Awalnya, MLS hanya menjatuhkan sanksi larangan enam pertandingan. Namun, menurut laporan MARCA, Komite Disiplin Piala Liga menaikkannya menjadi sembilan laga karena menganggap aksi tersebut tak bisa ditoleransi.
Dari sisi jumlah larangan pertandingannya, hukuman ini terlihat tidak terlalu berat. Namun, format khusus Piala Liga yang maksimal hanya memiliki sembilan pertandingan jika tim mencapai final, membuat larangan itu pada praktiknya sama saja dengan menghapus Suarez dari turnamen selamanya.
Melihat usia dan kebugaran fisiknya, Luis Suarez diperkirakan tidak akan memiliki karir lebih panjang lagi. Misalnya saja, jika Inter Miami tersingkir lebih awal pada fase grup Piala Liga musim 2026, Suarez tidak akan sempat menyelesaikan skorsing yang sudah dijatuhkan.
Kondisi itu bisa berulang hingga 2028, ketika usianya sudah menginjak 41 tahun. Kemungkinan paling cepat Suarez segera menyelesaikan sanksinya, adalah ketika pada 2026 depan Inter Miami juara Piala Liga. Artinya Inter Miami memainkan 9 pertandingan dan memenangkan finalnya.
Jika skenario itu tercapai, maka Suarez baru bisa bermain di Piala Liga MLS pada musim 2027 di usia 40 tahun. Itupun masih akan dilihat bagaimana kondisinya, dan apakah sampai sejauh itu Inter Miami akan terus memberikan kontrak pada dirinya.
Muraianews, Kudus – Luis Suarez kembali menjadi pusat kontroversi setelah hukuman larangan bermain 9 laga di Piala Liga MLS. Sanksi itu disebut-sebut sama saja telah me-blacklist dirinya dari turnamen.
Insiden bermula pada final Piala Liga 2025, ketika Inter Miami takluk 0-3 dari Seattle Sounders. Seusai peluit akhir, Suarez kehilangan kendali dan meludahi salah satu anggota staf pelatih lawan.
Awalnya, MLS hanya menjatuhkan sanksi larangan enam pertandingan. Namun, menurut laporan MARCA, Komite Disiplin Piala Liga menaikkannya menjadi sembilan laga karena menganggap aksi tersebut tak bisa ditoleransi.
Dari sisi jumlah larangan pertandingannya, hukuman ini terlihat tidak terlalu berat. Namun, format khusus Piala Liga yang maksimal hanya memiliki sembilan pertandingan jika tim mencapai final, membuat larangan itu pada praktiknya sama saja dengan menghapus Suarez dari turnamen selamanya.
Melihat usia dan kebugaran fisiknya, Luis Suarez diperkirakan tidak akan memiliki karir lebih panjang lagi. Misalnya saja, jika Inter Miami tersingkir lebih awal pada fase grup Piala Liga musim 2026, Suarez tidak akan sempat menyelesaikan skorsing yang sudah dijatuhkan.
Kondisi itu bisa berulang hingga 2028, ketika usianya sudah menginjak 41 tahun. Kemungkinan paling cepat Suarez segera menyelesaikan sanksinya, adalah ketika pada 2026 depan Inter Miami juara Piala Liga. Artinya Inter Miami memainkan 9 pertandingan dan memenangkan finalnya.
Jika skenario itu tercapai, maka Suarez baru bisa bermain di Piala Liga MLS pada musim 2027 di usia 40 tahun. Itupun masih akan dilihat bagaimana kondisinya, dan apakah sampai sejauh itu Inter Miami akan terus memberikan kontrak pada dirinya.
Cedera dan usia...
Masalah ini semakin pelik mengingat riwayat cedera Suarez. Pada 2023, saat memperkuat Gremio, Suarez sempat didiagnosis mengalami degenerasi tulang rawan lutut dan hampir pensiun dini. Meski kini masih bisa bermain di Amerika Serikat, kondisi fisiknya tetap menjadi ancaman serius bagi keberlanjutan kariernya.
Faktor lain yang memengaruhi adalah Lionel Messi. Suarez sejatinya tidak memiliki ikatan sejarah dengan Inter Miami maupun MLS. Keputusan hijrah ke AS banyak dipengaruhi persahabatannya dengan Messi sejak era Barcelona.
Jika Messi benar-benar pensiun usai Piala Dunia 2026, motivasi Suarez untuk bertahan dengan karirnya kemungkina juga akan goyah. Terlebih ketika usianya sudah hampir mencapai 40 tahun.
Dengan demikian, sanksi sembilan pertandingan yang tampak sebagai larangan jangka pendek, ternyata sama saja telah me-blacklist Suarez dari turnamen. Suarez hampir pasti tidak akan pernah kembali tampil di Piala Liga MLS.
Bagi Inter Miami, kehilangan sosok striker berpengalaman seperti Suarez, jelas akan memberi kerugian. Perjalanan karir Luis Suarez memang penuh dengan kontroversi. Dari kasus gigitan di Piala Dunia, hingga yang paling terbaru, insiden meludahi lawan, akan menyertai namanya.
