Presiden klub Napoli, Aurelio De Laurentiis mengeluarkan pernyataan mengejutkan di tengah euforia ribuan penggemar Napoli yang turun ke jalan-jalan di kota Naples. Perayaan gelar juara Liga Italia Serie A memang pecah setelah kemenangan 2-0 Napoli vs Cagliari.
Di balik sukses Napoli ini, De Laurentiis menyampaikan pernyataan bernada ambigu mengenai kelanjutan kerja sama klubnya dengan Antonio Conte. Dalam wawancara bersama DAZN, pria berusia 75 tahun itu langsung menandaskan sebuah target yang jelas bagi Conte di musim depan.
“Napoli akan selalu menjadi Napoli. Klub ini pantas dihormati. Jika Conte ingin memimpin dengan caranya, kami siap mendukung. Tapi tahun depan, saya ingin dia meninggalkan jejak di Liga Champions yang kini lebih kompetitif dengan format barunya,” ujar De Laurentiis.
Pujian atas kerja profesional dan etos kerja Conte yang diberikan De Laurentiis sepertinya tidak serta-merta menjadi jaminan kelangsungan masa jabatan si pelatih. Kemungkinan Conte diberhentikan dari posisinya di Napoli masih bisa terjadi, meski Scudetto baru saja diraih.
“Jangan pernah mengatakan tidak pernah,” tambah De Laurentiis, yang langsung memicu spekulasi hubungan dirinya dengan Conte bisa segera retak, jika menghubungkanya dalam kisah konflik antara De Laurentiis dengan pelatih sebelumnya seperti Luciano Spalletti.
Rumor yang berkembang di Italia memang santer menyebut Conte tengah dipertimbangkan direkrut Juventus, yang pernah ditanganinya. Sementara Massimiliano Allegri disebut siap menggantikannya di Napoli, menyusul sinyal yang dimunculkan De Laurentiis terhadap kemungkinan Napoli bersiap semua kemungkinan.
Murianews, Kudus – Antonio Conte sukses membawa Napoli merebut Scudetto Serie A musim 2024/25. Namun hanya beberapa jam kemudian, pelatih asal Italia ini langsung mendapatkan target bagi Napoli di musim depan.
Presiden klub Napoli, Aurelio De Laurentiis mengeluarkan pernyataan mengejutkan di tengah euforia ribuan penggemar Napoli yang turun ke jalan-jalan di kota Naples. Perayaan gelar juara Liga Italia Serie A memang pecah setelah kemenangan 2-0 Napoli vs Cagliari.
Di balik sukses Napoli ini, De Laurentiis menyampaikan pernyataan bernada ambigu mengenai kelanjutan kerja sama klubnya dengan Antonio Conte. Dalam wawancara bersama DAZN, pria berusia 75 tahun itu langsung menandaskan sebuah target yang jelas bagi Conte di musim depan.
“Napoli akan selalu menjadi Napoli. Klub ini pantas dihormati. Jika Conte ingin memimpin dengan caranya, kami siap mendukung. Tapi tahun depan, saya ingin dia meninggalkan jejak di Liga Champions yang kini lebih kompetitif dengan format barunya,” ujar De Laurentiis.
Pujian atas kerja profesional dan etos kerja Conte yang diberikan De Laurentiis sepertinya tidak serta-merta menjadi jaminan kelangsungan masa jabatan si pelatih. Kemungkinan Conte diberhentikan dari posisinya di Napoli masih bisa terjadi, meski Scudetto baru saja diraih.
“Jangan pernah mengatakan tidak pernah,” tambah De Laurentiis, yang langsung memicu spekulasi hubungan dirinya dengan Conte bisa segera retak, jika menghubungkanya dalam kisah konflik antara De Laurentiis dengan pelatih sebelumnya seperti Luciano Spalletti.
Rumor yang berkembang di Italia memang santer menyebut Conte tengah dipertimbangkan direkrut Juventus, yang pernah ditanganinya. Sementara Massimiliano Allegri disebut siap menggantikannya di Napoli, menyusul sinyal yang dimunculkan De Laurentiis terhadap kemungkinan Napoli bersiap semua kemungkinan.
Menguasai Liga Italia...
Musim ini, Napoli benar-benar menguasai pentas Liga Italia Serie A. Tidak hanya menjuarai liga Italia, tetapi juga menyapu bersih berbagai penghargaan individu yang ada. Antonio Conte dinobatkan sebagai Pelatih Terbaik Serie A, sementara McTominay dipilih sebagai Pemain Terbaik Musim Ini.
Napoli mengunci gelar juara dengan harus menjalani laga penentuan di pekan terakhir Liga Italia Serie A melawan Cagliari. Di pertandingan ini Scott McTominay dan Romelu Lukaku, membawa Napoli menang 2-0 dan memastikan gelar Juara.
Perolehan poin mereka sudah tak mungkin terkejar oleh pesaingnya, Inter Milan. Lebih dari itu, Antonio Conte mencetak sejarah sebagai manajer pertama yang memenangkan gelar Serie A bersama tiga tim berbeda. Menjadikannya sebagai salah satu pelatih hebat di kancah sepak bola Italia.
Pesta kemenangan sangat terasa di kota Naples. Ini tidak mengherankan jika melihat ke belakang bagaimana Napoli berhasil mencapainya. Musim sebelumnya, Napoli hanya finis di posisi ke-10, namun musim ini mereka melesat paling depan.
Perjalanan Napoli musim ini benar-benar menjadi sebuah kisah transformasi dramatis. Namun, Antonio Conte belum-belum sudah harus bersiap untuk tuntutan besar bisa membawa Napoli bersinar di Liga Champions musim depan.