Pertarungan taktik dan strategi tergelar di Estadio Monumental Banco Pichincha, Guayaquil. Meski tidak ada gol tercipta, pertandingan Ekuador vs Brasil berlangsung ketat dan penuh dengan momen adu taktik dari dua tim papan atas di Amerika Selatan ini.
Bermodal rekor tak terkalahkan dalam tujuh laga terakhir (4 menang, 3 imbang), Ekuador tetap tampil percaya diri meski harus menghadapi Selecao. Brasil yang ditangani Carlo Ancelotti, tampil dengan wajah baru dengan sembilan perubahan pemain, sejak kalah telak 1-4 atas Argentina sebelumnya.
Pertandingan Ekuador vs Brasil dimulai dengan kedua tim sama-sama bermain hati-hati sejak awal. Ekuador terlihat bertransformasi dari formasi 3-4-3 ke 4-4-2 saat bertahan. Mereka memfokuskan pada usaha memutus distribusi bola di lini tengah Brasil.
Sebaliknya, Brasil yang mencoba membangun ritme permainan melalui penguasaan bola dari tengah, menghadapi hadangan ketat. Para pemain Ekuador tampil dengan disiplin tinggi, terutama di barisan belakang.
Brasil mendapatkan peluang pertama melalui Vinicius Junior pada menit ke-20. Tetapi kiper Ekuador, Moises Ramirez Valle, menunjukkan refleks luar biasa untuk menepis tembakan tersebut. Casemiro sempat melepaskan dua percobaan lain sebelum dan sesudah jeda, namun semuanya gagal.
Murianews, Kudus — Debut Carlo Ancelotti bersama Timnas Brasil gagal berbuah hasil gemilang. Pelatih top asal Italia ini hanya mampu membawa Selecao bermain imbang 0-0 saat melawat ke Estadio Banco Pichincha, Guayaquil, Jumat (6/6/2025) pagi WIB.
Di laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Conmebol ini, Ekuador kembali menunjukkan kekuatan dan konsistensinya. Mereka masih mampu menahan raksasa sepak bola Brasil dengan skor 0-0, dan terus mendekat untuk bisa merebut tiket ke putaran final Piala Dunia 2026.
Pertarungan taktik dan strategi tergelar di Estadio Monumental Banco Pichincha, Guayaquil. Meski tidak ada gol tercipta, pertandingan Ekuador vs Brasil berlangsung ketat dan penuh dengan momen adu taktik dari dua tim papan atas di Amerika Selatan ini.
Bermodal rekor tak terkalahkan dalam tujuh laga terakhir (4 menang, 3 imbang), Ekuador tetap tampil percaya diri meski harus menghadapi Selecao. Brasil yang ditangani Carlo Ancelotti, tampil dengan wajah baru dengan sembilan perubahan pemain, sejak kalah telak 1-4 atas Argentina sebelumnya.
Pertandingan Ekuador vs Brasil dimulai dengan kedua tim sama-sama bermain hati-hati sejak awal. Ekuador terlihat bertransformasi dari formasi 3-4-3 ke 4-4-2 saat bertahan. Mereka memfokuskan pada usaha memutus distribusi bola di lini tengah Brasil.
Sebaliknya, Brasil yang mencoba membangun ritme permainan melalui penguasaan bola dari tengah, menghadapi hadangan ketat. Para pemain Ekuador tampil dengan disiplin tinggi, terutama di barisan belakang.
Brasil mendapatkan peluang pertama melalui Vinicius Junior pada menit ke-20. Tetapi kiper Ekuador, Moises Ramirez Valle, menunjukkan refleks luar biasa untuk menepis tembakan tersebut. Casemiro sempat melepaskan dua percobaan lain sebelum dan sesudah jeda, namun semuanya gagal.
Ekuador Rapi...
Di sisi lain, meski tak banyak menciptakan peluang emas, Ekuador menunjukkan kerja sama antarlini yang rapi. Estupinan, Caicedo, Hincapie, dan Pacho tampil efektif baik dalam bertahan maupun mendukung serangan dari lini tengah mereka.
Percobaan terdekat mereka datang lewat sepakan jarak jauh Yeboah, namun belum cukup untuk mengejutkan kiper Brasil, Alisson Becker. Secara keseluruhan laga Ekuador vs Brasil bisa dikatakan minim peluang dari kedua tim.
Upaya kedua tim untuk mengubah hasil di menit akhir melalui pergantian pemain, termasuk masuknya bintang muda seperti Estevao dan Martinelli di pihak Brasil, serta Rodriguez di Ekuador, tidak memberi dampak berarti. Setelah tambahan waktu empat menit, wasit mengakhiri laga tanpa gol.
Hasil ini membuat Ekuador masih terus berada di peringkat kedua klasemen sementara Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Conmebol dengan 23 poin. Meski masih dihukum pengurangan tiga poin, mereka semakin medekat ke putaran final Piala Dunia 2026.
Pada laga selajutnya, Ekuador akan akan melawat ke markas Peru pada Selasa (10/6/2026). Sementara Brasil, yang tertahan di posisi keempat dengan 21 poin dari 14 laga, akan menghadapi Paraguay.