Pada pertandingan ke-7 Babak ke-3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Sydney, Timnas Indonesia menelan kekelahan 1-5 dari Australia. Hasil ini sangat disesalkan, menyusul keputusan PSSI memecat Shin Tae-yong dari kursi pelatih.
Sayangnya, kesempatan emas itu justru terbuang sia-si. Kevin Diks, yang menjadi eksekutor, tendangannya membentur tiang gawang pada menit ke-8. Kegagalan ini seakan menjadi pertanda buruk bagi Timnas Indonesia.
Tak butuh waktu lama bagi Australia untuk memberikan hukuman telak. Pada menit ke-17, Tjoe-A-On menjatuhkan Miller di kotak penalti, dan wasit langsung menunjuk titik putih setelah meninjau VAR. Boyle dengan dingin menaklukkan kiper Indonesia, Paes, dan membawa tuan rumah unggul 1-0.
Indonesia yang masih syok harus kembali menelan pil pahit. Hanya dua menit berselang, Velupillay lolos dari kawalan, berhadapan satu lawan satu dengan Paes. Tanpa ampun ia mengoyak jala Indonesia, dan membawa Australia memimpin 2-0 pada menit ke-20.
Seolah tak cukup, gawang Indonesia kembali jebol pada menit ke-34. Sebuah tembakan dari Irvine sempat diblok Paes, tetapi bola muntah jatuh tepat di kakinya. Dengan sepakan keras, Irvine memastikan Indonesia semakin terpuruk dengan skor 0-3.
Murianews, Kudus –Penggemar sepak bola tanah air dibuat kecewa, setelah Timnas Indonesia mengalami kekalahan telak dari Australia. Kepergian Shin Tae-yong memperlihatkan Garuda belum mendapatkan kembali ruh permainannya.
Pada pertandingan ke-7 Babak ke-3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Sydney, Timnas Indonesia menelan kekelahan 1-5 dari Australia. Hasil ini sangat disesalkan, menyusul keputusan PSSI memecat Shin Tae-yong dari kursi pelatih.
Timnas Indonesia yang ditangani Patrick Kluivert, sebenarnya memulai laga dengan cukup menjanjikan. Keberuntungan sempat menghampiri saat mereka mendapatkan hadiah tendangan penalti, setelah Struick dilanggar oleh Rowles di kotak terlarang.
Sayangnya, kesempatan emas itu justru terbuang sia-si. Kevin Diks, yang menjadi eksekutor, tendangannya membentur tiang gawang pada menit ke-8. Kegagalan ini seakan menjadi pertanda buruk bagi Timnas Indonesia.
Tak butuh waktu lama bagi Australia untuk memberikan hukuman telak. Pada menit ke-17, Tjoe-A-On menjatuhkan Miller di kotak penalti, dan wasit langsung menunjuk titik putih setelah meninjau VAR. Boyle dengan dingin menaklukkan kiper Indonesia, Paes, dan membawa tuan rumah unggul 1-0.
Indonesia yang masih syok harus kembali menelan pil pahit. Hanya dua menit berselang, Velupillay lolos dari kawalan, berhadapan satu lawan satu dengan Paes. Tanpa ampun ia mengoyak jala Indonesia, dan membawa Australia memimpin 2-0 pada menit ke-20.
Seolah tak cukup, gawang Indonesia kembali jebol pada menit ke-34. Sebuah tembakan dari Irvine sempat diblok Paes, tetapi bola muntah jatuh tepat di kakinya. Dengan sepakan keras, Irvine memastikan Indonesia semakin terpuruk dengan skor 0-3.
Mandul Taktik...
Patrick Kluivert yang diharapkan bisa meneruskan kejayaan Shin Tae-yong justru terlihat tak mampu mengendalikan tim. Taktik dan strategi yang diterapkannya tidak jelas setelah tertinggal gol.
Lini pertahanan yang rapuh, serta penyelesaian akhir yang buruk membuat Timnas Indonesia harus kembali kebobolan dua gol di babak kedua. Gol balasan Romeny tidak cukup memperlihatkan bagaimana seorang Kluivert menerapkan penyesuaian taktik disaat timnya tertinggal skor.
Pilihan bermain menyerang sejak awal, terlihat bukan menjadi keputusan yang tepat di pertandingan ini. Australia yang jutsru memilih ’menunggu’ justru memetik hasil sangat memuaskan di pertandinngan ini.
Dengan kekalahan ini, peluang Indonesia untuk bisa mendapatkan tiket langsung ke Piala Dunia 2026 menjadi semakin menipis, jika tak boleh dikatakan musnah. Namun, harapan itu masih ada, ketika Timnas Indonesia menghadapi Bahrain pada 25 Maret 2025.
Di pertandingan vs Bahrain di SUGBK Jakarta, Timnas Indonesia di bawah Patrick Kluivert harus bisa merebut kemenagan. Dengan merebut kemenangan, mereka masih memiliki kans untuk pergi ke Piala Dunia 2026, meski harus menunggu hasil pertandingan lain.