Murianews, Jakarta – Meski baru dikembangkan sejak 2019, namun sederet prestasi sudah berhasil diraih atlet Indonesia Equestrian Archery (IEA) atau Perkumpulan Panahan Berkuda Indonesia. Hal itu disampaikan Pendiri dan Ketua IEA Sunaryo Adhiatmoko saat audensi dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo di Kemenpora, Jakarta, Senin (6/5/2024).
”Kami dari IEA atau Perkumpulan Panahan Berkuda Indonesia (KPBI) bermaksud memperkenalkan diri dan melaporkan prestasi olahraga panahan berkuda (Horseback Archery) yang kami kembangkan sejak 2019," ujarnya Sunaryo.
Selain itu, pihaknya juga ingin mengundang Menpora Dito untuk membuka Indonesia Equestrian Archery Grand Prix Stage 2 yang akan dilaksanakan pada 31 Mei-2 Juni 2024 di Maghfirah Stable, Kampung Maghfirah, Bogor.
Disampaikan oleh Sunaryo bahwa olahraga panahan berkuda sudah membawa Indonesia sebagai juara umum di Asia, Eropa, dan Rusia. Prestasi yang membanggakan Indonesia ini, sepenuhnya diperjuangkan secara mandiri.
”Sepanjang 2023, IEA menjadi champion pada kompetisi elit di Asia, Eropa, dan Rusia. Pada kompetisi di Rusia, Indonesia sukses meraih juara umum serta champion pada ajang olahraga Dzhikitovka yang meliputi panahan berkuda, tent pegging dan pedang,” ujarnya.
Atas prestasi Indonesia sebagai juara umum di Rusia, pihaknya mendapatkan undangan dari Kementerian Olahraga Rusia untuk mengikut kompetisi Dhakitovka di Kazan, Rusia pada bulan Juni 2024.
Menurutnya, prestasi yang sudah di capai ini sudah waktunya untuk disampaikan kepada pemerintah dalam hal ini kepada menpora bahwa ada anak bangsa yang berjuang secara mandiri, independen untuk mengibarkan bendera merah putih melalui olahraga panahan berkuda di berbagai negara.
Menpora Dito menyambut baik dan siap mendukung pengembangan olahraga panahan berkuda (Horseback Archery) di Indonesia.
”Iya kita siap mendukung. Olahraga ini sudah mengharumkan nama Indonesia. Dan terkait undangan untuk menghadiri Indonesia Equestrian Archery Grand Prix Stage 2, insyaallah saya akan hadir,” jelasnya.



