Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Popda di tingkat kabupaten cabang olahraga pencak silat telah selesai dilaksanakan sejak 2 Maret 2024 di Hall Multifunction Sport Center, Kudus, Jawa Tengah. Salah satu evaluasi selama penyelenggaraan Popda adalah soal matras yang belum standar.

Ketua Umum Pengurus Cabang Ikatan Pencak Silat Indonesia (Pengcab IPSI) Kudus, Muhammad Nur Hasyim mengatakan evaluasi ada di sarpras matras yang menurutnya belum standar. Sebab, ketebalan matrasnya hanya tiga sentimeter dari yang seharusnya lima sentimeter.

”Matras yang digunakan untuk Popda kemarin belum standar karena hanya memiliki ketebalan tiga sentimeter, seharusnya menggunakan matras dengan ketebalan lima sentimeter,” katanya, Rabu (13/5/2024).

Menurutnya, matras berukuran standar tergolong penting. Sebab matras digunakan untuk mengurangi terjadinya cedera akibat benturan.

”Matras yang standar itu penting untuk mengurangi cedera akibat terjatuh saat bertanding,” sambungnya.

Selain matras yang belum standar, Hasyim menilai penggunaan IT seperti papan skor dan penjurian secara digital harus terus ditingkatkan. Sehingga pencak silat Kudus dapat terus berbenah mengikuti standar pertandingan.

”Menurut saya kekurangannya hanya itu. Untuk terkait kualitas wasit, pelatih, dan lainnya saya rasa sudah bagus,” imbuhnya.

Diketahui ratusan pesilat dari SD, SMP, dan SMA se-kabupaten Kudus, Jawa Tengah unjuk gigi di Popda tingkat kabupaten yang dibuka pada Sabtu (2/3/2024) di Hall Multifunction Sport Center. Ratusan pesilat itu merupakan atlet terbaik lantaran sudah melewati seleksi saat Kejuaraan Kabupaten (Kejurkab) pada awal Januari 2024.

Menurut Data IPSI Kudus, jumlah peserta Popda cabor silat tahun ini mencapai 269 atlet. Jumlah itu terdiri dari 102 atlet dari SD, 76 atlet dari SMP, dan 91 atlet dari SMA.

Sementara itu, beragam cabang olahraga dipertandingkan di Popda Kabupaten Kudus untuk SD, SMP dan SMA. Cabor itu meliputi atletik, bulutangkis, karate, panahan, pencak silat, renang, taekwondo, wushu, dan lainnya.

Editor: Budi Santoso

Komentar

Terpopuler