjadi rekrutan termahal musim 1986/1987 dengan nilai £1,8 juta, hingga Robin van Persie yang diboyong dari Arsenal seharga £24 juta pada 2012.
Namun, tak semua keputusan transfer Ferguson berjalan mulus. Salah satu trasnfer gagal yang dilakukan Sir Alex Ferguson adalah saat mendatangkan William Prunier. Transfer ini oleh Ferguson bahkan disebutnya sebagai "bencana."
Kisahnya, pada Desember 1995, Manchester United menghadapi krisis di lini pertahanan akibat cedera yang dialami David May, Steve Bruce, dan Gary Pallister. Dalam situasi genting tersebut, Ferguson memutuskan untuk mendatangkan Prunier, bek tengah Bordeaux, Prancis.
Keputusan ini diambilnya berdasarkan rekomendasi Eric Cantona, yang pernah bermain bersamanya di Auxerre. Eric Cantona sendiri saat itu adalah kapten Manchester United yang legendaris.
Kesepakatan Prunier saat itu bersifat sementara. Pemain ini didatangkan untuk menjalani uji coba sebelum diputuskan apakah ia layak bermain di Liga Inggris yang kompetitif. Namun, situasi mendesak membuat Prunier langsung diturunkan ke lapangan untuk bermain.
Debutnya terbilang menjanjikan. Prunier saat itu membantu Andy Cole mencetak gol saat United menang 2-1 atas Queens Park Rangers. Namun, pertandingan keduanya melawan Tottenham Hotspur di Tahun Baru 1996 menjadi mimpi buruk. United kalah telak 1-4, dan performa Prunier menjadi sorotan tajam.
Murianews, Kudus – Selama 27 tahun masa kepelatihannya yang legendaris di Manchester United, Sir Alex Ferguson dikenal sebagai sosok yang membawa perubahan besar dalam sepak bola Inggris, termasuk melalui berbagai manuver transfernya.
Dilansir dari The Miror, dari total 105 pemain yang direkrutnya antara 1986 hingga 2013, banyak yang berakhir sebagai bintang utama klub. Seperti Mark Hughes, yang menjadi rekrutan termahal musim 1986/1987 dengan nilai £1,8 juta, hingga Robin van Persie yang diboyong dari Arsenal seharga £24 juta pada 2012.
Namun, tak semua keputusan transfer Ferguson berjalan mulus. Salah satu trasnfer gagal yang dilakukan Sir Alex Ferguson adalah saat mendatangkan William Prunier. Transfer ini oleh Ferguson bahkan disebutnya sebagai "bencana."
Kisahnya, pada Desember 1995, Manchester United menghadapi krisis di lini pertahanan akibat cedera yang dialami David May, Steve Bruce, dan Gary Pallister. Dalam situasi genting tersebut, Ferguson memutuskan untuk mendatangkan Prunier, bek tengah Bordeaux, Prancis.
Keputusan ini diambilnya berdasarkan rekomendasi Eric Cantona, yang pernah bermain bersamanya di Auxerre. Eric Cantona sendiri saat itu adalah kapten Manchester United yang legendaris.
Kesepakatan Prunier saat itu bersifat sementara. Pemain ini didatangkan untuk menjalani uji coba sebelum diputuskan apakah ia layak bermain di Liga Inggris yang kompetitif. Namun, situasi mendesak membuat Prunier langsung diturunkan ke lapangan untuk bermain.
Debutnya terbilang menjanjikan. Prunier saat itu membantu Andy Cole mencetak gol saat United menang 2-1 atas Queens Park Rangers. Namun, pertandingan keduanya melawan Tottenham Hotspur di Tahun Baru 1996 menjadi mimpi buruk. United kalah telak 1-4, dan performa Prunier menjadi sorotan tajam.
Ujicoba Panjang...
Ferguson menawarkan uji coba panjang untuk memperbaiki penampilan Prunier. Tetapi sang pemain memilih meninggalkan klub. Pertandingan melawan Tottenham menjadi yang terakhir baginya bersama Manchester United.
Dalam otobiografinya yang dirilis pada 2015, Alex Ferguson tak segan menyebut perekrutan Prunier sebagai "bencana." Sementara itu, setelah meninggalkan Old Trafford, Prunier melanjutkan kariernya di Prancis bersama Toulouse, dan sempat masuk dalam skuad terbaik Ligue 1 musim 2002/2003.
Meski demikian, Prunier menyebut pengalamannya di Manchester United sebagai sebuah kehormatan. Dalam wawancara tahun 2019, ia mengungkapkan bahwa sebenarnya ia ditawari kontrak tiga tahun, tetapi kesepakatan tak tercapai.
Pemain ini juga mengenang peran Eric Cantona sebagai penerjemah selama berada di ruang ganti. Meskipun dengan candaan, bahwa Cantona sering mengubah ceritanya saat menerjemahkan.
Saat ini, William Prunier melanjutkan kariernya sebagai pelatih di klub divisi lima Prancis, Evian. Tentu saja sambil membawa pengalaman singkat namun penuh warna bersama salah satu klub terbesar di dunia, Manchester United dan Alex Ferguson.