Menurut laporan dari Telegraph Sport, Bale sedang dalam tahap negosiasi untuk memimpin sebuah konsorsium investasi swasta asal Amerika Serikat. Mereka tertarik untuk membeli klub Plymouth Argyle yang baru saja terdegradasi dari Championship musim 2024/25 itu.
Meski Bale tidak memiliki hubungan emosional dengan Plymouth, namun dirinya dipercaya menjadi citra dari kesepakatan yang sedang dirintis. Bisa saja ini dimaksudkan untuk meningkatkan daya tarik dan menjadi simbol dari tim investor.
Apa yang dilakukan Gareth Bale, sebenarnya bukan sesuatu yang baru yang dilakukan para investor Amerika. Sebelumnya, nama-nama besar dari dunia olahraga juga sudah dilibatkan dalam proses akuisisi klub sepak bola yang terjadi.
Legenda rugby Tom Brady, saat ini diketahui menjadi salah satu pemilik Birmingham City. Luka Modric juga bergabung dalam akuisisi untuk mengambil alih kepemelikan Swansea City. Sedangkan pegolf top Jordan Spieth dan Justin Thomas telah berinvestasi di klub Leeds United.
Sehingga disaat Gareth Bale kini dikabarkan akan terlibat dalam proses akuisisi Plymouth Argyle, tentu bukan sesuatu yang luar biasa tentunya. Tetapi, nama besar Gareth Bale yang dikenal suka golf dan setuju bergabung untuk membeli Plymouth jelas menjadi sedikit kejutan.
Murianews, Kudus — Dikenal menyukai olahraga golf, nyatanya Gareth Bale masih tidak bisa meninggalkan dunia sepak bola yang membesarkan namanya. Mantan bintang Real Madrid dan Kapten Timnas Wales ini dikabarkan siap kembali ke sepak bola!.
Namun kembalinya Gareth Bale ke sepak bola tidak akan mengambil peran sebagai pemain. Tetapi dirinya akan kembali dalam peran lain, sebagai pimpinan tim investasi yang berencana mengambil alih kepemilikan klub Inggris, Plymouth Argyle.
Menurut laporan dari Telegraph Sport, Bale sedang dalam tahap negosiasi untuk memimpin sebuah konsorsium investasi swasta asal Amerika Serikat. Mereka tertarik untuk membeli klub Plymouth Argyle yang baru saja terdegradasi dari Championship musim 2024/25 itu.
Meski Bale tidak memiliki hubungan emosional dengan Plymouth, namun dirinya dipercaya menjadi citra dari kesepakatan yang sedang dirintis. Bisa saja ini dimaksudkan untuk meningkatkan daya tarik dan menjadi simbol dari tim investor.
Apa yang dilakukan Gareth Bale, sebenarnya bukan sesuatu yang baru yang dilakukan para investor Amerika. Sebelumnya, nama-nama besar dari dunia olahraga juga sudah dilibatkan dalam proses akuisisi klub sepak bola yang terjadi.
Legenda rugby Tom Brady, saat ini diketahui menjadi salah satu pemilik Birmingham City. Luka Modric juga bergabung dalam akuisisi untuk mengambil alih kepemelikan Swansea City. Sedangkan pegolf top Jordan Spieth dan Justin Thomas telah berinvestasi di klub Leeds United.
Sehingga disaat Gareth Bale kini dikabarkan akan terlibat dalam proses akuisisi Plymouth Argyle, tentu bukan sesuatu yang luar biasa tentunya. Tetapi, nama besar Gareth Bale yang dikenal suka golf dan setuju bergabung untuk membeli Plymouth jelas menjadi sedikit kejutan.
Tim Investasi...
Kabarnya, Tim Investasi yang dipimpin oleh Gareth Bale disebut sedang dalam pembicaraan serius dengan manajemen Plymouth Argyle. Gareth Bale kali ini berkolabirasi dengan keluarga Storch, salah satu miliarder dari Amerika Serikat untuk tujuan ini.
Tim Investasi di bawah Gareth Bale, adalah mengambil alih kepemilikan penuh klub Plymouth Argyle. Cakupannya adalah termasuk juga mendapatkan kepemilikan stadion Home Park, kandang Plymouth Argyle.
Presiden Klub Plymouth Argyle, Simon Hallett, sebelumnya juga telah dikabarkan membuka pintu seluas-luasnya bagi investor baru. Penawarannya ini sudah disampaikannya bahkan sejak lebih dari setahun lalu.
Sebelum dengan Gareth Bale dan Keluarga Stork, Plymouth sebelumnya sudah bernegosiasi dengan dengan investor lain, pada bulan lalu. Namun negosiasi yang dilakukan mandeg setelah, tidak terpenuhinya persyaratan hukum dari Liga Sepak Bola Inggris (EFL).
Hallett menyatakan, proses negosiasi yang terlalu panjang menghambat kelengkapan informasi yang dibutuhkan, memaksanya membatalkan kesepakatan tersebut. Kini, pihaknya tengah berkomunikasi dengan pihak Gareth Bale dan timnya.
Setelah finis di posisi ke-23 dan terdegradasi ke League One, Plymouth Argyle juga telah mengalami perubahan di sisi manejerialna. Pelatih kepala Miron Muslic telah meninggalkan klub untuk menerima tawaran dari Schalke di Jerman.
Sebagai gantinya, klub menunjuk mantan manajer Watford, Tom Cleverley, yang kini berusia 35 tahun, menjadi penggantinya. Dengan kontrak berdurasi tiga tahun, penunjukan Cleverley dinilai mengejutkan, karena baru saja dipecat Watford, setelah hasil buruk di musim lalu.
Investasi Olahraga...
Hallett menegaskan komitmennya untuk terus bekerja sama dengan pemegang saham yang ada, termasuk Argyle Green dan keluarga Holliday. Hal itu dilakukan untuk menjaga tingkat investasi yang telah digandakan sejak keberhasilan menjuarai League One pada 2023.
Sementara itu, Gareth Bale, setelah mengakhiri karier bermainnya pada 2023 setelah tampil dalam 12 laga bersama Los Angeles FC di MLS, mulai menunjukkan minat serius pada dunia investasi olahraga. Jika kesepakatan ini sukses, Gareth Bale akan menjadi salah satu mantan pesepak bola Eropa terkemuka yang memiliki klub dalam sistem Liga Sepak Bola Inggris.