Pique dengan nada kocak melontarkan kritik terhadap protes wasit yang saat ini dilontarkan oleh Real Madrid. Klub bebuyutan Barcelona itu dinilainya terlalu sering menyalahkan wasit pada saat mengalami kekalahan.
Dalam sebuah acara podcast bersama Iker Casillas (salah satu legenda Madrid), Pique secara terbuka menanggapi keluhan Madrid usai kekalahan 0-1 dari Espanyol, 2 Februari 2025 lalu.
"Mereka selalu melakukannya ketika segala sesuatunya tidak berjalan seperti yang mereka inginkan. Ini adalah sesuatu yang telah terjadi selama 120 tahun terakhir, kami tidak melihat sesuatu yang aneh tentang itu," ujar Pique dengan nada satir yan kocak.
Selain menanggapi keluhan Madrid, Pique juga membahas filosofi pengembangan pemain antara Barcelona dan Real Madrid. Menurutnya, Barcelona lebih fokus dalam membina talenta muda melalui akademi La Masia, sementara Real Madrid cenderung mengeluarkan dana besar untuk merekrut bintang dunia.
"Barca terpaksa melakukannya karena tidak memiliki sumber daya keuangan yang melimpah seperti Real Madrid," tambahnya.
Saat berbicara tentang pertandingan Barcelona yang paling berkesan baginya, Pique tanpa ragu menyebut kemenangan 6-2 atas Real Madrid pada tahun 2009 sebagai momen yang paling mengesankan. Baginya, laga tersebut mencerminkan dominasi Barcelona di bawah kepemimpinan Pep Guardiola.
Murianews, Kudus – Protes Wasit yang dilakukan Madrid saat ini tengah menjadi pembicaraan di sepak bola Spanyol. Mantan bintang Barcelona, Gerard Pique, turut berkomentar terhadap situasi ini.
Pique dengan nada kocak melontarkan kritik terhadap protes wasit yang saat ini dilontarkan oleh Real Madrid. Klub bebuyutan Barcelona itu dinilainya terlalu sering menyalahkan wasit pada saat mengalami kekalahan.
Dalam sebuah acara podcast bersama Iker Casillas (salah satu legenda Madrid), Pique secara terbuka menanggapi keluhan Madrid usai kekalahan 0-1 dari Espanyol, 2 Februari 2025 lalu.
"Mereka selalu melakukannya ketika segala sesuatunya tidak berjalan seperti yang mereka inginkan. Ini adalah sesuatu yang telah terjadi selama 120 tahun terakhir, kami tidak melihat sesuatu yang aneh tentang itu," ujar Pique dengan nada satir yan kocak.
Selain menanggapi keluhan Madrid, Pique juga membahas filosofi pengembangan pemain antara Barcelona dan Real Madrid. Menurutnya, Barcelona lebih fokus dalam membina talenta muda melalui akademi La Masia, sementara Real Madrid cenderung mengeluarkan dana besar untuk merekrut bintang dunia.
"Barca terpaksa melakukannya karena tidak memiliki sumber daya keuangan yang melimpah seperti Real Madrid," tambahnya.
Saat berbicara tentang pertandingan Barcelona yang paling berkesan baginya, Pique tanpa ragu menyebut kemenangan 6-2 atas Real Madrid pada tahun 2009 sebagai momen yang paling mengesankan. Baginya, laga tersebut mencerminkan dominasi Barcelona di bawah kepemimpinan Pep Guardiola.
Sindir Wasit...
Pique juga tidak melewatkan kesempatan untuk menyindir Real Madrid dengan mengingat gol kontroversial mereka di final Liga Champions 1998 melawan Juventus. Momen ini dikaitkannya dengan protes wasit yang dilakukan Madrid saat ini.
"Bagaimana dengan gol terindah dalam sejarah Real Madrid? Itu pasti gol offside. Tapi anehnya, saya tidak melihat ada yang mengeluh," kata Pique sambil tertawa.
Di luar kritiknya terhadap Real Madrid, Pique juga menyampaikan keyakinannya terhadap kekuatan Barcelona saat ini. Terutama dalam lini pertahanan yang dihuni oleh Inigo Martinez dan Ronald Araujo.
Meski memiliki gaya bermain yang berbeda, Pique percaya bahwa keduanya dapat menjaga lini belakang Barca dengan baik. Namun diakui juga absennya Marc-Andre ter Stegen akibat cedera merupakan kehilangan besar bagi tim.