Even ini merupakan putaran pertama dari rangkaian kejuaraan nasional Aquabike yang digelar hasil kolaborasi Kemenpora, Pemprov Jateng dan Pemerintah Kabupaten Jepara. Selain Jepara, Aquabike Championship 2025 juga digelar di Kepulauan Seribu Jakarta, Danau Toba dan lainnya.
Ia menambahkan, terpilihnya Jepara sebagai lokasi pembuka kejuaraan tidak lepas dari kesiapan infrastruktur dan juga dukungan masyarakat.
”Ini suatu kehormatan, apalagi ini pertama kalinya Jepara menjadi tuan rumah kejuaraan Aquabike nasional. Pemilihan lokasi sangat bergantung pada kesiapan daerah, dan Jepara membuktikan mampu,” imbuhnya.
Wiwit mengatakan, total ada 30 rider yang ambil bagian dalam ajang ini, termasuk pembalap dari Filipina, Jepang, dan Malaysia.
Meski rider mancanegara tidak mendapatkan poin untuk klasemen nasional, mereka tetap akan mendapatkan trofi jika memenangkan balapan di masing-masing kategori.
Event ini juga menjadi bagian dari strategi sport tourism Kabupaten Jepara. Bupati Witiarso menyebutkan, pihaknya tengah menjalin komunikasi agar kejuaraan Aquabike ini bisa ditingkatkan ke level World Championship.
Murianews, Jepara – Sebanyak 30 rider aquabike dari lintas negara beradu kemampuan di Pantai Tirta Samudra Bandengan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng), Sabtu (12/7/2025). Mereka unjuk kebolehan di ajang Aquabike Championship 2025.
Even ini merupakan putaran pertama dari rangkaian kejuaraan nasional Aquabike yang digelar hasil kolaborasi Kemenpora, Pemprov Jateng dan Pemerintah Kabupaten Jepara. Selain Jepara, Aquabike Championship 2025 juga digelar di Kepulauan Seribu Jakarta, Danau Toba dan lainnya.
Bupati Jepara Witiarso Utomo hadir langsung dalam acara ini. Ia turut mencoba lintasan Aquabike Championship 2025. Dia menggunakan jetski mirip yang dinaiki para rider.
”Alhamdulillah hari ini sudah dibuka Aquabike Indonesia Championship 2025 putaran pertama. Semoga seluruh masyarakat Jepara bisa menikmatinya dan bahagia,” ungkap Bupati.
Ia menambahkan, terpilihnya Jepara sebagai lokasi pembuka kejuaraan tidak lepas dari kesiapan infrastruktur dan juga dukungan masyarakat.
”Ini suatu kehormatan, apalagi ini pertama kalinya Jepara menjadi tuan rumah kejuaraan Aquabike nasional. Pemilihan lokasi sangat bergantung pada kesiapan daerah, dan Jepara membuktikan mampu,” imbuhnya.
Wiwit mengatakan, total ada 30 rider yang ambil bagian dalam ajang ini, termasuk pembalap dari Filipina, Jepang, dan Malaysia.
Meski rider mancanegara tidak mendapatkan poin untuk klasemen nasional, mereka tetap akan mendapatkan trofi jika memenangkan balapan di masing-masing kategori.
Event ini juga menjadi bagian dari strategi sport tourism Kabupaten Jepara. Bupati Witiarso menyebutkan, pihaknya tengah menjalin komunikasi agar kejuaraan Aquabike ini bisa ditingkatkan ke level World Championship.
Jajaki kemungkinan...
”Kita sedang menjajaki kemungkinan untuk menggelar kejuaraan dunia Aquabike. Tentu ini membutuhkan biaya besar, tapi kita akan coba gandeng provinsi atau daerah lain untuk menyelenggarakan bersama,” pungkas Wiwit.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana, Heru, menjelaskan bahwa kejuaraan ini terdiri dari beberapa kategori yakni GP1, GP2, dan Slalom yang terbagi menjadi dua jenis yakni Jet Ski Spark dan Standing.
Dia memaparkan, untuk GP1 diikuti oleh pembalap profesional yang telah mewakili Indonesia di kancah internasional, sedangkan GP2 diikuti oleh pembalap pemula.
”Jenis race juga beragam, seperti Enduro 35 menit plus 1 lap untuk GP1, dan 25 menit plus 1 lap untuk GP2,” jelas Heru.
Event ini ditargetkan akan menarik 2.000 hingga 3.000 pengunjung, sekaligus mendongkrak ekonomi lokal dari sektor UMKM, kuliner, dan penginapan.
Setelah Jepara, round ke-2 akan digelar di Jakarta, dan round ke-3 di Danau Toba. Sepuluh rider terbaik yang mengumpulkan poin tertinggi dari dua putaran awal akan berlaga di babak final.
Editor: Anggara Jiwandhana