Sebagai tim promosi, Persijap sempat tampil meyakinkan di awal-awal pekan kasta sepakbola tertinggi di Indonesia, Indonesia Super League 2025/2026. Mereka mampu mengalahkan juara bertahan, Persib Bandung dan menang dramatis saat bertandang ke kandang Persis Solo.
Namun setelah itu, Persijap seperti kehilangan arah. Kekalahan demi kekalahan terus menghampiri. Baik di kandang maupun saat bertandang. Enam kali laga, enam kali kehilangan poin alias kalah.
Hasil buruk itu kini menempatkan Persijap di nomor tiga dari bawah klasmen sementara. Artinya, Laskar Kalinyamat kini sudah mulai 'dipeluk hantu zona degradasi'. Kini Persijap berkawan dengan Semen Padang dan Persis Solo di peringkat paling bawah.
Dari sebelas kali laga, Persijap baru bisa mengoleksi delapan poin. Rinciannya, dua kali menang, dua kali seri dan tujuh kali menelan kekalahan.
Kekalahan demi kekalahan Persijap tak hanya didapat setelah bermain dengan tim papan tengah atau atas. Melainkan juga papan bawah. Terbaru, tadi malam, Minggu (9/11/2025), Persijap kalah 1-2 dari Madura United yang sebelumnya selama berpekan-pekan bercokol di zona degradasi.
Setelah mengalahkan Persijap, Madura United berhasil merangkak naik ke posisi 11 klasemen sementara dengan koleksi 13 poin. Mereka mulai melepaskan diri dari pelukan zona degradasi.
Murianews, Jepara – Rekor tak pernah menang masih menghantui Persijap Jepara. Setelah enam kali kalah secara beruntun, kini Laskar Kalinyamat terperosok ke zona degradasi.
Sebagai tim promosi, Persijap sempat tampil meyakinkan di awal-awal pekan kasta sepakbola tertinggi di Indonesia, Indonesia Super League 2025/2026. Mereka mampu mengalahkan juara bertahan, Persib Bandung dan menang dramatis saat bertandang ke kandang Persis Solo.
Namun setelah itu, Persijap seperti kehilangan arah. Kekalahan demi kekalahan terus menghampiri. Baik di kandang maupun saat bertandang. Enam kali laga, enam kali kehilangan poin alias kalah.
Hasil buruk itu kini menempatkan Persijap di nomor tiga dari bawah klasmen sementara. Artinya, Laskar Kalinyamat kini sudah mulai 'dipeluk hantu zona degradasi'. Kini Persijap berkawan dengan Semen Padang dan Persis Solo di peringkat paling bawah.
Dari sebelas kali laga, Persijap baru bisa mengoleksi delapan poin. Rinciannya, dua kali menang, dua kali seri dan tujuh kali menelan kekalahan.
Kekalahan demi kekalahan Persijap tak hanya didapat setelah bermain dengan tim papan tengah atau atas. Melainkan juga papan bawah. Terbaru, tadi malam, Minggu (9/11/2025), Persijap kalah 1-2 dari Madura United yang sebelumnya selama berpekan-pekan bercokol di zona degradasi.
Setelah mengalahkan Persijap, Madura United berhasil merangkak naik ke posisi 11 klasemen sementara dengan koleksi 13 poin. Mereka mulai melepaskan diri dari pelukan zona degradasi.
Suporter Kecewa...
Hasil buruk beruntun juga mulai membuat para suporter Persijap kecewa. Buktinya, pada laga kandang terakhir melawan Malut United pekan lalu, jumlah penonton hanya 1.515 orang. Ini adalah jumlah penonton paling sedikit selama Persijap berlaga di BRI Super League.
Manajemen Persijap juga sudah menerima tuntutan dari para suporter agar mereka berbenah diri. Salah satunya adalah bisa menang atau setidaknya mendapatkan poin dari kandang Madura United. Namun fakta berkata lain, Persijap pulang dengan kepala tertunduk dan tangan kosong.
Pelatih Persijap, Mario Lemos mengakui enam kali kalah beruntun sangat berat baginya. Padahal, dia sudah melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki keadaan. Baik itu dengan mengubah line up atau bahkan formasi. Namun hasilnya tetap jauh dari kata pantas.
“Kita tetap berusaha, semua pemain, tetap berusaha mencari solusi dari setiap kekalahan yang kita hadapi. Tapi memang belum ada hasil. Tapi kita tetap lanjutkan. Karena musim ini masih panjang,” kata Mario usai melawan Madura United.
Editor: Budi Santoso