Dalam momen itu, sempat terjadi gesekan kecil antara suporter dan manajemen di depan stadion GBK Jepara. Beruntung aparat keamanan berhasil membuat situasi kondusif sampai akhirnya para suporter Persijap bersedia meninggalkan lokasi.
Penghuni tribun utara, Curva Nord Syndicate (CNS) bahkan melayangkan surat tuntutan kepada manajeman Persijap. Dalam salinan surat yang diterima Murianews.com, suporter beraliran Ultras itu memberikan empat tuntutan.
Pertama, manajemen Persijap harus melakukan langkah evaluasi menyeluruh terhadap pemain yang kurang berkontribusi terhadap tim, baik asing maupun lokal. Ke dua, manajemen Persijap harus sepakat dan berkomitmen saat jeda transfer putaran ke dua melakukan perekrutan pemain baru, baik asing maupun lokal untuk memberi kadalaman pada skuad.
Ke tiga, manajemen Persijap juga diminta memperbaiki keharmonisan antara pemain asing dan lokal. Di mana tidak terlihatnya kemistri antara pemain asing dan lokal, sehingga mempengaruhi kekompakan bermain di lapangan (terlihat adanya gap di antara mereka).
Ke empat, manajemen Persijap harus segera mendatangkan direktur teknik (dirtek) baru. Tidak adanya sosok dirtek selepas perginya Rudy Eka Priyambada, berpengaruh minor pada peforma tim saat ini.
Murianews, Jepara – Persijap Jepara masih mempertahankan rekor tak pernah menang selama lima pertandingan terakhir. Kondisi ini menuntuk manajemen mereka berenccana untuk melakukan perubahan besar.
Usai laga Persijap vs Malut United FC di Stadion Gelora Bumi Kartini (GBK) Jepara, Rabu (3/11/2025) kemarin, para suporter mempertanyakan hasil buruk ini pada manajemen Persijap. Mereka mendesak harus ada evaluasi total. Mereka menyatakan muak dengan kekalahan demi kekalahhan, dan hanya ingin Persijap mendapatkan poin atau menang.
Dalam momen itu, sempat terjadi gesekan kecil antara suporter dan manajemen di depan stadion GBK Jepara. Beruntung aparat keamanan berhasil membuat situasi kondusif sampai akhirnya para suporter Persijap bersedia meninggalkan lokasi.
Penghuni tribun utara, Curva Nord Syndicate (CNS) bahkan melayangkan surat tuntutan kepada manajeman Persijap. Dalam salinan surat yang diterima Murianews.com, suporter beraliran Ultras itu memberikan empat tuntutan.
Pertama, manajemen Persijap harus melakukan langkah evaluasi menyeluruh terhadap pemain yang kurang berkontribusi terhadap tim, baik asing maupun lokal. Ke dua, manajemen Persijap harus sepakat dan berkomitmen saat jeda transfer putaran ke dua melakukan perekrutan pemain baru, baik asing maupun lokal untuk memberi kadalaman pada skuad.
Ke tiga, manajemen Persijap juga diminta memperbaiki keharmonisan antara pemain asing dan lokal. Di mana tidak terlihatnya kemistri antara pemain asing dan lokal, sehingga mempengaruhi kekompakan bermain di lapangan (terlihat adanya gap di antara mereka).
Ke empat, manajemen Persijap harus segera mendatangkan direktur teknik (dirtek) baru. Tidak adanya sosok dirtek selepas perginya Rudy Eka Priyambada, berpengaruh minor pada peforma tim saat ini.
Tuntutan Suporter...
Menanggapi tuntutan para suporter, Manajer Persijap, Egat Sajawijaya bisa memahaminya. Seperti halnya suporter, pihaknya juga kecewa dengan peforma buruk Laskar Kalinyamat saat ini.
“Dengan hasil buruk ini kan, teman-teman suporter pastinya kecewa. Kita dari manajemen juga mengerti dengan apa yang dirasakan mereka. Ini hal yang wajar. Tinggal kita dari tim untuk membuktikan dengan hasil saja, di pertandingan selanjutnya harus menang,” ungkap Egat, Selasa (4/11/2025).
Egat mengakui selama ini sudah melakukan evaluasi dari satu pertandingan ke pertandingan lainnya. Antara lain dengan mengubah formasi dan gaya bermain yang ditampilkan Persijap.
“Kemarin kita lihatnya juga cukup puas. Tapi hasilnya memang belum memuaskan. Untuk ke depannya kita akan terus meracik tim dan melakukan plan-plan,” kata Egat.
Apakah Persijap akan mengganti pelatih? Egat menegaskan untuk saat ini belum bisa dilakukan. Sebab saat ini liga masih berjalan dan belum dibuka bursa transfer.
“Kalau transfer windows sudah dibuka, pasti kita akan memberikan penggantian. Kalau diminta ganti pelatih, pemain itu tidak bisa sekarang. Jadi saat ini kita menggunakan tim yang ada,” tandas Egat.
Editor: Budi Santoso