Tak hanya itu, mereka juga memperpanjang rekor tak terkalahkan menjadi 15 pertandingan di semua kompetisi. Bertandang ke Belgia dengan modal kemenangan 3-0 di leg pertama, Fenerbahce menunjukkan ketenangan dan kepercayaan diri tinggi.
Baru empat menit laga berjalan, Youssef En-Nesyri langsung membuat publik tuan rumah terdiam. Memanfaatkan kesalahan fatal Lucas Hey, striker tajam itu menyambar umpan matang dari Edin Dzeko untuk membuka keunggulan Fenerbahce.
Namun, pertandingan sempat terhenti selama 20 menit akibat kericuhan di tribun penonton. Setelah laga dilanjutkan, Anderlecht mencoba bangkit dan berhasil menyamakan skor pada menit ke-19 lewat Luis Vazquez.
Kiper Irfan Egribayat yang melakukan blunder harus melihat bola masuk ke gawangnya, membangkitkan asa tuan rumah Fernebahce. Momentum itu dimanfaatkan Anderlecht untuk terus menekan. Namun, Egribayat segera menebus kesalahannya dengan serangkaian penyelamatan brilian dari ancaman Theo Leoni dan Cesar Huerta. Babak pertama berakhir dengan skor 1-1.
Memasuki babak kedua, Anderlecht semakin agresif. Mereka hampir membalikkan keadaan andai saja tembakan Ali Maamar tidak membentur tiang gawang. Namun, justru tuan rumah yang kembali bersorak pada menit ke-55 ketika Vazquez mencetak gol keduanya, dari umpan cerdas Thorgan Hazard.
Sayangnya bagi tim Belgia, kebangkitan mereka hanya sesaat. Hanya delapan menit berselang, Fenerbahce langsung membalas. Yusuf Akcicek menanduk bola dengan sempurna setelah menerima umpan Milan Skriniar, membuat skor kembali imbang 2-2.
Murianews, Kudus – Fenerbahce asuhan Jose Mourinho terus mengukir sejarah dengan performa luar biasa. Klub raksasa Turki itu resmi mengamankan tiket ke babak 16 besar Liga Europa UEFA setelah menyingkirkan Anderlecht dengan agregat meyakinkan 5-2, Jumat (21/2/2025) dinihari WIB.
Tak hanya itu, mereka juga memperpanjang rekor tak terkalahkan menjadi 15 pertandingan di semua kompetisi. Bertandang ke Belgia dengan modal kemenangan 3-0 di leg pertama, Fenerbahce menunjukkan ketenangan dan kepercayaan diri tinggi.
Baru empat menit laga berjalan, Youssef En-Nesyri langsung membuat publik tuan rumah terdiam. Memanfaatkan kesalahan fatal Lucas Hey, striker tajam itu menyambar umpan matang dari Edin Dzeko untuk membuka keunggulan Fenerbahce.
Namun, pertandingan sempat terhenti selama 20 menit akibat kericuhan di tribun penonton. Setelah laga dilanjutkan, Anderlecht mencoba bangkit dan berhasil menyamakan skor pada menit ke-19 lewat Luis Vazquez.
Kiper Irfan Egribayat yang melakukan blunder harus melihat bola masuk ke gawangnya, membangkitkan asa tuan rumah Fernebahce. Momentum itu dimanfaatkan Anderlecht untuk terus menekan. Namun, Egribayat segera menebus kesalahannya dengan serangkaian penyelamatan brilian dari ancaman Theo Leoni dan Cesar Huerta. Babak pertama berakhir dengan skor 1-1.
Memasuki babak kedua, Anderlecht semakin agresif. Mereka hampir membalikkan keadaan andai saja tembakan Ali Maamar tidak membentur tiang gawang. Namun, justru tuan rumah yang kembali bersorak pada menit ke-55 ketika Vazquez mencetak gol keduanya, dari umpan cerdas Thorgan Hazard.
Sayangnya bagi tim Belgia, kebangkitan mereka hanya sesaat. Hanya delapan menit berselang, Fenerbahce langsung membalas. Yusuf Akcicek menanduk bola dengan sempurna setelah menerima umpan Milan Skriniar, membuat skor kembali imbang 2-2.
Mengunci agregat...
Gol ini sekaligus mengunci keunggulan agregat 5-2 bagi Fenerbahce. Lalu juga memastikan langkah mereka ke babak 16 besar Liga Europa.
Lebih dari sekadar kelolosan, hasil ini menegaskan dominasi Fenerbahce yang kini mencatatkan rekor 15 laga tak terkalahkan. Sejak kekalahan terakhir pada 11 Desember 2024, mereka telah mengemas 11 kemenangan dan 4 hasil imbang, dena total 39 gol.
Statistik ini membuktikan bahwa Fernebahce yang diasuh Mourinho bukan hanya kuat di kompetisi domestik, tetapi juga siap menaklukkan panggung Eropa. Di bawah tangan dingin The Special One, Fenerbahce kini menjadi salah satu tim paling stabil dan ditakuti di Eropa.