Jumat, 21 November 2025

Murianews, Kudus – Kegiatan coaching clinic dilaksanakan di aula serbaguna GOR Djarum Jati, Kudus, Jumat (1/12/2023). Dalam kegiatan tersebut membahas berbagai hal untuk meningkatkan kualitas atlet bulu tangkis, hingga penyebab cedera dan penanganannya.

Kegiatan coaching clinic itu diselenggarakan Pengprov PBSI Jawa Tengah dan Pengkab PBSI Kudus dengan menggandeng Fakultas Ilmu Keolahragaan dari Universitas Negeri Semarang (Unnes). Peserta coaching clinic merupakan pelatih bulu tangkis se-Jawa Tengah dan DIY.

Pengamatan Murianews.com, coaching clinic tersebut membahas berbagai hal terkait aspek penunjang atlet. Mulai dari komponen tes fisik, manfaat tes antropometri, menghitung postur ideal seorang atlet, asupan gizi untuk atlet, penyebab dan pencegahan cedera, dan hal lainnya.

Pemateri dari FIK Unnes Arif Setiawan mengatakan, pihaknya bersama tim dari FIK Unnes menjelaskan beberapa hal. Khusus dirinya memaparkan soal pencegahan cedera.

”Banyak faktor yang menyebabkan atlet mengalami cedera. Mulai dari atlet yang kelelahan, asupan gizi dan kondisi fisik atlet,” katanya, Jumat (1/12/2023).

Di forum tersebut dirinya juga memberikan pemahaman saat atlet mengalami cedera. Tidak berhenti di situ, Arif Setiawan juga meminta agar pelatih memahami dan tidak memaksakan atlet yang cedera untuk bertanding.

”Atlet itu merupakan aset, jadi harus dijaga agar tidak mengalami cedera. Pelatih juga harus tahu apabila atlet sedang cedera jangan dipaksakan bertanding,” sambungnya.

Dirinya menjelaskan, atlet yang mengalami cedera harus diistirahatkan. Dirinya juga meminta tidak melakukan pijatan kepada atlet yang mengalami cedera.

”Langkah pertama ketika atlet mengalami cedera itu harus diobati secara medis supaya diketahui cedera yang dialami. Jadi jangan langsung dipijat itu tidak boleh,” ungkapnya.

Ketua Umum Pengprov PBSI Jawa Tengah Basri Yusuf mengatakan, coaching clinic tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pelatih. Sehingga pelatih mengetahui tata cara meningkatkan kualitas atlet.

”Pelatih perlu tahu dan paham memberikan program latihan ke atlet. Karena di bulu tangkis itu dinamis dan selalu berkembang,” ungkapnya.

Ketua Pengkab PBSI Kudus Yuni Kartika mengatakan, pelatih perlu mengetahui standar pembinaan untuk atlet bulu tangkis. Sehingga kemampuan atletnya dapat semakin bagus.

”Di bulu tangkis itu semua aspek diperlukan. Berat badan, tinggi badan, massa otot, dan lainnya berpengaruh ke performa atlet di lapangan. Hal seperti ini harus dipahami oleh pelatih,” imbuhnya.

Editor: Dani Agus

Komentar

Sport Terkini

Terpopuler