Kamis, 20 November 2025

Murianews, Kudus – Pelatih PSG, Luis Enrique menjalani dua momen kontradiktif dalam karir kepelatihannya. Saat timnya tersungkur 0-1 dari Marseille di laga prestisius Le Clasique, secara hampir bersamaan dirinya terpilih menjadi yang terbaik di Ballon d’Or 2025.

Pelatih asal Spanyol itu memang dinobatkan sebagai pelatih terbaik di dunia. Namun Luis Enrique yang sudah berusia 55 tahun itu tidak bisa hadir di Theatre du Chatelet untuk mengambil pialanya. Mantan pemain Real Madrid dan Barcelona itu terpaksa absen di upacara pemberian Ballon d'Or 2025 karena komitmen kepelatihannya bersama PSG.

Saat acara penghargaan berlangsung di Paris, Enrique berada di Marseille, yang jaraknya hampir 800 km jauhnya. Enrique harus mengelola timnya dalam pertandingan Ligue 1 melawan Marseille. Kontradiksinya, di laga Marseille vs PSG ini, Enrique dan timnya menelan kekalahan 0-1, Selasa (23/9/2025) dinihari WIB.

Hasil pertandingan ini pada akhirnya membuat PSG tergeser ke posisi kedua di Klasemen Ligue 1 Prancis. Marseille mengambil alih sementara di posisi puncak, dan mulai mengobarkan aroma persaingan yang digambarkan akan berlangsung sengit musim ini antara Marseille vs PSG.

Pada malam yang luar biasa bagi Paris Saint Germain (PSG) di upacara Ballon d'Or 2025, Luis Enrique memenangkan Trofi Johan Cruyff untuk katergori pelatih putra. Trofi ini merupakan penghargaan untuk pelatih terbaik di musim sebelumnya

Dalam kontestasi ini, Enrique mengalahkan nama-nama pelatih top di seluruh daratan Eropa. Seperti Antonio Conte dari Napoli, Arne Slot dari Liverpool, Enzo Maresca dari Chelsea dan Hansi Flick dari Barcelona, semua disingkirkan oleh Luis Enrique.

Penghargaan ini sekaligus menjadi sebuah hadiah sempurna untuk Luis Enrique yang musim lalu melakukan pekerjaan ajaib di PSG. Dimana dirinya memberi trofi Liga Champions UEFA untuk pertama kalinya bagi PSG. Selain memenangkan gelar Ligue 1 dan Coupe de France.

Dembele menang...

  • 1
  • 2

Komentar

Sport Terkini

Terpopuler