Real Madrid sendiri, selain dari hattrick Mbappe, juga mendapatkan dua gol lain dari Camavinga dan Brahim Diaz. Semuanya memberi warna yang jelas, jika Real Madrid memang beda kelas dibanding Kairat Almaty.
Disaat Mbappe terus menerus memompa performanya di Madrid, situasi berbeda disebut malah terjadi pada Vinicius. Di laga ini pemain asal Brasil mendapatkan sebuah kejutan ketika Xabi Alonso memberinya ban kapten di awal pertandingan.
Menyandang ban kapten Madrid, seharusnya bisa memberi motivasi tambahan bagi Vinicius di pertandingan ini. Tetapi yang terjadi malah tidak seperti yang diharapkan. Di pertandingan ini permainanya dinilai jauh dari yang diharapkan ketika hanya menghadapi tim seperti Kairat Almaty.
Dalam 70 menit penampilannya di lapangan, Vinicius hanya memiliki 2 tembakan, dengan hanya satu yang tepat sasaran. Pemain ini juga melewatkan dua peluang besar untuk bisa menjadi gol. Singkatnya tidak bersemangat.
Murianews, Kudus – Meski menghadapi tim semenjana Kairat Almaty, raksasa Spanyol Real Madrid benar-benar memasang mode Liga Champions. Mereka menurunkan semua pemain terbaiknya, termasuk Vinicius untuk merebut kemenangan 5-0, Rabu (1/10/2025)dinihari WIB.
Meski menang telak, seperti yang diduga, permainan para pemain Madrid memunculkan perbandingan mencolok dalam performanya. Khususnya antara Kylan Mbappe dan Vinicius. Dua bintang ini dinilai memunculkan dua perfoma yang bertolak belakang.
Menurut Marca, bintang Madrid di laga ini masih tetap melekat pada sosok Mbappe. Di pertandingan ini penyerang asal Prancis ini semakin menunjukan dan membuktikan nilainya. Hanya dalam waktu kurang sejam, Mbappe bahkan menciptakan hattrick di Liga Champions.
Real Madrid sendiri, selain dari hattrick Mbappe, juga mendapatkan dua gol lain dari Camavinga dan Brahim Diaz. Semuanya memberi warna yang jelas, jika Real Madrid memang beda kelas dibanding Kairat Almaty.
Disaat Mbappe terus menerus memompa performanya di Madrid, situasi berbeda disebut malah terjadi pada Vinicius. Di laga ini pemain asal Brasil mendapatkan sebuah kejutan ketika Xabi Alonso memberinya ban kapten di awal pertandingan.
Menyandang ban kapten Madrid, seharusnya bisa memberi motivasi tambahan bagi Vinicius di pertandingan ini. Tetapi yang terjadi malah tidak seperti yang diharapkan. Di pertandingan ini permainanya dinilai jauh dari yang diharapkan ketika hanya menghadapi tim seperti Kairat Almaty.
Dalam 70 menit penampilannya di lapangan, Vinicius hanya memiliki 2 tembakan, dengan hanya satu yang tepat sasaran. Pemain ini juga melewatkan dua peluang besar untuk bisa menjadi gol. Singkatnya tidak bersemangat.
Poin rendah...
Menurut penilaian FotMob yang dilansir Marca, Vinicius hanya mencetak 6,6 poin untuk kinerjanya di lapangan pada pertandingan ini. Vinicius bahkan tidak memiliki gol atau assist. Bahkan kalah jika dibandingkan Courtois, seorang kiper yang malah menciptakan assist untuk Mbappe melalui umpan panjang terukurnya di laga itu.
Sorotan juga datang ketika Rodrygo dimainkan Alonso untuk menggantina Vinicius di babak kedua. Pemain yang juga berasal dari Brasil ini, malah justru memberi dampak lebih baik bagi serangan Real Madrid. Kombinasinya dengan Mbappe dan Arda Guler menciptakan situasi yang lebih baik.
Rodrygo bahkan mampu membuat assist, satu hal yang tidak bisa dilakukan Vinicius selama 70 menit di lapangan. Di saat Mbappe terus meningkat, Vinicius malah dinilai tengah berada posisi menukik di beberapa penampilan terakhirnya.
Sementara Mbappe mencetak Hattrick dan bersinar terang, Vinicius malah harus sibuk mencari cara bagaimana mengatasi hadangan lawan. Berkali-kali Vinicius kehilangan bola dan memperlambat kecepatan serangan Real Madrid.
Dengan perkembangan yang saat ini ada pada Vinicius, sangat mungkin dirinya akan kehilangan posisi di Madrid. Xabi Alonso, pelatih yang terkenal pragmatis, pasti tidak akan ragu memberikan posisinya ke pemain lain yang lebih baik. Mbappe tentu semakin tak tergantikan, sementara Rodrygo semakin membuktikan keserbagunaannya. Lalu Arda Guler terbukti telah membawa suasana baru. Sedangkan Vinicius?