Sayangnya, keunggulan tersebut sirna begitu saja. MU membangkitkan semangat "never give up" ala tahun 1999 dan mencetak tiga gol di babak tambahan kedua. Membuat Lyon terpaksa angkat koper dengan cara yang sangat menyakitkan.
Pelatih Lyon, Paulo Fonseca, tak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Seperti dilansir Daily Mail, Ia mengaku masih sulit memahami bagaimana timnya bisa kehilangan kontrol setelah unggul dua gol dengan satu pemain lebih sedikit di lapangan. Semuanya membuat dirinya merasa ’berantakan’.
"Di kepala saya ada emosi yang berantakan. Sampai sekarang, sulit untuk memahami apa yang terjadi," ujar Fonseca usai laga.
Sesuatu yang sangat disesalkan dan akan selalu diingat, semua tersaji di laga ini bagi Fonseca. Semuanya menjadi sebuah mimpi buruk dan sangat mengganjal di hati.
"Kami memimpin 4-2 meskipun hanya bermain dengan 10 orang, tapi kami kehilangan keseimbangan emosional. Kami merayakan terlalu dini dan melupakan bahwa pertandingan belum selesai. Tim saya tidak berpengalaman dalam situasi seperti ini," keluhnya.
Murianews, Kudus – Laga dramatis antara Manchester United vs Olympique Lyon di perempatfinal Liga Europa 2024/2025 menjadi salah satu pertandingan paling epik musim ini. Dalam duel yang berlangsung di Old Trafford, Jumat (18/4/2025) dinihari WIB, MU sukses membalikkan keadaan dari tertinggal 2-4 menjadi kemenangan luar biasa 5-4 di perpanjangan waktu kedua.
Manchester United sempat unggul lebih dulu 2-0 di babak pertama, namun Lyon menunjukkan mental baja dengan menyamakan kedudukan 2-2 di akhir waktu normal. Meski kehilangan Corentin Tolisso yang diganjar kartu merah, Lyon justru tampil menggila di awal perpanjangan waktu dan berhasil membalikkan keadaan menjadi 4-2.
Sayangnya, keunggulan tersebut sirna begitu saja. MU membangkitkan semangat "never give up" ala tahun 1999 dan mencetak tiga gol di babak tambahan kedua. Membuat Lyon terpaksa angkat koper dengan cara yang sangat menyakitkan.
Pelatih Lyon, Paulo Fonseca, tak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Seperti dilansir Daily Mail, Ia mengaku masih sulit memahami bagaimana timnya bisa kehilangan kontrol setelah unggul dua gol dengan satu pemain lebih sedikit di lapangan. Semuanya membuat dirinya merasa ’berantakan’.
"Di kepala saya ada emosi yang berantakan. Sampai sekarang, sulit untuk memahami apa yang terjadi," ujar Fonseca usai laga.
Sesuatu yang sangat disesalkan dan akan selalu diingat, semua tersaji di laga ini bagi Fonseca. Semuanya menjadi sebuah mimpi buruk dan sangat mengganjal di hati.
"Kami memimpin 4-2 meskipun hanya bermain dengan 10 orang, tapi kami kehilangan keseimbangan emosional. Kami merayakan terlalu dini dan melupakan bahwa pertandingan belum selesai. Tim saya tidak berpengalaman dalam situasi seperti ini," keluhnya.
Gol Penalti...
Fonseca juga menyoroti momen krusial ketika Manchester United mencetak gol penalti untuk memperkecil kedudukan menjadi 3-4. Gol yang kemudian memunculkan gelombang tekanan tiada henti dari tim tuan rumah Manchester United.
Sementara itu, pelatih Manchester United, Ruben Amorim, menyebut kebangkitan luar biasa timnya tak lepas dari semangat sejarah klub. Hasil ini akan menjadi sesuatu yang akan terus dikenangnya selama hidup.
"Saya menonton ulang dokumenter '1999' untuk menginspirasi para pemain. Pada skor 2-4, banyak yang berpikir pertandingan sudah selesai. Tapi di sini, segalanya mungkin. Para pemain tidak menyerah, dan malam ini akan menjadi bagian dari sejarah kami," terangnya.
Dengan hasil ini, Manchester United memastikan satu tempat di semifinal Liga Europa dan akan menghadapi wakil Spanyol, Athletic Bilbao. Sedangkan partai semifinal lainnya, wakil Inggris Tottenham Hotspur akan meladeni tantangan Bodo/Glimt
Berikut Jadwal Semifinal Liga Europa 2024/2025
Leg Pertama 2 Mei 2025, Pukul 02.00 WIB:
Athletic Bilbao vs Manchester United | Tottenham Hotspur vs Bodo/Glimt
Leg Kedua, 9 Mei 2025, Pukul 02.00 WIB:
Bodo/Glimt vs Tottenham Hotspur | Manchester United vs Athletic Bilbao