Sebastian Szymanski sebelumnya menjadi bintang dengan dua gol krusial yang membuat tim Turki tetap bertahan dalam perburuan tiket perempat final. Namun, saat adu penalti, Jack Butland menjadi pahlawan bagi Rangers dengan dua penyelamatan gemilang.
Glasgow Rangers memastikan kemenangan 3-2 untuk melaju ke perempatfinal Liga Europa. Setelah laga, Mourinho tidak bisa menahan amarahnya. Ia dengan lantang mengkritik keputusan wasit Espen Eskas yang menolak tiga klaim penalti Fenerbahce sepanjang 120 menit.
Pelatih asal Portugal itu mengecam wasit sebagai “arogan” dan menuding VAR gagal menjalankan tugasnya. Itu karena mereka tidak melakukan intervensi pada beberapa situasi krusial.
“Kami adalah tim yang lebih baik. Di leg pertama, saya akui kami melakukan kesalahan dan pantas kalah, tetapi di pertandingan ini, semuanya berbeda. Wasit dan VAR yang menentukan kami harus adu penalti,” geram Mourinho dalam wawancaranya dengan TNT Sports.
Murianews, Kudus – Jose Mourinho kembali ‘mengamuk’! Fenerbahce tampil heroik di Ibrox Stadium, Jumat (14/3/2025) dinihari WIB. Namun wasit dan VAR menjadi mimpi buruk bagi raksasa Turki tersebut.
Pada pertandingan leg kedua babak 16 besar Liga Europa melawan Glasgow Rangers, Fenerbahce menelan kekalahan. Kontroversi mencuat, dengan Mourinho menyebut timnya telah ‘dirampok’ setelah tiga penalti tidak diberikan untuk timnya.
Di pertandingan ini, memang Fenerbahce menunjukkan keberanian bermain yang luar biasa saat menang 2-0 di tanah Skotlandia. Hasil ini menyamakan skor agregat menjadi 3-3 dan memaksa pertandingan berlanjut hingga adu penalti.
Sebastian Szymanski sebelumnya menjadi bintang dengan dua gol krusial yang membuat tim Turki tetap bertahan dalam perburuan tiket perempat final. Namun, saat adu penalti, Jack Butland menjadi pahlawan bagi Rangers dengan dua penyelamatan gemilang.
Glasgow Rangers memastikan kemenangan 3-2 untuk melaju ke perempatfinal Liga Europa. Setelah laga, Mourinho tidak bisa menahan amarahnya. Ia dengan lantang mengkritik keputusan wasit Espen Eskas yang menolak tiga klaim penalti Fenerbahce sepanjang 120 menit.
Pelatih asal Portugal itu mengecam wasit sebagai “arogan” dan menuding VAR gagal menjalankan tugasnya. Itu karena mereka tidak melakukan intervensi pada beberapa situasi krusial.
“Kami adalah tim yang lebih baik. Di leg pertama, saya akui kami melakukan kesalahan dan pantas kalah, tetapi di pertandingan ini, semuanya berbeda. Wasit dan VAR yang menentukan kami harus adu penalti,” geram Mourinho dalam wawancaranya dengan TNT Sports.
Tiga Penalti dicuri...
Salah satu momen paling panas terjadi di menit ke-117 ketika Mert Yandas jelas-jelas ditendang di dalam kotak penalti oleh bek Rangers. Namun, Eskas bergeming, dan meskipun VAR melakukan peninjauan, keputusan tetap tidak berubah. Mourinho yang bereaksi keras di pinggir lapangan langsung diganjar kartu kuning.
“Kami dicuri tiga penalti! Saya hanya bisa berharap ini bukan balasan atas larangan saya di final Liga Europa tahun lalu melawan Roma,” kata Mourinho tajam, merujuk kembali pada hukuman empat pertandingan yang diterimanya setelah menghina wasit Anthony Taylor di final 2023.
Mourinho juga mengungkapkan kekhawatirannya bahwa timnya terus dirugikan di Eropa sejak insiden tersebut. Meskipun Fenerbahce harus tersingkir, Mourinho tetap bangga dengan pasukannya.
“Kami pantas menang dalam 90 menit, kami pantas menang dalam 120 menit. Saya bangga dengan para pemain saya. Saya yakin mereka layak mendapat pengakuan dari para penggemar dan seluruh Turki, karena kami adalah perwakilan terakhir mereka di Liga Europa,” tegas Mourinho.