Pada laga yang berakhir dengan kekalahan Hua Hin City 2-5 dari Rajpracha, suasana memanas ketika pertandingan memasuki injury time babak pertama. Puangnoi yang dikenal sebagai bek tangguh, tiba-tiba kehilangan kendali dan melakukan aksi tidak terpuji.
Melihat situasi ini, Songkran Puangnoi yang frustrasi tiba-tiba menghampiri dan menginjak pemain tersebut. Aksinya ini sangat diluar dugaan dan benar-benar mengejutkan.
Sontak, wasit langsung mengeluarkan kartu merah padanya. Namun, alih-alih menerima hukuman dengan kepala dingin, Puangnoi justru semakin kalap.
Pukulan keras tersebut membuat Srithai Bookok mengalami cedera parah di mata kanan hingga harus dilarikan ke luar lapangan. Diperkirakan, ia mengalami gumpalan darah yang berpotensi memerlukan operasi mata.
Murianews, Kudus – Dunia sepak bola Thailand dikejutkan oleh insiden mengerikan yang terjadi dalam pertandingan Liga 3 antara Hua Hin City vs Rajpracha. Mantan perwira polisi yang kini menjadi pesepakbola, Songkran Puangnoi, membuat kekacauan besar dengan aksi brutalnya di lapangan.
Pada laga yang berakhir dengan kekalahan Hua Hin City 2-5 dari Rajpracha, suasana memanas ketika pertandingan memasuki injury time babak pertama. Puangnoi yang dikenal sebagai bek tangguh, tiba-tiba kehilangan kendali dan melakukan aksi tidak terpuji.
Seperti dilansir huahintoday.com, ketegangan bermula saat seorang pemain Rajpracha tergeletak di depan gawang. Karena maksud tertentu, pemain ini menolak meninggalkan lapangan meskipun dalam kondisi kesakitan.
Melihat situasi ini, Songkran Puangnoi yang frustrasi tiba-tiba menghampiri dan menginjak pemain tersebut. Aksinya ini sangat diluar dugaan dan benar-benar mengejutkan.
Sontak, wasit langsung mengeluarkan kartu merah padanya. Namun, alih-alih menerima hukuman dengan kepala dingin, Puangnoi justru semakin kalap.
Mantan perwira polisi yang memutuskan bermain di Liga 3 Thailand ini malah melayangkan pukulan ke arah wasit. Berikutnya dia berbalik dan meninju mata Srithai Bookok, pemain Rajpracha.
Pukulan keras tersebut membuat Srithai Bookok mengalami cedera parah di mata kanan hingga harus dilarikan ke luar lapangan. Diperkirakan, ia mengalami gumpalan darah yang berpotensi memerlukan operasi mata.
Rajpracha Tak Terima...
Tak terima dengan insiden brutal ini, klub Rajpracha langsung mengajukan laporan resmi terkait serangan yang dilakukan oleh Puangnoi di pertandingan Liga 3 Thailand ini.
Sementara itu, Hua Hin City yang malu dengan tindakan pemainnya segera mengambil sikap tegas. Klub langsung memutus kontrak Songkran Puangnoi, mengutuk tindakannya, dan meminta maaf kepada Rajpracha, pemain yang terluka, serta tim wasit.
Insiden ini sampai ke telinga Madam Pang, Presiden Federasi Sepak Bola Thailand. Madam Pang Ia langsung memerintahkan peninjauan ulang hukuman dan berjanji akan memberikan sanksi seberat-beratnya bagi sang pemain.
Setelah insiden ini menyebar luas dan menuai kecaman, Songkran Puangnoi akhirnya buka suara dan meminta maaf. Dalam pernyataan yang diunggah di media sosial pribadinya, Puangnoi menyampaikan penyesalannya.
"Saya dengan tulus meminta maaf kepada klub Rajpracha dan pemain nomor 10. Saya juga dengan tulus meminta maaf kepada wasit. Mengenai apa yang terjadi, tindakan saya hanya kehilangan kesabaran sesaat. Ini adalah contoh buruk bagi kaum muda,” demikian pernyatannya.
Pemain Liga 3 Thailand ini juga meminta maaf kepada rekan satu timnya, pelatih dan semua bagian klub. Kemudian juga kepada pendukung Timnya.
”Saya membuat kesalahan besar dan saya harap ini tidak terjadi lagi. Ini adalah pelajaran yang harus saya pelajari. Saya mohon maaf dengan tulus. Saya berharap semua orang dapat memaafkan saya," tutupnya.
Menunggu Keputusan...
Sampai saat ini publik sepak bola Thailand masih menunggu keputusan resmi dari Federasi Sepak Bola Thailand mengenai hukuman tambahan yang akan dijatuhkan kepada Songkran Puangnoi.
Insiden di Liga 3 Thailand ini memberi gambaran betapa sepak bola di level bawah tetap harus mendapatkan perhatian serius. Situasi seperti ini hampir sama terjadi di liga sepak bola negara-negara Asia Tenggara.