Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Kanada berhasil lolos ke babak selanjutnya usai menyapu bersih di fase grup FIBA World Cup 2023 di Indonesia. Kanada menjadi juara grup usai mengalahkan Latvia 101-75 di pertandingan terakhir.

Torehan kemenangan tiga pertandingan Piala Dunia berturut-turut menjadi yang pertama kalinya sejak 1986 lalu. Meski di awal agak lamban, Kanada berhasil tampil percaya diri dengan memimpin Grup H Piala Dunia Bola Basket FIBA 2023.

Di laga melawan Latvia, Kanada sempat tertinggal 12 poin di babak pertama. Namun, penampilan apik Shai Gilgeous-Alexander membuat Kanada mampu membalas dengan memasukkan 16 poin di kuarter ketiga.

Pada kuarter keempat, Latvia mulai bangkit dengan membawa kedudukan menjadi 69-61. Namun, Kanada menjawab dengan skor 11-0 untuk membuka permainan dan segera memastikan hasilnya.

Penampilan apik Shai Gilgeous-Alexander pun membuatnya dinobatkan sebagai pemain terbaik The Crew League (TCL). Ia berhasil mengemas 27 poin, 6 rebound, 6 assist, dan 2 steal di laga tersebut.

Raihan itu menjadikannya pemain pertama yang mencatatkan setidaknya 10 poin, 5 rebound, dan 5 assist di masing-masing dari tiga pertandingan pertamanya di Piala Dunia Bola Basket FIBA ​​sejak data dicatat dari tahun 1994.

’’Pertama-tama, saya ingin mengucapkan selamat kepada lawan kami (Kanada), yang memainkan permainan yang sangat solid. Angka-angka tersebut membuktikan performa mereka yang sangat luar biasa, di mana mereka menembakkan bola dengan sangat baik. Mereka membuktikan potensi mereka,’’ kata Pelatih Kepala Latvia Luca Banchi, dikutip dari laman resmi FIBA, Rabu (30/8/2023).

Pemain Latvia Rodion Kuruch mengakui permainan Kanada sangat impresif dan agresif. Kecerobohan yang dilakukan membuat timnya menderita.

’’Pertandingan pertama cukup bagus, tapi kemudian kami tampil ceroboh. Seperti yang diharapkan, mereka agresif, dan kami tidak bisa meresponsnya. Mereka menemukan cara, dan kami tidak melakukan tugasnya di kuarter keempat. Sayangnya,’’ kata Rodion Kurucs.

Pelatih Kepala Kanada Jordi Fernandez mengapresiasi permainan anak asuhnya. Meski begitu, ia menyebut banyak hal yang perlu dievaluasi untuk menghadapi babak selanjutnya.

’’Saya memberikan banyak pujian kepada mereka. Kami tidak melakukan hal yang benar. Kami bermain melawan tim yang sangat bagus, sangat terlatih dengan semua penggemarnya,’’ ujarnya.

Shai Gilgeous-Alexander, pemain bintang laga milik Kanada ini juga mengakui timnya bermain jauh dari harapan di awal pertandingan. Namun, timnya mulai mengatasinya di babak kedua.

’’Kami memulai dengan lambat. Kami tidak bermain sesuai identitas kami, tidak bermain tanpa pamrih. Dan kemudian memasuki babak kedua, kami hanya mulai melakukan hal-hal kecil, bermain untuk satu sama lain, keluar dari pertahanan, melakukan box out, rebound, dan membuat umpan ekstra. Kami bermain dengan cara yang benar, dan permainan perlahan berbalik untuk kami,’’ kata Shai Gilgeous-Alexander.

 

Komentar

Terpopuler