Terjebak di grup neraka bersama Iran, Uzbekistan, dan Yaman, anak asuh pelatih Indra Sjafri harus menghadapi lawan yang jauh lebih tangguh. Sejak menit-menit awal, Timnas Indonesia U20 tampak kewalahan menghadapi permainan agresif lawan.
Bek Iran U20, Hesam Nafari, menyundul bola dengan mudah setelah menerima umpan matang dari sepak pojok pada menit ke-6. Gol ini membuat Timns Indonesia U20 sangat mudah tertinggal dari lawannya.
Tak puas dengan keunggulan satu gol, Iran terus menggempur lini pertahanan Timnas Indonesia U20. Kendati mendominasi permainan dan menciptakan peluang demi peluang, Iran tidak mampu menambah gol di babak pertama.
Hampir semua kegagagalan Iran U20 terjadi berkat performa heroik kiper Timnas Indonesia U20 Ikram Algiffari. Kiper muda ini melakukan serangkaian penyelamatan gemilang.
Memasuki babak kedua, Timnas Indonesia U20 sebenarnya menunjukkan tanda-tanda kebangkitan. Striker keturunan Belanda, Jens Raven, hampir mencetak gol setelah menerima umpan dari Arkhan Kaka. Namun sayang bola masih bisa bisa diamankan kiper Iran.
Murianews, Kudus – Timnas Indonesia U20 menghadapi jalan terjal di ajang Piala Asia U20 2025. Pada pertandingan pertama penyisihan Grup C, Kamis (13/2/2025) malam WIB, mereka diratakan dengan skor 0-3 oleh Iran U20.
Hasil ini menjadi kenyataan pahit yang harus dilalui para pemain Timnas Indonesia U20. Sebagai salah satu wakil Asia Tenggara yang lolos ke putaran final Piala Asia U20 2025, Timnas Indonesia U20 langsung menghadapi ujian berat sejak awal turnamen.
Terjebak di grup neraka bersama Iran, Uzbekistan, dan Yaman, anak asuh pelatih Indra Sjafri harus menghadapi lawan yang jauh lebih tangguh. Sejak menit-menit awal, Timnas Indonesia U20 tampak kewalahan menghadapi permainan agresif lawan.
Bek Iran U20, Hesam Nafari, menyundul bola dengan mudah setelah menerima umpan matang dari sepak pojok pada menit ke-6. Gol ini membuat Timns Indonesia U20 sangat mudah tertinggal dari lawannya.
Tak puas dengan keunggulan satu gol, Iran terus menggempur lini pertahanan Timnas Indonesia U20. Kendati mendominasi permainan dan menciptakan peluang demi peluang, Iran tidak mampu menambah gol di babak pertama.
Hampir semua kegagagalan Iran U20 terjadi berkat performa heroik kiper Timnas Indonesia U20 Ikram Algiffari. Kiper muda ini melakukan serangkaian penyelamatan gemilang.
Memasuki babak kedua, Timnas Indonesia U20 sebenarnya menunjukkan tanda-tanda kebangkitan. Striker keturunan Belanda, Jens Raven, hampir mencetak gol setelah menerima umpan dari Arkhan Kaka. Namun sayang bola masih bisa bisa diamankan kiper Iran.
Iran Menggila...
Sayangnya, momentum kebangkitan Timnas Indonesia U20 tak bisa bertahan lama. Pada menit ke-64, Iran menggandakan keunggulan melalui tendangan berkelas dari Esmaeil Gholizadeh.
Tendangannya secara akurat bersarang ke pojok gawang Timnas Indonesia U20. Kali ini kegemilangan Ikram Algiffari menguap, karena hebatnya penyelesaian akhir pemain Iran U20 itu.
Tak sampai di situ, Iran semakin menggila menjelang akhir pertandingan. Pada menit ke-72, Mobin Dehghan memanfaatkan kelemahan lini belakang Indonesia dan mencetak gol ketiga melalui sundulan akurat.
Skor berubah menjadi 3-0, dan harapan Indonesia untuk mencuri poin di laga pembuka sirna sudah. Dengan kekalahan ini, Timnas Indonesia U20 kini terbenam di dasar klasemen Grup C Piala Asia U20 2025.
Di laga lain Grup C, Uzbekistan U20 berhasil mengalahkan Yaman U20 dengan skor tipis 1-0. Dengan demikian Uzbekistan menaruh tempat di posisi kedua klasemen untuk sementara waktu.
Timnas Indonesia U20 sendiri tentu saja harus segera bangkit. Dengan dua laga tersisa melawan Uzbekistan dan Yaman, peluang mereka masih ada, meski tidak akan mudah untuk memafaatkannya.