Keren! Desa Teluk Wetan Jepara Bikin Lapangan Sekelas Liga 1
Faqih Mansur Hidayat
Sabtu, 8 Juni 2024 12:36:00
Murianews, Jepara – Geliat sepak bola di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, tampaknya sudah mulai mengakar sampai ke tingkat kampung. Indikasinya bisa dilihat dengan adanya pembuatan sarana lapangan sepak bola dengan standar bagus yang dilakukan pihak desa.
Salah satunya dilakukan Pemerintah Desa Teluk Wetan, Kecamatan Welahan. Bahkan, lapangan sepak bola yang dibuat di desa ini berstandar Liga 1.
Petinggi Desa Teluk Wetan Budi Santosa mengatakan, ide membuat lapangan berstandar Liga 1 itu merupakan bagian dari visi misinya ketika mencalonkan diri sebagai kepala desa. Terlepas dari itu, baginya, lapangan sepak bola yang baik itu sudah menjadi harapan besar sebagian masyarakatnya.
“Masyarakat kami adalah pecinta bola. Dari anak-anak sampai orang tua. Dari dulu sudah begitu,” kata Budi kepada Murianews.com, baru-baru ini.
Lapangan desa bernama Putra Kurya itu kini masih digarap serius. Budi menggunakan jasa konsultan lapangan sepak bola, Lestarindo Soccerfield Boyolali. Sementara penggarapnya adalah warga setempat.
Budi menceritakan, pada tahun 2019, ia melakukan studi banding ke Lestarindo Soccerfield. Rencananya, lapangan akan mulai digarap setelah itu. Namun pada tahun 2022-2023, rencana itu tertunda akibat pandemi Covid-19.
“Akhirnya lapangan baru digarap pada tahun 2023,” sebut Budi.
Untuk menggarap lapangan desa itu, lanjut Budi, pemerintah desa menggelontorkan anggaran sebesar Rp 1,4 miliar. Uang itu bersumber dari Dana Desa tahun 2023-2024.
Pihaknya menargetkan lapangan akan rampung digarap sekitar lima bulan lagi. Saat ini, progress lapangan masih dalam penumbuhan rumput. Saban hari, rumput disiram sebanyak enam kali.
“Nanti akan jadi lapangan desa berstandar Liga 2 atau bahkan Liga 1. Rumputnya kami datangkan langsung dari Boyolali,” kata dia.
Nantinya, lanjut Budi, jika lapangan sudah rampung digarap akan dikelola dengan sistem sewa. Tim sepak bola dari manapun bisa menyewa lapangan itu dengan tarif tertentu yang saat ini belum ditentukan.
Selain itu, kompleks Lapangan Putra Kurya juga akan dijadikan sebagai salah satu pusat bisnis desa. Di sekitar lapangan, akan dibangun kios-kios bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) hingga coffe shop.
“Jadi nantinya sistemnya kita sewakan. Uang yang masuk menjadi PAD (Pendapatan Asli Desa),” pungkas Budi.
Editor: Dani Agus



