Meski sering cedera, mandeg bermain dalam waktu lama, nyatanya tak pernah memadamkan hasratnya untuk terus bermain sepak bola. Meski cedera berkali-kali, Dembela tak kapok, hingga akhirnya sukses merebut pernghargaan Ballon d'Or 2025 dengan seragam PSG.
Bahkan musim ini, Dembele juga belum sepenuhnya siap. Lagi-lagi cedera membuat dirinya harus absen untuk membele PSG di sejumlah laga. Menjelang laga Barcelona vs PSG di Liga Champions, Dembele juga belum bisa dipastikan apakah dirinya bisa turun bermain atau tidak.
"Saya mengalami banyak cedera di Barcelona, semakin lambat saya cedera... Pada musim 2019-2020, saya hanya memainkan 5 pertandingan... Tapi tidak, saya tidak pernah meragukan diri saya sendiri. Saya selalu percaya bahwa saya akan kembali ke lapangan dan semuanya akan baik-baik saja. Itu bagian dari kehidupan, tidak selalu sama,” ujarnya.
Mengalami istirahat jangka panjang, adalah satu hal yang sangat menyiksa bagi pesepak bola produktif seperti Dembele saat itu. Namun dari situasi itu pula, Dembele mengaku mendapatkan pelajaran banyak untuk mengatasi cedera.
"Pada usia 28 tahun, saya mengenal tubuh saya dengan baik, saya memahami diri saya luar dalam. Rasa sakitnya sebagian besar bersifat fisik, terkait dengan trauma. Tapi saya tidak pernah meragukan karir sepak bola saya, bahkan sedetik pun,” tegas Dembele.
Murianews, Kudus – Ousmane Dembele, dalam sebuah periode karirnya pernah dijuluki sebagai pemain berkaki kaca. Julukan itu terutama saat dirinya masih bersama Barcelona. Saat itu, karena sering cedera, kakinya dibaratkan terbuat dari kaca.
Meski sering cedera, mandeg bermain dalam waktu lama, nyatanya tak pernah memadamkan hasratnya untuk terus bermain sepak bola. Meski cedera berkali-kali, Dembela tak kapok, hingga akhirnya sukses merebut pernghargaan Ballon d'Or 2025 dengan seragam PSG.
Bahkan musim ini, Dembele juga belum sepenuhnya siap. Lagi-lagi cedera membuat dirinya harus absen untuk membele PSG di sejumlah laga. Menjelang laga Barcelona vs PSG di Liga Champions, Dembele juga belum bisa dipastikan apakah dirinya bisa turun bermain atau tidak.
Seperti dilansir ESPN, baru-baru ini Dembele membuka kisahnya, saat menghadapi badai cedera, selama waktunya di Barcelona. Saat itu banyak yang berharap, Dembele akan semakin bersinar setelah kepindahannya dari Dortmund. Namun cedera berkali-kali mebuat sinarnya timbul-tenggelam di Barcelona.
"Saya mengalami banyak cedera di Barcelona, semakin lambat saya cedera... Pada musim 2019-2020, saya hanya memainkan 5 pertandingan... Tapi tidak, saya tidak pernah meragukan diri saya sendiri. Saya selalu percaya bahwa saya akan kembali ke lapangan dan semuanya akan baik-baik saja. Itu bagian dari kehidupan, tidak selalu sama,” ujarnya.
Mengalami istirahat jangka panjang, adalah satu hal yang sangat menyiksa bagi pesepak bola produktif seperti Dembele saat itu. Namun dari situasi itu pula, Dembele mengaku mendapatkan pelajaran banyak untuk mengatasi cedera.
"Pada usia 28 tahun, saya mengenal tubuh saya dengan baik, saya memahami diri saya luar dalam. Rasa sakitnya sebagian besar bersifat fisik, terkait dengan trauma. Tapi saya tidak pernah meragukan karir sepak bola saya, bahkan sedetik pun,” tegas Dembele.
Tak Pernah Ragu...
Pemain asal Prancis ini mengaku, selalu menyukai sepak bola, karena merasa memiliki bakat, sehingga dirinya tidak pernah meragukannya. Ini hanya masalah apakah tubuhnya memungkinkan untuk menunjukkan permainan sepak bola dirinya atau tidak.
Soal gaya permainan dan kekuatan bermain sepak bola, Dembele menegaskan itu semua datang dari dirinya sendiri. Hanya mencoba bermain dengan cara Dembele sebisa dan sebaik yang bisa dilakukan.
" Saya hanya bermain dengan cara saya. Siapa pun yang menyukainya, menyukainya, atau tidak menyukainya. Terima atau tidak terserah saja,” jelasnya.
Satu hal yang menurutna penting adalah dirinya tidak pernah menyesal dengan banyak cedera yang dideritanya. Dari awal sampai sejauh karirnya saat ini tak ada yang disesalinya karena cedera yang sudah sering dialaminya.
“Saya belajar banyak, dan itu semua membantu saya. Ketika memiliki masalah fisik, tidak mudah untuk kembali ke puncak. Tapi begitu tubuh Anda mendengarkan anda, dan Anda mendengarkan tubuh Anda, Anda akan bermain secara teratur dan menunjukkan bakat Anda,”tutupnya.