Marsela Awi Raih Player of the Match Laga Perdana Timnas U-19 Wanita, Ini Profilnya

Murianews, Palembang – Laga perdana Timnas U-19 Wanita di ajang AFF U-19 Women’s Championship 2023 berakhir dengan kemenangan telak. Menghadapi Timnas Timor Leste, Garuda Pertiwi Muda tampil perkasa dan mampu menang dengan skor telak tujuh gol tanpa balas. Laga melawan Timor Leste dilangsungkan di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Rabu (5/7/2023) malam. Baca juga: Ceploskan Tujuh Gol, Timnas U-19 Wanita Libas Timor Leste di Ajang AFF U-19 Women’s Championship 2023 Torehan tujuh gol ke gawang Timor Leste dilesakkan oleh Marsela Yuliana Awi (10’, 64’) dan Ayunda Dwi Anggraini (66’, 90’), satu gol masing-masing dari Claudia Alexandra Scheunemann (25’) dan Rana Wandik (45+2’). Sedangkan satu gol lagi adalah ”hadiah” atau gol bunuh diri dari Timor Leste yang dibuat oleh Virginia Fatima Da Silva Branco pada menit ke-36’. Raihan kesuksesan laga perdana Tim U-19 tak lepas dari penampilan apik dari seorang Marsela Yuliana Awi. Awi bahkan dinobatkan oleh AFF sebagai peraih gelar pemain terbaik (player of the match) di laga itu karena penampilan briliannya di lapangan dengan dua golnya serta banyak peran aktifnya dalam tim. Sebelum membahas pemain ini lebih jauh, ada baiknya kita mengenalnya lebih dahulu. ”Nama saya Marsela Awi, asal Papua, lebih tepatnya saya tinggal di Jayapura. Posisi favorit saya adalah striker, karena saya tergila-gila dengan Suarez (Luiz) dan dia juga menjadi inspirasi dalam permainan saya,” buka pemain pemalu ini, dilansir dari laman PSSI, Kamis (6/7/2023). Dia lalu mulai bercerita awal menyukai si kulit bundar. Awi menyukai sepakbola dari umur 5 tahun. ”Awalnya memang sepakbola yang membuat saya tertarik, dengan banyaknya pertandingan-pertandingan seperti ajang yang membuat saya punya niat masuk tim nasional. Dan puji Tuhan, dari usia 5 tahun, saya sudah mengenal sepakbola dan mulai belajar,” ungkap Awi. Berikutnya, dia bercerita awal karirnya dalam sepakbola. ”SSB awal saya bernama Batik di Jayapura, saat usia 5 tahun. Di situ mereka melatih saya, mulai dari teknik, mental, hingga posisi-posisi ideal sepakbola. Dari SSB Batik, saya dipanggil tim nasional, lalu dikontrak klub Persis Solo, hingga saat ini,” jelasnya. Dari situ Awi menyadari kalau sepakbola adalah hal yang luar biasa. Bahkan, bisa dibilang, sepakbola sudah menjadi pekerjaan sekaligus hobi yang dapat membiayai hidup. ”Dari sepakbola jugalah nanti kami bisa membelikan rumah untuk orang tua, mendapat pekerjaan lain di luar sepakbola, dan masih banyak hal positif lain di olahraga ini,” sambungnya. Pemain yang dijuluki Naruto (salah satu tokoh fiksi animasi Jepang, gara-gara model rambutnya dan dia memiliki bekas luka di muka) ini juga memberikan semangat untuk para wanita-wanita yang ingin mulai atau bahkan berkarir di sepakbola. ”Selain itu juga mungkin karena gaya berlari saya yang seperti Naruto. Kalau untuk bekas luka, itu saya dapat saat kecil, kena kembang api,” jelasnya. Terakhir, dia berharap di ajang ini dengan timnya bisa membawa Indonesia keluar sampai menjadi juara. ”Itu harapan dan ambisi terbesar saya di kejuaraan ini,” tutupnya.