Progres Lapangan Stadion Krida Bhakti Purwodadi Capai 28 Persen

Murianews, Grobogan – Pembangunan lapangan di Stadion Krida Bhakti Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah masih terus berlanjut. Hingga kini, progres pembangunan proyek bernilai miliaran rupiah itu sekitar 28 persen.

”Perkembangannya sekitar 28 persen, saat terakhir kami cek,” kata Kabid Olahraga, Disporabudpar Grobogan Nur Yasin, Rabu (6/3/2024).

Nur Yasin menerangkan, anggaran pembangunan lapangan Stadion Krida Bhakti Purwodadi yakni sekitar Rp 2 miliar. Lapangan stadion nantinya akan sesuai standar internasional. Meski, untuk tribun dan bagian yang lain belum bisa memenuhi standar serupa.

Menurutnya, yang paling mendesak untuk diperbaiki lebih dahulu memang bagian lapangan. Karenanya, lapangan menjadi yang paling dahulu untuk diusulkan perbaikan.

Dari pantauan Murianews.com baru-baru ini, lapangan tempat latihan sekaligus kandang Persipur Purwodadi itu telah dibongkar. Di bagian dalamnya telah dipasang pipa-pipa yang nantinya digunakan sebagai drainase.

”Standar minimalnya memang harus ada resapan. Jadi, ketika hujan, air bisa langsung meresap dan cepat hilang,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Yasin menerangkan, proyek yang digarap sejak Januari lalu ditarget rampung sekitar Mei 2024 mendatang. Setelahnya, ada masa pemeliharaan sekitar tujuh bulan.

Meski begitu, dia berharap lapangan tersebut bisa digunakan untuk kandang Laskar Petir, julukan Persipur pada Liga 3 Jateng nanti.

Sebelumnya diberitakan, pembangunan lapangan di Stadion Krida Bhakti Purwodadi Grobogan akan berstandar FIFA. Satu hal penting yang dipersyaratkan untuk bisa berstandar FIFA yakni adanya resapan di bagian bawah lapangan.

Pembangunan lapangan itu pun diharapkan membuat para pemain Persipur nantinya semakin nyaman saat memakainya. Terutama, tidak ada titik yang becek seperti saat laga-laga sebelumnya pada musim hujan.

Menurut LPSE Grobogan disebutkan, pemenang proyek perbaikan stadion itu yakni CV Simpatik Karya Mandiri dengan alamat Getas Pejaten, Jati, Kudus. Pagu anggaran yang tertera yakni Rp 1,9 miliar.

Editor: Zulkifli Fahmi