Argentina tampil impresif sepanjang babak kualifikasi dan menjadi tim Amerika Selatan pertama yang memastikan tiket ke putaran final Piala Dunia 2026 usai kemenangan atas Brasil itu.
Namun, pencapaian tersebut kini dibayangi potensi sanksi dari FIFA terkait pelanggaran disipliner. Menurut laporan dari jurnalis Gaston Edul, AFA telah diberi waktu hingga 17 April untuk menyampaikan pembelaan resmi.
Departemen hukum AFA saat ini dikabarkan tengah menyusun dokumen yang akan diajukan sebagai respons atas tuduhan tersebut. Sementara itu, mengutip sumber dari media Doble Amarilla, AFA berencana menekankan, meski suasana pertandingan berlangsung tegang akibat pernyataan provokatif dari sejumlah pemain Brasil, tidak terjadi insiden kekerasan fisik.
Selain itu, AFA akan berusaha menunjukkan adanya kampanye aktif melawan kekerasan, rasisme, dan diskriminasi yang dilaksanakan sebelum, selama, dan setelah pertandingan. Jika FIFA memutuskan bahwa AFA melanggar ketentuan disipliner, sanksi berupa larangan bertanding dengan penonton dapat dijatuhkan.
Murianews, Kudus – Badan Sepak Bola Dunia (FIFA) secara resmi membuka penyelidikan terhadap kisruh laga Argentina vs Brasil di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Conmebol beberapa waktu lalu.
Penyelidikan FIFA dilakukan terhadap Federasi Sepak Bola Argentina (AFA) menyusul dugaan tindakan rasis dan diskriminatif oleh sebagian pendukung Timnas Argentina di laga panas itu.
Pada laga yang kemudian dimenangkan Argentina dengan skor 4-1 itu, tensi panas terjadi. Situasi tersebut sebelumnya dipicu oleh pernyataan Raphinha sebelum pertandingan digelar.
Argentina tampil impresif sepanjang babak kualifikasi dan menjadi tim Amerika Selatan pertama yang memastikan tiket ke putaran final Piala Dunia 2026 usai kemenangan atas Brasil itu.
Namun, pencapaian tersebut kini dibayangi potensi sanksi dari FIFA terkait pelanggaran disipliner. Menurut laporan dari jurnalis Gaston Edul, AFA telah diberi waktu hingga 17 April untuk menyampaikan pembelaan resmi.
Departemen hukum AFA saat ini dikabarkan tengah menyusun dokumen yang akan diajukan sebagai respons atas tuduhan tersebut. Sementara itu, mengutip sumber dari media Doble Amarilla, AFA berencana menekankan, meski suasana pertandingan berlangsung tegang akibat pernyataan provokatif dari sejumlah pemain Brasil, tidak terjadi insiden kekerasan fisik.
Selain itu, AFA akan berusaha menunjukkan adanya kampanye aktif melawan kekerasan, rasisme, dan diskriminasi yang dilaksanakan sebelum, selama, dan setelah pertandingan. Jika FIFA memutuskan bahwa AFA melanggar ketentuan disipliner, sanksi berupa larangan bertanding dengan penonton dapat dijatuhkan.
Argentina vs Kolombia...
Hal ini berpotensi membuat Argentina menjalani laga kandang penting kontra Kolombia pada 9 Juni 2025 mendatang tanpa dukungan langsung dari para pendukungnya di stadion.
AFA sebelumnya pernah dikenai sanksi oleh FIFA menyusul berbagai pelanggaran dalam pertandingan sebelumnya. Itu termasuk perilaku diskriminatif suporter, penundaan jadwal laga, dan kericuhan di stadion.
Dalam kasus melawan Cile di Estadio Monumental pada September lalu, AFA sempat dijatuhi sanksi pengurangan kapasitas penonton sebesar 50 persen. Lalu kemudian dikurangi menjadi 25 persen oleh Komite Banding FIFA.
Adapun pertandingan melawan Kolombia, Abiceleste berpotensi kehilangan sejumlah bintang utama karena bertepatan dengan jadwal Piala Dunia Antarklub FIFA 2025. Beberapa pemain kunci seperti Lionel Messi dan Lautaro Martinez diperkirakan akan absen karena komitmen bersama klub masing-masing.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari FIFA terkait hasil penyelidikan ini. Namun, perhatian besar kini tertuju pada bagaimana AFA akan merespons tuduhan tersebut dan dampaknya terhadap persiapan Argentina menjelang Piala Dunia 2026.