Medali emas diraih Juventyo dan Alden Falahi di nomor ganda putra, dan medali perunggu diraih Faiza Zahra di nomor tunggal putri.
Sementara di nomor lain seperti, tunggal putra Rasya Marcellino, Ganda Putri Adisty dan Nabila, hingga Mix Double Ilmasila dan M Rafi harus berpuas diri hanya sampai babak delapan besar.
Ketua Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Kabupaten Kudus Heni Sandra mengatakan, belum begitu puas dengan raihan yang dicapai Kudus di ajang Popda Jateng ini. Terlebih, di sektor ganda putri sebenarnya memiliki materi baik dan peluang besar untuk meraih medali.
”Untuk tunggal putra memang 50:50, tapi untuk ganda putri sangat disayangkan,” katanya, Senin (26/5/2023).
Ia menjelaskan, sejumlah atlet yang hanya mampu sampai ke delapan besar, faktor yang mempengaruhi yakni kurangnya percaya diri saat bertanding. Mereka pun kerap melakukan kesalahan-kesalahan dan menjadikan poin jadi milik lawan.”Kurang percaya diri, bola masih kerap mati sendiri menjadikan poin untuk lawan,” ujarnya.Meski demikian, pihaknya tetap bersyukur atlet tenis meja masih bisa mempersembahkan medali untuk Kudus di ajang Pooda Jateng. Pihaknya berharap, prestaso uang sudah diraih ini bisa selalu ditingkatkan lagi kedepannya. Editor: Supriyadi
Murianews, Kudus – Tenis meja Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, berhasil membawa pulang satu medali emas dan satu medali perunggu dari ajang Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Jateng.
Medali emas diraih Juventyo dan Alden Falahi di nomor ganda putra, dan medali perunggu diraih Faiza Zahra di nomor tunggal putri.
Sementara di nomor lain seperti, tunggal putra Rasya Marcellino, Ganda Putri Adisty dan Nabila, hingga Mix Double Ilmasila dan M Rafi harus berpuas diri hanya sampai babak delapan besar.
Ketua Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Kabupaten Kudus Heni Sandra mengatakan, belum begitu puas dengan raihan yang dicapai Kudus di ajang Popda Jateng ini. Terlebih, di sektor ganda putri sebenarnya memiliki materi baik dan peluang besar untuk meraih medali.
Baca: Tenis Meja Kudus Kirimkan Delapan Atlet ke Popda Jateng, Mayoritas Atlet PTM Sukun
”Untuk tunggal putra memang 50:50, tapi untuk ganda putri sangat disayangkan,” katanya, Senin (26/5/2023).
Ia menjelaskan, sejumlah atlet yang hanya mampu sampai ke delapan besar, faktor yang mempengaruhi yakni kurangnya percaya diri saat bertanding. Mereka pun kerap melakukan kesalahan-kesalahan dan menjadikan poin jadi milik lawan.
”Kurang percaya diri, bola masih kerap mati sendiri menjadikan poin untuk lawan,” ujarnya.
Meski demikian, pihaknya tetap bersyukur atlet tenis meja masih bisa mempersembahkan medali untuk Kudus di ajang Pooda Jateng. Pihaknya berharap, prestaso uang sudah diraih ini bisa selalu ditingkatkan lagi kedepannya.
Editor: Supriyadi