Wasit Simon Hooper yang memimpin laga Liga Inggris Newcastle vs Liverpool awalnya hanya mengeluarkan kartu kuning untuk Gordon. Namun berikutnya setelah ada campur tangan VAR, sang pengadil pertandingan merubahnya menjadi kartu merah yang disertai sorakan kecewa pendukung tuan rumah.
Dinukil dari Daily Mail, kontroversi ini langsung meledak di publik melaui media sosial. Banyak yang sempat menilai keputusan wasit terlalu berlebihan. Namun berikutnya, Anthony Gordon memberikan penjelasan, mengenai insiden ini.
Melalui unggahannya di media sosial, Anthony Gordon memberikan penjelasan terkait insiden ini. Penjelasannya langsung mengurangi berkembangnya kontroversi lebih lanjut. Bintang muda Newcastle ini menyampaikan klarifikasi dan permintaan maaf atas kejadian tersebut.
Gordon menyatakan alasan dirinya melakukan takel terhadap Virgil van Dijk sama sekali tidak dilandasi niat untuk mencederai lawan. Semua dilakukannya murni untuk melakukan sesuatu agar bisa merubah situasi di lapangan.
“Saya ingin dengan tulus meminta maaf kepada rekan satu tim dan para penggemar. Niat saya benar-benar murni. Saya hanya mencoba membawa energi ke permainan dan melakukan tekel. Tapi saya salah, waktunya buruk, dan saya menyesal,”ujar Anthony Gordon.
Murianews, Kudus — Pertandingan Newcastle vs Liverpool, Selasa (26/8/2025) berlangsung sengit dengan momen kontroversial terjadi saat Anthony Gordon melakukan takel jahat terhadap Virgil van Dijk. Usai pertandingan, Gordon membeberkan alasan takle yang dilakukannya.
Bintang muda Newcastle Anthony Gordon pada aga itu akhirnya dikartu merah yang pada akhirnya menjadi kontroversi hingga di luar pertandingan. Insiden panas itu terjadi di penghujung babak pertama. Dalam duel perebutan bola, Gordon meluncur dengan keras hingga kakinya mengenai betis Van Dijk.
Wasit Simon Hooper yang memimpin laga Liga Inggris Newcastle vs Liverpool awalnya hanya mengeluarkan kartu kuning untuk Gordon. Namun berikutnya setelah ada campur tangan VAR, sang pengadil pertandingan merubahnya menjadi kartu merah yang disertai sorakan kecewa pendukung tuan rumah.
Dinukil dari Daily Mail, kontroversi ini langsung meledak di publik melaui media sosial. Banyak yang sempat menilai keputusan wasit terlalu berlebihan. Namun berikutnya, Anthony Gordon memberikan penjelasan, mengenai insiden ini.
Melalui unggahannya di media sosial, Anthony Gordon memberikan penjelasan terkait insiden ini. Penjelasannya langsung mengurangi berkembangnya kontroversi lebih lanjut. Bintang muda Newcastle ini menyampaikan klarifikasi dan permintaan maaf atas kejadian tersebut.
Gordon menyatakan alasan dirinya melakukan takel terhadap Virgil van Dijk sama sekali tidak dilandasi niat untuk mencederai lawan. Semua dilakukannya murni untuk melakukan sesuatu agar bisa merubah situasi di lapangan.
“Saya ingin dengan tulus meminta maaf kepada rekan satu tim dan para penggemar. Niat saya benar-benar murni. Saya hanya mencoba membawa energi ke permainan dan melakukan tekel. Tapi saya salah, waktunya buruk, dan saya menyesal,”ujar Anthony Gordon.
Klarifikasi...
Selanjutnya Anthony Gordon juga menunjukan sikap sportif atas takel yang diarahkan pada Virgil van Dijk itu. Pemain ini secara terbuka meminta maaf atas apa yang dialami oleh pemain Liverpool asal Belanda itu.
“Saya juga ingin meminta maaf kepada Virgil. Saya tidak pernah berniat mencederai siapa pun. Kami berbicara setelah pertandingan, dan dia memahami situasinya,” tambahnya.
Akibat takel jahat yang dilakukannya, Gordon harus meninggalkan lapangan lebih awal, dan memberi kerugian besar bagi timnya, hingga akhirnya menelan kekalahan 2-3. Meski demikian Gordon menyatakan tetap bangga dengan performa yang ditampilkan timnya.
“Saya sangat bangga dengan cara kami bermain malam ini. Atmosfer di St. James’ Park benar-benar luar biasa. Saya mencintai semua yang kami perjuangkan untuk klub ini,” tulisnya.
Berikutnya Anthony Gordon berjanji akan bangkit dan bermain lebih kuat. Dirinya akan belajar dari kesalahan dan kegagalan yang telah dilakukannya. Pertandingan Newcastle vs Liverpool ini akan terus diingatnya sebagai sebuah pelajaran berharga dalam karir sepak bolanya yang masih panjang.