Potensi konflik di Timnas Brasil disebutkan bisa melibatkan tiga bintang besar mereka, Neymar, Raphinha, dan Vinicius Junior. Laporan dari media Brasil menyebutkan Neymar dan Raphinha telah menyampaikan dengan tegas kepada staf pelatih baru bahwa mereka akan bersedia jika hanya menjadi pemain cadangan.
Kedua pemain ini bersikeras ingin menjadi starter untuk Timnas Brasil. Sehingga dipastikan akan menimbulkan situasi dimana Vinicius bisa berada di posisi terjepit.
Vincius, memang sempat menjadi yang tak tergantikan di Real Madrid. Namun menyusul penampilannya yang tidak terlalu bersinar pada musim ini, membuat pemain ini bisa menghadapi kenyataan yang berbeda.
Selain itu, hubungan Vinicius dan Ancelotti dikabarkan memburuk setelah insiden pergantiannya di laga Madrid belum lama ini. Keputusan mengganti Vincius di laga krusial seperti menjadi penegasan Ancelotti jika dirinya lebih memiliki otoritas untuk mengatur tim, termasuk di Timnas Brasil nanti.
Sementara Raphinha yang tampil impresif bersama Barcelona, dinilai lebih layak mendapat tempat utama berkat konsistensi serta profesionalismenya. Sedangkan Neymar, meski belum dalam kondisi fisik terbaik, tetap memegang peran vital dari sisi citra dan pengaruh di ruang ganti.
Murianews, Kudus – Pelatih Carlo Ancelotti dipastikan akan memimpin Timnas Brasil mulai Juni 2025 nanti. Namun banyak media di Brasil telah menunjuk masalah besar yang harus dihadapinya saat menukangi Timnas Brasil. Masalah itu berkait dengan besarnya ego sejumlah pemain bintang yang ada di Timnas Brasil.
Seperti lansir AS Spanyol, Carlo Ancelotti dipastikan kehilangan posisinya di Real Madrid dan segera beralih ke Timnas Brasil. Namun pelatih asal Italia belum-belum sudah diberi gambaran mengenai kemungkinan munculnya problem serius di ruang ganti.
Potensi konflik di Timnas Brasil disebutkan bisa melibatkan tiga bintang besar mereka, Neymar, Raphinha, dan Vinicius Junior. Laporan dari media Brasil menyebutkan Neymar dan Raphinha telah menyampaikan dengan tegas kepada staf pelatih baru bahwa mereka akan bersedia jika hanya menjadi pemain cadangan.
Kedua pemain ini bersikeras ingin menjadi starter untuk Timnas Brasil. Sehingga dipastikan akan menimbulkan situasi dimana Vinicius bisa berada di posisi terjepit.
Vincius, memang sempat menjadi yang tak tergantikan di Real Madrid. Namun menyusul penampilannya yang tidak terlalu bersinar pada musim ini, membuat pemain ini bisa menghadapi kenyataan yang berbeda.
Selain itu, hubungan Vinicius dan Ancelotti dikabarkan memburuk setelah insiden pergantiannya di laga Madrid belum lama ini. Keputusan mengganti Vincius di laga krusial seperti menjadi penegasan Ancelotti jika dirinya lebih memiliki otoritas untuk mengatur tim, termasuk di Timnas Brasil nanti.
Sementara Raphinha yang tampil impresif bersama Barcelona, dinilai lebih layak mendapat tempat utama berkat konsistensi serta profesionalismenya. Sedangkan Neymar, meski belum dalam kondisi fisik terbaik, tetap memegang peran vital dari sisi citra dan pengaruh di ruang ganti.
Raphinha...
Menyisihkannya Raphinha dan Neymar demi Vinicius akan sangat rentan memicu gelombang kritik yang tak diinginkan Ancelotti di awal kepemimpinannya di Timnas Brasil. Inilah problem awal yang diperkirakan akan menyulitkan Ancelotti di Timnas Brasil nanti.
Selain itu, dari sisi pendekatan taktik strategi, masalah Vinicius juga ada kemungkinan mengemuka. Sistem permainan yang diinginan Ancelotti di Timnas Brasil kemungkinan hanya akan mengakomodasi satu penyerang tengah murni dan dua pemain sayap.
Dengan demikian, dari Raphinha, Neymar dan Vinicius tidak akan bisa bermain terus menerus sebagai pemain utama. Dari tiga nama besar itu, tentu saja harus ada satu yang mau jadi pemain pelapis. Sepertinya, Vinicius bisa menjadi yang harus dikorbankan lebih dulu.
“Ancelotti tidak akan menjanjikan apa pun,” ungkap sebuah sumber media Spanyol AS, berkait dengan posisi Vinicius di Timnas Brasil. Pelatih berusia 65 tahun memang dikenal tenang, tetapi juga sering membuat keputusan tegas demi kepentingan timnya.