“Memang saat ini sedang kami lakukan perawatan. Itu bukan kering atau mati. Rumput masih hidup semua,” kata Eko Pujiantoro, Kepala UPT Sarpras Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Jepara (DPUPR Jepara).
Eko mengatakan, perawatan rumput stadion GBK itu sudah berlangsung selama sepekan terakhir. Dia mengungkapkan, saat ini permukaan lapangan tidak rata cukup parah. Setelah diukur, ada sejumlah titik yang pasirnya naik sampai 11 sentimeter.
Untuk itu, saat ini pihaknya fokus meratakan permukaan lapangan stadion GBK yang selama ini menjadi kandang Persijap Jepara. Caranya dengan menaburkan pasir di spot-spot tersebut.
“Sehingga kami saat ini sedang fokus meratakan dulu dengan pasir. Kemudian kami pupuk, kemudian nanti kita ratakan lagi. Karena permukaan lapangan tidak rata, parah,” jelas Eko.
Dalam prosesnya, lanjut Eko, petugas harus berhati-hati. Sebab jika penaburan pasir dengan ketebalan lebih dari dua sentimeter, maka rumput stadion GBK akan sulit tumbuh atau bahkan mati.
Murianews, Jepara - Pecinta sepak bola di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng) dihebohkan dengan beberapa video viral kondisi rumput Stadion Gelora Bumi Kartini (GBK) Jepara yang terlihat kering dan seperti tak terawat. Video itu mengakibatkan asumsi liar di publik.
Pantauan Murianews.com, Senin (26/5/2025), kondisi rumput di Stadion GBK itu memang terlihat belum tumbuh secara merata. Dari kejauhan, kondisinya memang seperti kering. Namun jika dilihat dari dekat, rumputnya masih tertutup pasir.
“Memang saat ini sedang kami lakukan perawatan. Itu bukan kering atau mati. Rumput masih hidup semua,” kata Eko Pujiantoro, Kepala UPT Sarpras Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Jepara (DPUPR Jepara).
Eko mengatakan, perawatan rumput stadion GBK itu sudah berlangsung selama sepekan terakhir. Dia mengungkapkan, saat ini permukaan lapangan tidak rata cukup parah. Setelah diukur, ada sejumlah titik yang pasirnya naik sampai 11 sentimeter.
Untuk itu, saat ini pihaknya fokus meratakan permukaan lapangan stadion GBK yang selama ini menjadi kandang Persijap Jepara. Caranya dengan menaburkan pasir di spot-spot tersebut.
“Sehingga kami saat ini sedang fokus meratakan dulu dengan pasir. Kemudian kami pupuk, kemudian nanti kita ratakan lagi. Karena permukaan lapangan tidak rata, parah,” jelas Eko.
Dalam prosesnya, lanjut Eko, petugas harus berhati-hati. Sebab jika penaburan pasir dengan ketebalan lebih dari dua sentimeter, maka rumput stadion GBK akan sulit tumbuh atau bahkan mati.
Cuaca...
Eko memperkirakan, proses perawatan tersebut membutuhkan waktu kurang lebih 1,5 bulan. Namun target itu sangat bergantung dengan cuaca. Jika cuacanya masih seperti saat ini, masih beberapa kali turun hujan, maka proses pemerataan rumput akan lebih cepat.
“Tapi kalau panasnya lebih, prosesnya akan lebih lama,” ujar Eko.
Meskipun begitu, Eko optimis rumput Stadion GBK Jepara rata dan bagus sebelum Liga 1 Indonesia bergulir. Sebab stadion itu akan menjadi kandang bagi Persijap Jepara.
“Kami upayakan lebih cepat. Mungkin pertengahan Juli sudah selesai,” pungkas Eko.
Editor: Budi Santoso
