Rabu, 19 November 2025

Murianews, Da NangKontingen Indonesia berhasil finis di peringkat kedua klasemen akhir perolehan medali dalam ajang ASEAN Schools Games (ASG) 2024 di Da Nang, Vietnam yang resmi berakhir, Jumat (7/6/2024).

Kontingen Indonesia secara keseluruhan mengumpulkan 63 medali dari enam cabang olahraga (cabor). Rinciannya 22 medali emas, 22 medali perak, dan 19 medali perunggu.

Renang menjadi cabor terbanyak yang mendulang emas dengan total 11 emas. Berikutnya, pencak silat dengan 5 emas, bulu tangkis dan atletik masing-masing 2 emas, serta masing-masing 1 emas di cabor vovinam dan bola basket.

Tuan rumah Vietnam keluar jadi juara umum ASEAN Schools Games 2024 dengan raihan 44 emas. Peringkat ketiga diraih Thailand yang membawa pulang 17 emas.

”Meskipun kita tidak bisa menjadi juara umum, kita hanya finis di peringkat kedua, tetapi tetap kita syukuri,” ujar Chef de Mission (CdM) atau Ketua Kontingen Indonesia untuk ASEAN Schools Games 2024 Andri Paranoan, dilansir dari laman Kemenpora, Sabtu (8/6/2024).

Menurut CdM Andri, pencapaian Indonesia ini tak terlepas dari peran semua pihak yang terlibat di dalam tim kontingen. Mulai dari para atlet dan pelatih di cabor, tim headquarter, serta tim-tim lainnya yang telah mendukung perjuangan para pelajar di ASEAN Schools Games edisi ke-13 ini. Karenanya dia mengucapkan terima kasih atas semua kontribusi dan kerja sama yang diberikan.

Dalam hal ini pihaknya memberikan apresiasi bagi perjuangan setiap cabor yang mampu melampaui target prestasi. Hasil tersebut kata CdM Andri bisa terwujud berkat kerja sama dan juga kerja keras dari semua atlet dan pelatih. Pihak sekretariat dalam hal ini hanya bersifat memberikan dukungan.

Apresiasi juga diberikan kepada cabor-cabor yang telah memenuhi target maupun yang belum memenuhi target. Pasalnya, posisi Indonesia di peringkat kedua klasemen akhir juga tak bisa dilepaskan dari kontribusi medali yang telah disumbangkan cabor-cabor tersebut.

Lebih lanjut disampaikan, ajang ASEAN Schools Games ini bukan sekadar mencari prestasi. Melainkan juga mencari pengalaman bertanding sebagai bagian pembinaan atlet-atlet usia muda. Maka dari itu perjuangan para atlet belia Indonesia ini tidak boleh berhenti di sini.

”Ini adalah milestone buat atlet-atlet muda kita, buat atlet-atlet pelajar kita untuk ke depannya lebih baik lagi. Yang pasti harus bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah yang lebih tinggi lagi,” sebut CdM Andri.

Komentar

Terpopuler