Kamis, 20 November 2025

Murianews, Kudus – Persigala terkena sanksi pengurangan enam poin di Kompetisi Liga 1 PSSI Kudus bertajuk Sukun U23 League. Sanksi pengurangan poin dijatuhkan karena Persigala yang memainkan pemain tidak syah.

Salah satu syarat mengikuti Kompetisi Liga 1 PSSI Kudus bertajuk Sukun U23 League, adalah pemain harus ber-KTP Kabupaten Kudus. Dalam kasus pengurangan enam poin itu Persigala memainkan pemain asal Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

Pengurangan enam poin itu diberikan dari tiga laga yang telah dijalani oleh Persigala saat memasukkan pemain tidak syah itu dalam daftar pemainnya di Sukun U23 League. M Surya Wicaksana, pemain asal Jepara diketahui masuk dalam daftar pemain Persigala di tiga pertandingan.

Masing-masing saat Persigala menghadapi Putra Persib Babalan, Sabtu (22/6/2024), dan PS Parkid Prambatan Kidul, Jumat (14/6/2024). Kemudian juga saat berhadapan dengan PSB Bacin, Sabtu (29/6/2024).

Pada laga Sukun U23 League menghadapi Putra Persib Babalan, Persigala berhasil menang 7-0 di kandang Putra Persib. Kemudian saat berhadapan dengan PS Parkid Prambatan Kidul mereka juga berhasil menang dengan skor 6-0. Sedangkan di pertandingan menghadapi PSB Bacin, Persigala kalah dengan skor 1-3.

Komdis Askab PSSI Kudus akhirnya memutuskan menjatuhi pengurangan enam poin. Anggota Komdis Askab PSSI Kudus, Rochmansyah Setiawan mengatakan, pemain Persigala M Surya Wicaksana adalah warga Jepara.

Sehingga dari sisi regulasi Sukun U23 League, hal ini adalah sebuah bentuk pelanggaran. Setelah ada laporan, pihak langsung mengambil langkah melakukan pembahasan masalah ini.

”Tiga pertandingan yang ada pemain tersebut kami anggap tidak sah. Sehingga kami anggap kalah WO dengan pengurangan enam poin karena kemenangannya dua kali. Kalau menangnya sampai tiga kali kami kurangi sembilan poin,” ujarnya.

Rochmansyah selanjutnya mengimbau agar peserta Sukun 23 League atau Sukun U17 League menggunakan data yang benar adanya. Sehingga tidak merugikan klub peserta lainnya.

”Tetap gunakan data yang sesuai, jangan curang karena pasti akan ketahuan,” terangnya.

Sementara itu, Manajer Persigala, Abdul Rochman menyampaikan, pemain M Surya Wicaksana itu sebenarnya memang berasal dari Kabupaten Jepara. Namun, berganti domisili KTP agar bisa mengikuti Sukun U23 League.

”Setelah pindah menjadi domisili Kabupaten Kudus, kemudian tanpa sepengetahuan kami Surya berganti domisili lagi ke Jepara lagi karena mau mengikuti beasiswa di perguruan tinggi. Surya baru menyampaikan setelah pertandingan menghadapi PSB Bacin,” ujarnya.

Diakuinya, pengurangan enam poin tersebut teramat memberatkan dan merugikan timnya. Namun, pihaknya pasrah mengikuti regulasi dari Askab PSSI Kudus.

”Untuk pemain yang bersangkutan juga sudah kami coret. Karena kami merasa dirugikan lantaran pindah domisili kok tidak menginfokan ke kami,” imbuhnya.

Editor: Budi Santoso

Komentar

Sport Terkini

Terpopuler