Laga yang berlangsung panas ini tak hanya menyuguhkan aksi kejar-mengejar skor, tetapi juga diwarnai ketegangan tinggi yang memaksa wasit Cesar Arturo Ramos mengeluarkan tiga kartu merah. Sebuah kejadian yang terjadi secara beruntun untuk kali pertama di turnamen ini.
Aksi panas pertama kali terjadi menjelang akhir babak pertama ketika mantan gelandang Manchester United, Ander Herrera, yang sebelumnya sudah ditarik keluar akibat cedera pada menit ke-20, tampak emosional saat menyaksikan wasit melakukan peninjauan VAR.
Herrera berusaha menerobos pembatas untuk mendekati Ramos yang sedang mengamati layar monitor VAR. Aksi agresif Herrera itu berujung kartu merah langsung, meskipun posisinya sudah berada di luar lapangan, dan bukan sebagai pemain aktif di permainan.
Memasuki babak kedua, insiden kembali terjadi. Pada menit ke-70, striker Benfica, Andrea Belotti, melakukan pelanggaran berbahaya saat mengangkat kakinya terlalu tinggi dan mengenai kepala pemain Boca Juniors. Wasit Ramos, awalnya hanya mengganjar Belotti dengan kartu kuning. Namun setelah meninjau VAR, hukuman tersebut diubah menjadi kartu merah langsung.
Sedangkan kartu merah ketiga muncul di menit-menit akhir pertandingan saat bek Boca Juniors, Jorge Figal, melakukan pelanggaran keras di dekat garis pinggir lapangan. Kejadiannya tak jauh dari para pemain cadangan Benfica yang sedang melakukan pemanasan.
Situasi itu memicu keributan antarpemain sebelum asisten wasit bertindak cepat meredakan keadaan. Wasit Ramos akhirnya kembali mengeluarkan kartu merah tanpa ragu untuk Jorge Figal yang dianggap sebagai biang keributan.
Murianews, Kudus – Tiga kartu merah mewarnai hasil imbang grup C Piala Dunia Antarklub antara Boca Juniors vs Benfica. Di laga yang berlangsung di Stadion Hard Rock, Selasa (17/6/2025) WIB, Boca Juniors dan Benfica berbagi skor 2-2.
Laga yang berlangsung panas ini tak hanya menyuguhkan aksi kejar-mengejar skor, tetapi juga diwarnai ketegangan tinggi yang memaksa wasit Cesar Arturo Ramos mengeluarkan tiga kartu merah. Sebuah kejadian yang terjadi secara beruntun untuk kali pertama di turnamen ini.
Aksi panas pertama kali terjadi menjelang akhir babak pertama ketika mantan gelandang Manchester United, Ander Herrera, yang sebelumnya sudah ditarik keluar akibat cedera pada menit ke-20, tampak emosional saat menyaksikan wasit melakukan peninjauan VAR.
Herrera berusaha menerobos pembatas untuk mendekati Ramos yang sedang mengamati layar monitor VAR. Aksi agresif Herrera itu berujung kartu merah langsung, meskipun posisinya sudah berada di luar lapangan, dan bukan sebagai pemain aktif di permainan.
Memasuki babak kedua, insiden kembali terjadi. Pada menit ke-70, striker Benfica, Andrea Belotti, melakukan pelanggaran berbahaya saat mengangkat kakinya terlalu tinggi dan mengenai kepala pemain Boca Juniors. Wasit Ramos, awalnya hanya mengganjar Belotti dengan kartu kuning. Namun setelah meninjau VAR, hukuman tersebut diubah menjadi kartu merah langsung.
Sedangkan kartu merah ketiga muncul di menit-menit akhir pertandingan saat bek Boca Juniors, Jorge Figal, melakukan pelanggaran keras di dekat garis pinggir lapangan. Kejadiannya tak jauh dari para pemain cadangan Benfica yang sedang melakukan pemanasan.
Situasi itu memicu keributan antarpemain sebelum asisten wasit bertindak cepat meredakan keadaan. Wasit Ramos akhirnya kembali mengeluarkan kartu merah tanpa ragu untuk Jorge Figal yang dianggap sebagai biang keributan.
Tetap Seru...
Meski diwarnai aksi panas antar pemain, pertandingan antara Boca Juniors vs Benfica tetap berjalan seru. Boca Juniors tampil agresif sejak awal dan berhasil mencetak dua gol cepat melalui Miguel Merentiel pada menit ke-21 dan Rodrigo Battaglia enam menit berselang.
Namun Benfica mampu memperkecil ketertinggalan sebelum jeda lewat eksekusi penalti Angel Di Maria. Saat
bermain dengan sepuluh orang di babak kedua setelah kartu merah Belotti, Benfica tetap tampil ngotot. Usaha mereka akhirnya berbuah manis ketika Nicolas Otamendi mencetak gol penyama pada menit ke-84.
Skor imbang 2-2 di Grup C ini membuat peluang mereka masih sama-sama terbuka untuk bisa lolos ke fase gugur. Mereka masih akan menghadapi Bayern Munich dan Auckland City yang sebelumnya sudah memunculkan kejutan besar saat laga diakhiri dengan skor 10-0.