Menjadi fenomenal bagi Chelsea dari kemenangan telak ini. Sebab ada tiga pemain remaja yang mereka mainkan di laga ini. Hebatnya lagi, tiga pemain remaja ini masing-masing mencetak satu gol untuk timnya. Capaian ini benar-benar memberi warna lain di kemenangan telak Chelsea.
Ajax Amsterdam sendiri mengawali laga dengan kesalahan besar, saat Kenneth Tyalor menerima kartu merah pada menit ke-15. Setelah kartu merah ini, Chelsea langsung bereaksi, dengan Marc Guiu membuka skor untuk Chelsea. Kemudian disusul gol Moises Caicedo untuk menggandakan skor pada menit ke-28.
Namun, eks striker MU, Wout Weghorst masih sempat menipiskan skor menjadi 1-2. Tetapi, segera Chelsea membuat harapan mereka lenyap, setelah Enzo Fernandez dan Estevao mencetak gol yang membawa Chelsea menjauh dengan skor 4-1. Terakhir Tyrique George juga mencetak gol di babak kedua.
Sukses tiga pemain remaja Chelsea juga menjadikan rekor baru Liga Champions terjadi. Marc Guiu, Estevao dan George menjadi pemain-pemain muda usia yang berhasil mencetak gol di Liga Champions. Marc Guiu mencetak gol pada usia 19 tahun, 9 bulan dan 18 hari. Awalnya Guiu menjadi pemain termuda yang mencetak gol untuk The Blues di Liga Champions.
Namun hanya 33 menit kemudian, rekor Guiu dipecahkan oleh rekan setimnya, Estevao yang mencetak gol pada usia 18 tahun, 5 bulan dan 28 hari. Pemain asal Brasil inilah yang saat ini memegang rekor sebagai pemain termuda di Chelsea yang mencetak gol.
Murianews Kudus – Chelsea secara spektakuler berhasil merebut kemenangan telak 5-1 dari Ajax Amsterdam di Liga Champions. Pada laga yang berlangsung di Stamford Bridge, Kamis (23/10/2025) dinihari WIB, tiga pemain remaja mencetak gol untuk Chelsea.
Menjadi fenomenal bagi Chelsea dari kemenangan telak ini. Sebab ada tiga pemain remaja yang mereka mainkan di laga ini. Hebatnya lagi, tiga pemain remaja ini masing-masing mencetak satu gol untuk timnya. Capaian ini benar-benar memberi warna lain di kemenangan telak Chelsea.
Tiga pemain remaja yang dimainkan oleh Enzo Maresca adalah Marc Guiu, Estavao dan Tyrique George. Tiga pemain remaja milik Chelsea ini memberikan jawaban lugas atas kepercayaan yang diberikan pelatihnya di laga Liga Champions ini.
Ajax Amsterdam sendiri mengawali laga dengan kesalahan besar, saat Kenneth Tyalor menerima kartu merah pada menit ke-15. Setelah kartu merah ini, Chelsea langsung bereaksi, dengan Marc Guiu membuka skor untuk Chelsea. Kemudian disusul gol Moises Caicedo untuk menggandakan skor pada menit ke-28.
Namun, eks striker MU, Wout Weghorst masih sempat menipiskan skor menjadi 1-2. Tetapi, segera Chelsea membuat harapan mereka lenyap, setelah Enzo Fernandez dan Estevao mencetak gol yang membawa Chelsea menjauh dengan skor 4-1. Terakhir Tyrique George juga mencetak gol di babak kedua.
Sukses tiga pemain remaja Chelsea juga menjadikan rekor baru Liga Champions terjadi. Marc Guiu, Estevao dan George menjadi pemain-pemain muda usia yang berhasil mencetak gol di Liga Champions. Marc Guiu mencetak gol pada usia 19 tahun, 9 bulan dan 18 hari. Awalnya Guiu menjadi pemain termuda yang mencetak gol untuk The Blues di Liga Champions.
Namun hanya 33 menit kemudian, rekor Guiu dipecahkan oleh rekan setimnya, Estevao yang mencetak gol pada usia 18 tahun, 5 bulan dan 28 hari. Pemain asal Brasil inilah yang saat ini memegang rekor sebagai pemain termuda di Chelsea yang mencetak gol.
Harapan...
Sementara Tyrique George yang membuat skor menjadi 5-1 untuk Chelsea, usianya 19 tahun, 8 bulan dan 18 hari saat mencetak gol pertama kalinya di Liga Champions. Bagi Chelsea ini adalah sejarah besar, ketika tiga pemain remaja milik mereka sama-sama mencetak gol di ajang Liga Champions.
Seelumnnya, bek tengah berusia 19 tahun Josh Acheampong juga pernah diberi kesempatan bermain di Liga Inggris saat Chelsea vs Nottingham Forest akhir pekan lalu. Kepercayaan Maresca dijawab dengan satu gol yang berkontribusi pada kemenangan 3-0 Chelsea.
Marc Guiu sendiri sudah mencetak sekitar lima atau enam gol untuk Chelsea di Conference League musim lalu. Tyrique George juga telah mencetak gol di Liga Inggris, juga Estevao melakukan hal yang sama. Enzo Maresca sepertinya mulai mendapatkan keberanian lebih untuk mempercayai pemain-pemain remaja itu.