Alexander Arnold kembali ke Anfield dalam situasi yang berbeda, ketika dirinya mengenakan seragam Real Madrid. Kedatangannya langsung memunculkan ledakan kemarahan dari para pendukung Liverpool.
Sebagai mantan pemain berpengaruh di Liverpool, Trent Alexander Arnold tentu sangat berharap mendapatkan sambutan yang hangat. Namun, bek berusia 27 tahun itu malah mendapatkan berbagai cemoohan, terutama di media sosial pendukung Liverpool.
Salah satu monumen penghormatan berupa karya mural terkenal tentang Alexander Arnold di dekat Stadion Anfield menjadi sasaran vandalisme dari pendukung Liverpool yang kecewa. Pada mural itu ada kutipan dari Arnold yang terkenal, "Saya hanya seorang pria biasa dari Liverpool yang membuat mimpi menjadi kenyataan".
Oleh para pendukung Liverpool yang kecewa, karya seni mural itu dicoret-coret dengan kalimat "adios el rata", yang berarti "selamat tinggal, tikus" dalam bahasa Spanyol. Reaksi ini mencerminkan kekecewaan penggemar Liverpool, setelah memilih bergabung dengan Real Madrid dengan status bebas transfer.
Menanggapi apa yang terjadi, sejumlah pemain sepak bola terkenal memberikan tanggapan. Peter Schmeichel, eks pemain MU, menyesalkan perlakuan ini saat berbicara di CBS. Menurutnya, apa yang diterima Arnold adalah sebuah sikap yang tak pantas.
Alexander Arnold seharusnya disambut sebagai pahlawan setelah dua dekade penuh dedikasinya bersama Liverpool. Namun, pendapat berbeda justru dilontarkan Jamie Carragher, mantan bek tengah Livepool yang berkarir selama 17 tahun di Anfield. Menurutnya, para penggemar Liverpool berhak memberikan penilaian sendiri pada Alexander Arnold.
"Saya tidak setuju dengan itu. Penggemar memiliki hak untuk memutuskan bagaimana mereka bereaksi. Selama bertahun-tahun, Trent selalu menunjukkan dirinya sebagai penggemar Liverpool di lapangan. Jika dia benar-benar mencintai klub dan ingin menjadi legenda, seharus dia tidak akan segera pergi setelah memenangkan kejuaraan dan memiliki kesempatan untuk memenangkan lebih banyak trofi," kata Carragher.
Murianews, Kudus – Mantan bintang Liverpool, Trent Alexander Arnold mendapatkan perlakuan buruk dari pendukung The Reds. Meski hanya tampil sebentar di lapangan, bintang Real Madrid asal Inggris mengalami kesedihan mendalam.
Alexander Arnold kembali ke Anfield dalam situasi yang berbeda, ketika dirinya mengenakan seragam Real Madrid. Kedatangannya langsung memunculkan ledakan kemarahan dari para pendukung Liverpool.
Sebagai mantan pemain berpengaruh di Liverpool, Trent Alexander Arnold tentu sangat berharap mendapatkan sambutan yang hangat. Namun, bek berusia 27 tahun itu malah mendapatkan berbagai cemoohan, terutama di media sosial pendukung Liverpool.
Salah satu monumen penghormatan berupa karya mural terkenal tentang Alexander Arnold di dekat Stadion Anfield menjadi sasaran vandalisme dari pendukung Liverpool yang kecewa. Pada mural itu ada kutipan dari Arnold yang terkenal, "Saya hanya seorang pria biasa dari Liverpool yang membuat mimpi menjadi kenyataan".
Oleh para pendukung Liverpool yang kecewa, karya seni mural itu dicoret-coret dengan kalimat "adios el rata", yang berarti "selamat tinggal, tikus" dalam bahasa Spanyol. Reaksi ini mencerminkan kekecewaan penggemar Liverpool, setelah memilih bergabung dengan Real Madrid dengan status bebas transfer.
Menanggapi apa yang terjadi, sejumlah pemain sepak bola terkenal memberikan tanggapan. Peter Schmeichel, eks pemain MU, menyesalkan perlakuan ini saat berbicara di CBS. Menurutnya, apa yang diterima Arnold adalah sebuah sikap yang tak pantas.
Alexander Arnold seharusnya disambut sebagai pahlawan setelah dua dekade penuh dedikasinya bersama Liverpool. Namun, pendapat berbeda justru dilontarkan Jamie Carragher, mantan bek tengah Livepool yang berkarir selama 17 tahun di Anfield. Menurutnya, para penggemar Liverpool berhak memberikan penilaian sendiri pada Alexander Arnold.
"Saya tidak setuju dengan itu. Penggemar memiliki hak untuk memutuskan bagaimana mereka bereaksi. Selama bertahun-tahun, Trent selalu menunjukkan dirinya sebagai penggemar Liverpool di lapangan. Jika dia benar-benar mencintai klub dan ingin menjadi legenda, seharus dia tidak akan segera pergi setelah memenangkan kejuaraan dan memiliki kesempatan untuk memenangkan lebih banyak trofi," kata Carragher.
Kepindahannya...
Menurut Carragher, proses kepindahan Alexander Arnold terkesan disembunyikan. Selama negosiasi dengan Real Madrid, Arnold tidak pernah mempublikasikannya secara terbuka, sehingga membuat para pendukung Liverpool merasa ditipu.
Berbeda dengan Mo Salah dan Van Dijk yang berulang kali menegaskan keinginan untuk tetap bertahan, Arnold saat itu memang selalu bungkam terkait rencananya, sampai status bebas trasfernya benar-benar didapatkannya. Sampai akhirnya tiba-tiba sudah direkrut Real Madrid.
Alexander Arnold sendiri menyatakan tetap akan menerima apapun perlakukan yang diterimanya dar pendukung Liverpool. Cemoohan yang diterima di Anfield saat masuk ke lapangan pada menit ke-81, tetap tidak merubah kecintaannya pada Liverpool.
"Tidak peduli bagaimana itu diterima, saya masih mencintai klub ini. Saya akan selalu menjadi penggemar Liverpool," ujar Trent Alexander Arnold dalam unggahan di akun media sosialnya.
