Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Ajang lari bertajuk ”Indonesia Run For Palestine” berlangsung semarak, Minggu (25/2/2024). Sekitar dua ribu lebih masyarakat ambil bagian dalam kegiatan lari dalam rangka solidaritas kemanusiaan untuk Palestina ini.

Indonesia Run For Palestine sendiri digelar Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) bekerja sama Kemenpora, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kementerian Agama (Kemenag) beserta sejumlah sponsor lainnya. Dalam kegiatan yang merupakan puncak peringatan HUT ke-23 Baznas ini para peserta ikut memberikan donasi kemanusiaan untuk kebutuhan masyarakat Palestina.

Kegiatan lari ini dibuka dan dilepas di lapangan Graha Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Jalan Gerbang Pemuda Nomor 3, Senayan. Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Asrorun Ni’am Sholeh mewakili Menpora Dito Ariotedjo membuka dan melepas para peserta lari.

Adapun rute yang ditempuh para peserta di sekitar kawasan Gelora Bung Karno (GBK) mencapai 5,5 kilometer. Beragam doorprize diberikan selepas lari kepada para peserta yang beruntung, dengan hadiah utama berupa umrah.

Menurut Deputi Ni’am, kehadiran ribuan peserta ini menunjukkan posisi Indonesia dalam mendukung kemerdekaan Palestina. Dia menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan lari santai ini.

”Olahraga adalah bahasa yang universal untuk mengekpresikan sebuah hajat dan tujuan. Dan hari ini kita berkumpul, lari, dalam rangka memberikan dukungan moral finansial, dan juga spiritual bagi kemerdekaan Palestina,” tutur Deputi Ni’am dalam sambutannya, dilansir dari laman Kemenpora.

Dukungan ini menurut Deputi memiliki makna untuk proses perwujudan perdamaian atau kemerdekaan Palestina. Di tengah kondisi saat ini di mana masyarakat Palestina masih berada dalam penindasan dan juga penjajahan, serta genosida dan juga agresi dari Israel.

Dalam hal ini Deputi Ni’am mengibaratkan dengan semut-semut dalam kisah Nabi Ibrahim saat dibakar raja lalim Namrud. Kala itu semut-semut membawa air untuk memadamkan api yang membakar Ibrahim.

”Ketika aktivitas semut untuk mengambil air guna berkontribusi untuk mematikan kobaran api, banyak hewan lain yang mencibir. Apakah itu berdampak atau tidak? Jawabannya bukan sekadar dampaknya, tetapi jawabannya adalah di mana posisi kita di tengah kezaliman yang ada,” papar Deputi.

 

Komentar

Terpopuler