Kamis, 20 November 2025

Murianews, Kudus – Mantan pelatih Vietnam, Philippe Troussier, yang memiliki julukan ‘si Penyihir Putih asal Prancis’, muncul kembali di dunia sepak bola. Pelatih asal Prancis ini dikabarkan menjadi kandidat kuat untuk menjadi pelatih Timnas China.

Kabar ini mencuat setelah media Sohu melaporkan Federasi Sepak Bola Tiongkok (CFA) sedang mencari sosok pelatih berpengalaman untuk tim nasional mereka. Langkah CFA ini tidak terlepas dari hasil mengecewakan yang diraih timnas Tiongkok di babak kualifikasi ketiga Piala Dunia 2026 zona Asia.

Menempati posisi kelima di Grup C, Tiongkok gagal melaju ke babak kualifikasi keempat, sekaligus menutup peluang tampil di turnamen sepak bola paling bergengsi Piala Dunia 2026 tahun depan. Imbas dari kegagalan ini, CFA memecat pelatih Branko Ivankovic dan menunjuk pelatih tim U-20 Tiongkok, Dejan Djurdjevic, sebagai pelatih sementara.

Namun, langkah sementara yang ditempuh CFA sepertinya belum memberikan hasil seperti yang diharapkan. Timnas China hanya berhasil merebut satu kemenangan saja sepanjang turnamen yang mereka ikuti.

Sebagai upaya serius untuk memperbaiki performa Timnas China, CFA dikabarkan telah melakukan pendekatan ke Philippe Troussier Si Penyihir Putih untuk mengambil alih kursi pelatih. Sejak mengakhiri kerja sama dengan timnas Vietnam pada Maret tahun lalu, Troussier belum melatih tim mana pun.

Rekam jejaknya yang cukup gemilang di kancah sepak bola Asia menjadikan dirinya menjadi kandidat paling kuat untuk melatih Timnas China sejauh ini. Troussier dikenal luas atas kontribusinya terhadap sepak bola Jepang.

Si Penyihir Putih pernah menangani timnas Jepang pada tahun 1998 dan sukses mengantarkan tim U20 menjuarai Kejuaraan Asia 1999 serta melaju ke final Piala Dunia U20 di tahun yang sama. Troussier juga sukses membawa Jepang ke perempat final Olimpiade Sydney 2000, sebelum mencatat prestasi gemilang dengan menjuarai Piala Asia 2000.

Di Piala Dunia 2002, Troussier si Penyihir Putih juga mampu membawa Jepang lolos dari fase grup Piala Dunia 2002. Sebuah pencapaian sejarah sangat tinggi, ketika Jepang menjadi tuan rumah bersama Korea Selatan.

Komentar

Terpopuler