Turnamen Merdeka Cup di Bangsri Jepara Berakhir Sukses
Faqih Mansur Hidayat
Kamis, 12 September 2024 14:32:00
Murianews, Jepara – Turnamen sepak bola Merdeka Cup Bangsri, Jepara sudah terselenggara dengan sukses. Padahal, sebelumnya turnamen itu sempat berpolemik dengan Askab PSSI Jepara.
Lutfillah, Ketua Panitia Bangsri Cup Merdeka menyebutkan, turnamen yang digelar di Lapangan Desa Bangsri, Kecamatan Bangsri, itu diikuti 16 klub dari enam kecamatan di Kabupaten Jepara. Juara turnamen ini mendapatkan hadiah seekor kambing dan sejumlah uang.
Lutfi mengaku perjalanan turnamen ini tak mudah. Pasalnya, pengurusan izin acara dipersulit sejumlah pihak.
Pada 29 Juli 2024 lalu, kata Lutfi, Ketua Askab PSSI Jepara, Nur Aziz mengeluarkan surat rekomendasi kepada panitia. Askab PSSI mengizinkan yang digelar pada 24 Agustus – 28 September 2024 itu.
Dalam surat bernomor 0198/Askab PSSI Jep/VII/2024 itu, Askab memberi beberapa catatan. Diantaranya panitia diminta bisa menjaga ketertiban dan keamanan pasca pertandingan, mematuhi protokol kesehatan sesuai aturan, serta bertanggungjawab atas segala konsekuensi yang timbul dalam penyelenggaraan turnamen tersebut.
Mendekati turnamen bergulir, lanjut Lutfi, tiba-tiba Askab PSSI mencabut rekomendasi. Dalam surat bernomor 0222/Askab PSSI Jep/VIII/2024 tertanggall 8 Agustus 2024, Nur Aziz mencabut rekomendasi sebelumnya.
Dalam surat itu, Askab tidak memberikan alasan yang jelas. Askab hanya beralasan adanya sesuatu hal yang sangat perlu ditijau kembali.
“Ini yang membuat kami bingung. Tiba-tiba rekomendasi dicabut tanpa alasan yang jelas. Padahal turnamen ini, turnamen biasa. Tidak ada muatan apapun selain untuk pertandingan sepak bola saja. Akhirnya pihak Kepolisian pun tidak mengeluarkan izin,” kata Lurfi kepada Murianews.com, Kamis (12/9/2024).
Karena turnamen sudah terlanjur dipersiapkan dengan matang, Lutfi dan panitia tak menghentikan langkah. Dia meminta jaringan relawan untuk mendapatkan izin dari pihak Kepolisian.
“Akhirnya pihak Kepolisian mempersilahkan turnamen bergulir. Meskipun Askab PSSI tetap tidak menarik surat pencabutan rekomendasinya,” ujar Lutfi.
Berkaca pada persoalan tersebut, Lutfi sangat menyayangkan sikap Askab PSSI Jepara. Menurutnya, tidak selayaknya Askab mempersulit aktivitas sepak bola di akar rumput. Sebab selain untuk pengkaderan atlet lokal, turnamen tersebut juga memberi hiburan kepada masyarakat.
Lutfi mengklaim turnamen itu termasuk yang paling baik di antara liga antar kampung (tarkam) lainnya. Pasalnya, panitia menyiapkan standar keamanan tersendiri.
Selain itu, kata dia, panitia juga bertanggungjawab penuh terhadap atlet yang mengalami cidera. Pada fase semi final misalnya, ada salah satu pemain yang cidera tak ringan. Pihak panitia pun menanggung biaya perawatan di rumah sakit.
“Itu bentuk tanggungjawab kami kepada peserta. Kami ingin menunjukkan bahwa turnamen ini digelar secara profesional. Alhamdulillah, kemarin sore turnamen sudah rampung dengan sukses,” pungkas Lutfi.
Menanggapi hal ini, Askab PSSI Jepara melalui Kabid Kompetisi, Muhadi memberikan klarifikasinya. Menurutnya tidak benar jika Askab PSSI Jepara mempersulit kegiatan sepak bola di tingkat bawah.
Muhadi menyatakan, Askab PSSI Jepara justru berharap ada banyak turnamen yang bisa digelar di masyarakat. Namun demikian memang harus ada standar-standar yang dipenuhi agar bisa berjalan seperti yang diharapkan.
“Untuk Turnamen di Bangsri, Askab PSSI Jepara tidak pernah mempersulit ya. Kami akui memang sempat mencabut rekomendasi itu, dan mengeluarkan lagi. Itu karena awalnya ada syarat-syarat yang belum terpenuhi,” ujar Muhadi menjelaskan.
Menurutnya kemungkinan besar pihak Polisi tidak akan mengijinkan turnamen itu digelar jika tidak ada rekomedasi dari Askab PSSI Jepara. Jadi tidak benar jika dalam hal ini Askab PSSI Jepara tidak mengeluarkan rekomendasi.
”Kami juga harus berhati-hati, karena sepak bola bersinggungan dengan banyak orang. Semua harus kami pastikan lebih dulu agar tidak terjadi yang tidak diinginkan,” tambah Muhadi, secara terpisah.
Editor: Budi Santoso



