Ia menyarankan, siswa tetap mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru selama belajar mandiri di rumah serta mengurangi penggunaan gawai.
Anggun menyampaikan pihaknya telah memberikan surat edaran terkait belajar di rumah. Ia menyampaikan, guru di tiap-tiap sekolah telah memberikan tugas kepada siswa.
”Pemberian tugas itu sebagai upaya untuk siswa agar tetap belajar di rumah. Setidaknya mengurangi bermain gadget,” katanya, Jumat (28/2/2025).
Anggun menambahkan, kerjasama antara orang tua, guru, dan siswa memiliki peran besar selama siswa belajar di rumah. Ia tidak menampik siswa di era sekarang ini tidak lepas dari gadget.
Ia berharap anak-anak dapat beradaptasi selama kegiatan belajar di rumah. Yakni dengan benar-benar memanfaatkan dengan belajar sungguh-sungguh di rumah.
”Harapan kami anak-anak tetap belajar maksimal. Karena ini kan belajar di rumah bukan libur,” imbuhnya.
Murianews, Kudus – Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikpora Kudus, Jawa Tengah, Anggun Nugroho mengimbau siswa untuk mengurangi penggunaan gadget atau gawai selama kegiatan belajar di rumah pada 27 Februari-5 Maret 2025.
Ia menyarankan, siswa tetap mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru selama belajar mandiri di rumah serta mengurangi penggunaan gawai.
Anggun menyampaikan pihaknya telah memberikan surat edaran terkait belajar di rumah. Ia menyampaikan, guru di tiap-tiap sekolah telah memberikan tugas kepada siswa.
”Pemberian tugas itu sebagai upaya untuk siswa agar tetap belajar di rumah. Setidaknya mengurangi bermain gadget,” katanya, Jumat (28/2/2025).
Anggun menambahkan, kerjasama antara orang tua, guru, dan siswa memiliki peran besar selama siswa belajar di rumah. Ia tidak menampik siswa di era sekarang ini tidak lepas dari gadget.
”Tetapi yang perlu diperhatikan itu ada batasan-batasan tertentu menggunakan gadget. Selain itu juga memanfaatkan gadget untuk kegiatan positif seperti mengerjakan tugas,” sambungnya.
Ia berharap anak-anak dapat beradaptasi selama kegiatan belajar di rumah. Yakni dengan benar-benar memanfaatkan dengan belajar sungguh-sungguh di rumah.
”Harapan kami anak-anak tetap belajar maksimal. Karena ini kan belajar di rumah bukan libur,” imbuhnya.
Ada Batasan Pemakaian Gawai...
Sementara itu, Kepala SDN 1 Tanjungkarang Widodo mengatakan, pengawasan penggunaan gadget yang digunakan oleh siswa telah disampaikan kepada wali murid. Yakni tetap ada batasan waktu bermain gadget.
”Karena memang di era sekarang ini sisa tidak bisa lepas dari gadget. Terkadang gadget digunakan untuk menunjang tugas siswa,” katanya, Kamis (27/2/2025).
Ia tak melarang siswa menggunakan gadget atau gawai. Namun, dirinya mengimbau orang tua siswa untuk mengawasi putra-putrinya selama kegiatan belajar mandiri di rumah.
”Orang tua perlu melakukan pengawasan. Jangan sampai siswa tanpa batas bermain gadget,” imbuhnya.
Kepala SDN 2 Sambung Darmo Winoto menambahkan, pihaknya sudah meminta orang tua untuk mengawasi anak supaya tidak bermain gadget. Sehingga ada batasan menggunakan gawai.
”Orang tua memiliki peran untuk membantu anak-anak belajar di rumah. Kami selalu menyarankan siswa untuk memanfaatkan waktu seefisien mungkin selama kegiatan belajar di rumah,” imbuhnya.
Hal senada diutarakan Kepala SMPN 2 Kudus In Setyorini. Ia menyampaikan kepada wali murid untuk mengajari putra-putrinya belajar selama di rumah.
”Termasuk pembatasan menggunakan gadget juga kami sampaikan ke orangtua,” ujarnya.
Meningkatkan Karakter Siswa...
Lebih lanjut, ia berharap, adanya momen belajar mandiri di rumah dapat meningkatkan karakter siswa. Utamanya dalam hal religius menyambut bulan Ramadan.
”Kami harap anak-anak juga meningkatkan kualitas ibadahnya di bulan yang penuh berkah serta menjadikan siswa memiliki karakter yang hebat,” imbuhnya.
Editor: Dani Agus