Selain itu, Modric juga menjadi sosok yang dapat mengarahkan Vinicius Junior, pemain berbakat tetapi kadang kurang disiplin dalam taktik permainan. Dalam pertandingan terakhir melawan Leganes di ajang Piala Spanyol, Modric kembali membuktikan kelasnya.
Modric tidak hanya mencetak gol, tetapi juga menunjukkan umpan-umpan brilian, koordinasi yang baik, serta peran vital dalam menghubungkan lini tengah dan serangan. Penampilannya yang impresif membantu Real Madrid meraih kemenangan gemilang.
Namun, terlepas dari kontribusinya, Florentino Perez dan jajaran manajemen Real Madrid memiliki pandangan berbeda. Mereka menilai bahwa pada usia 39 tahun, Modric sudah tidak cukup bugar untuk tampil secara konsisten di level tertinggi.
Ketidaksepakatan ini menjadi dilema bagi Ancelotti. Bagi pelatih asal Italia tersebut, Modric tidak hanya seorang pemain kunci di lapangan, tetapi juga pemimpin di ruang ganti.
Murianews, Kudus – Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, masih percaya bahwa Luka Modric mampu memberikan perbedaan di lapangan, terutama dalam pertandingan-pertandingan krusial. Namun, keputusan ini tidak sepenuhnya disetujui oleh manajemen klub yang dipimpin oleh Florentino Perez.
Modric telah menjadi bagian integral dari skema taktis Ancelotti. Dengan kemampuannya mengontrol bola, mengatur tempo permainan, serta pengalaman luasnya, ia berperan penting dalam menjaga stabilitas permainan Los Blancos.
Selain itu, Modric juga menjadi sosok yang dapat mengarahkan Vinicius Junior, pemain berbakat tetapi kadang kurang disiplin dalam taktik permainan. Dalam pertandingan terakhir melawan Leganes di ajang Piala Spanyol, Modric kembali membuktikan kelasnya.
Modric tidak hanya mencetak gol, tetapi juga menunjukkan umpan-umpan brilian, koordinasi yang baik, serta peran vital dalam menghubungkan lini tengah dan serangan. Penampilannya yang impresif membantu Real Madrid meraih kemenangan gemilang.
Namun, terlepas dari kontribusinya, Florentino Perez dan jajaran manajemen Real Madrid memiliki pandangan berbeda. Mereka menilai bahwa pada usia 39 tahun, Modric sudah tidak cukup bugar untuk tampil secara konsisten di level tertinggi.
Mereka berharap, Ancelotti bisa memberikan kesempatan kepada pemain muda seperti Dani Ceballos dan Eduardo Camavinga. Pemain ini dinilai lebih menjanjikan untuk masa depan.
Ketidaksepakatan ini menjadi dilema bagi Ancelotti. Bagi pelatih asal Italia tersebut, Modric tidak hanya seorang pemain kunci di lapangan, tetapi juga pemimpin di ruang ganti.
Panutan Pemain Muda...
Keberadaannya membantu menjaga disiplin dalam tim, terutama bagi pemain muda seperti Vinicius Junior. Dalam laga melawan Leganes, Modric terlihat beberapa kali mengingatkan Vinicius tentang pentingnya ikut membantu pertahanan.
Fakta menunjukkan bahwa menit bermain Modric di La Liga Spanyol mengalami penurunan signifikan. Pemain ini belum tampil di liga domestik sejak hasil imbang 3-3 melawan Rayo Vallecano pada 14 Desember 2024 lalu.
Dalam empat pertandingan terakhir, ia hanya bermain selama 61 menit, lebih banyak tampil di Liga Champions dan kompetisi lainnya. Sementara itu, Ceballos mulai mendapatkan lebih banyak kesempatan untuk menunjukkan potensinya.
Meski demikian, Ancelotti dikabarkan masih mempertimbangkan untuk memasang Modric sebagai starter dalam pertandingan-pertandingan penting mendatang. Dirinya yakin bahwa pengalaman dan kualitas Modric bisa menjadi faktor kunci dalam mengontrol jalannya pertandingan yang ketat.
Masih menjadi tanda tanya besar apakah Modric akan bermain sejak awal dalam derby melawan Atletico Madrid atau di babak sistem gugur Liga Champions melawan Manchester City. Namun, menurut laporan dari Relevo, Ancelotti benar-benar mempertimbangkan opsi tersebut dengan serius.