Di mana, kontingen Indonesia berhasil membawa pulang sepuluh medali emas. Hasil ini melampaui target sebelumnya sebanyak sembilan emas.
adalah 10 emas, 5 perak dan 8 perunggu.
Ketua Umum PP SOina Warsito Ellwein yang menyertai delegasi semenjak awal hingga akhir mengucapkan rasa syukur dan menggambarkan apa yang dicapai merupakan hal luar biasa.
”Apa yang paling penting adalah kesempatan kita untuk menunjukkan kepada dunia bahwa kita selalu kompak, selalu bersama-sama,” ujar dia di Berlin Messe usai menonton final bulu tangkis, seperti dikutip dari laman Kemenpora.
Warsito menggambarkan, target meraih sembilan emas sebelum berangkat tidak dipercaya banyak orang. Namun akhirnya target malah terlampaui. Sehingga selain tampil kompak, delegasi Indonesia juga meraih prestasi yang membanggakan.Hari terakhir kiprah delegasi Indonesia di ajang Special Olympics World Summer Games di Berlin berakhir dengan manis. Pelari asal Kabupaten Dompu, NTB, Zakaria kembali mempersembahkan emas dengan memenangi nomor 400 meter putera level A.Zaki unggul tipis dengan catatan waktu 00:50,84 detik diikuti peraih perak pelari asal Special Olympics Botswana Lefika NTEBO yang mencatat 00:50,92 detik. Sedangkan pelari asal Trinidad and Tobago, yang masih berusia 15 tahun Cadel CUFFY mendapat perunggu dengan waktu 00:53.12.Usai pertandingan Zaki menggambarkan kegugupannya sebelum berlari. Menurut dia lawan-lawannya memang tangguh. Pelari telah bersaing sejak awal tahap divisioning hingga fase final.Dengan demikian Zaki mempersembahkan dua emas untuk Indonesia. Sehari sebelumnya dia menang di nomor 100 meter level A. ”Hari ini saya sangat bahagia kembali mempersembahkan emas untuk Indonesia,” ujar Zaki.Zaki berhasil menekan ketegangannya dan terus berjuang. Kebahagiaan yang sama dirasakan pelatih yang menangani Zaki sejak masa sentralisasi akhir 2022 di Mataram, Balkis Ratu Nurul Laela Esser mengatakan, kemajuan besar yang dialami anak asuhnya yang telah meraih 2 emas itu.
Murianews, Berlin – Kontingen Indonesia berhasil menggapai prestasi luar biasa di ajang Special Olympics World Summer Games (SOWSG) 2023 Berlin.
Di mana, kontingen Indonesia berhasil membawa pulang sepuluh medali emas. Hasil ini melampaui target sebelumnya sebanyak sembilan emas.
Dengan demikian total perolehan medali bagi delegasi
Special Olympics Indonesia adalah 10 emas, 5 perak dan 8 perunggu.
Baca juga: Atlet Tenis Meja Zidan Arafat Sukses Sumbangkan Medali Perak di SOWG 2023 Berlin
Ketua Umum PP SOina Warsito Ellwein yang menyertai delegasi semenjak awal hingga akhir mengucapkan rasa syukur dan menggambarkan apa yang dicapai merupakan hal luar biasa.
”Apa yang paling penting adalah kesempatan kita untuk menunjukkan kepada dunia bahwa kita selalu kompak, selalu bersama-sama,” ujar dia di Berlin Messe usai menonton final bulu tangkis, seperti dikutip dari laman Kemenpora.
Warsito menggambarkan, target meraih sembilan emas sebelum berangkat tidak dipercaya banyak orang. Namun akhirnya target malah terlampaui. Sehingga selain tampil kompak, delegasi Indonesia juga meraih prestasi yang membanggakan.
Hari terakhir kiprah delegasi Indonesia di ajang Special Olympics World Summer Games di Berlin berakhir dengan manis. Pelari asal Kabupaten Dompu, NTB, Zakaria kembali mempersembahkan emas dengan memenangi nomor 400 meter putera level A.
Zaki unggul tipis dengan catatan waktu 00:50,84 detik diikuti peraih perak pelari asal Special Olympics Botswana Lefika NTEBO yang mencatat 00:50,92 detik. Sedangkan pelari asal Trinidad and Tobago, yang masih berusia 15 tahun Cadel CUFFY mendapat perunggu dengan waktu 00:53.12.
Usai pertandingan Zaki menggambarkan kegugupannya sebelum berlari. Menurut dia lawan-lawannya memang tangguh. Pelari telah bersaing sejak awal tahap divisioning hingga fase final.
Dengan demikian Zaki mempersembahkan dua emas untuk Indonesia. Sehari sebelumnya dia menang di nomor 100 meter level A. ”Hari ini saya sangat bahagia kembali mempersembahkan emas untuk Indonesia,” ujar Zaki.
Zaki berhasil menekan ketegangannya dan terus berjuang. Kebahagiaan yang sama dirasakan pelatih yang menangani Zaki sejak masa sentralisasi akhir 2022 di Mataram, Balkis Ratu Nurul Laela Esser mengatakan, kemajuan besar yang dialami anak asuhnya yang telah meraih 2 emas itu.