"Saya tidak mengerti. Dia (Vinicius) memiliki keunggulan satu lawan satu dengan Conor Bradley dalam beberapa menit pertama, tetapi kemudian mengoper bola kembali ke belakang, alih-alih menyerang. Jika ada celah, eksploitasi! Saat Anda terus-menerus menekan, lawan Anda akan dipaksa mundur sedalam 30 meter. Begitulah cara Anda menciptakan tekanan," ujar Henry.
Pemain legendaris asal Prancis itu bahkan mulai berpikir, Vinicius telah kehilangan naluri pemain sayap yang berkelas dunia. Sangat disayangkannya, Vinicius malah ’memberi nafas’ bagi lawan, ketika memutuskan sering mengoper kembali bola yang dikuasainya.
"Dia memiliki kesempatan di awal pertandingan, tetapi kemudian membiarkan Bradley 'bernapas'. Vinicius seharusnya membuat bek ini sengsara, memaksanya untuk membuat kesalahan, dipaksa untuk menerima kartu. Tapi itu tidak terjadi,” jelas Henry.
Murianews, Kudus – Vinicius menjadi sasaran kritik legenda Barcelona, Thierry Henry, saat Real Madrid menelan kekalahan dari Liverpool. Pada laga Liverpool vs Madrid di Liga Champions itu Los Blancos kalah 0-1 dari tuan rumah.
Satu-satunya gol Liverpool dicetak oleh Alexis Mac Allister di menit ke-61. Meski hanya satu gol, Liverpool sudah cukup mendapatkan 3 poin. Sementara serangan Real Madrid di laga ini benar-benar bisa diredam, meski mengandalkan Vinicius dan Kylian Mbappe.
Dari dua pemain bintang Real Madrid ini, Thierry Henry menyebut Vinicius mengalami ketidakstabilan dalam tugasnya melakukan serangan. Thierry Henry memberikan kritikan ini saat berbicara di CBS Sport, dengan menyebut Vinicius kurang berani.
"Saya tidak mengerti. Dia (Vinicius) memiliki keunggulan satu lawan satu dengan Conor Bradley dalam beberapa menit pertama, tetapi kemudian mengoper bola kembali ke belakang, alih-alih menyerang. Jika ada celah, eksploitasi! Saat Anda terus-menerus menekan, lawan Anda akan dipaksa mundur sedalam 30 meter. Begitulah cara Anda menciptakan tekanan," ujar Henry.
Pemain legendaris asal Prancis itu bahkan mulai berpikir, Vinicius telah kehilangan naluri pemain sayap yang berkelas dunia. Sangat disayangkannya, Vinicius malah ’memberi nafas’ bagi lawan, ketika memutuskan sering mengoper kembali bola yang dikuasainya.
"Dia memiliki kesempatan di awal pertandingan, tetapi kemudian membiarkan Bradley 'bernapas'. Vinicius seharusnya membuat bek ini sengsara, memaksanya untuk membuat kesalahan, dipaksa untuk menerima kartu. Tapi itu tidak terjadi,” jelas Henry.
Tak berani Duel...
Alih-alih memanfaatkan situasi satu lawan satu untuk berduel habis-habisan, Vinicius malah menarik bola kembali dan mengubah situasi menjadi satu lawan tiga bagi dirinya. Henry mengaku tidak bisa memahami mengapa hal itu bisa terjadi pada pemain sekelas Vinicius.
Mantan pemain Real Madrid Gareth Bale juga memberikan penilaian kecewa atas penampilan mantan timnya. Real Madrid menurutnya bermain tidak kreatif dalam melakukan serangan. Padahal biasanya mereka bisa melakukannya.
"Kami menunggu Vinicius dan Mbappe meledak di zona akhir, tetapi itu tidak terjadi. Mereka memiliki kecepatan yang luar biasa, tetapi tampaknya takut untuk menantang bek lawan. Mungkin karena tidak ada yang menunggu bola di kotak penalti, Real kekurangan penyerang tengah yang sebenarnya," ujar Bale dengan gusar.